Yososuharto, Aloysius Yohanes Soegeng
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Keefektifan Model Project Based Learning pada Materi Perubahan Wujud Benda terhadap Hasil Belajar IPAS Siswa Kelas IV SD Negeri Kersana 04 Kabupaten Brebes Widiani, Della Ariefka; Yososuharto, Aloysius Yohanes Soegeng; Wijayanti, Arfilia
Indonesian Journal of Elementary School Vol 4, No 2 (2024): November 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/ijes.v4i2.19664

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah siswa kurang antusias ketika pembelajaran karena kurangnya variasi model pembelajaran sehingga banyak siswa yang mendapatkan hasil belajar kurang dari KKTP. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu apakah model project based learning efektif terhadap hasil belajar IPAS materi perubahan wujud benda pada siswa kelas IV SD Negeri Kersana 04 Kabupaten Brebes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model project based learning pada materi perubahan wujud benda terhadap hasil belajar IPAS siswa kelas IV SD Negeri Kersana 04 Kabupaten Brebes. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen Pretest-Posttest. Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas IV SD Negeri Kersana 04 tahun ajaran 2023/2024 yang berjumlah 54 siswa, masing-masing kelas terdiri dari 27siswa. Dimana kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan kelas IVB sebagai kelas kontrol. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, dokumentasi, dan tes. Hasil akhir diperoleh nilai Lhitung   Ltabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Pada hasil ketuntasan klasikal kelas eksperimen dengan persentase posttest 100% dan ketuntasan klasikal kelas kontrol dengan persentase posttest 81%. Maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar pada siswa kelas IV SD Negeri Kersana 04 antara pembelajaran yang menggunakan model project based learning dengan pembelajaran yang konvensional. Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah agar model project based learning pada materi perubahan wujud benda dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
ANALISIS NILAI KARAKTER NASIONALIS SISWA KELAS IV SD N WONOSOBO 02 DALAM PROSES PEMBELAJARAN PPKN MATERI PANCASILA SEBAGAI NILAI KEHIDUPAN Kamaliyah, Nur Afiyatul; Yososuharto, Aloysius Yohanes Soegeng; Rahmawati, Intan
Indonesian Journal of Elementary School Vol 4, No 2 (2024): November 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/ijes.v4i2.19666

Abstract

Konteks penelitian yang mendorong penelitian ini yaitu pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki peran penting dalam membentuk identitas dan kesatuan bangsa. Namun, dalam praktiknya, masih terdapat tantangan dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sebagai nilai kehidupan yang melekat pada diri siswa. Siswa kelas IV merupakan kelompok usia yang tepat untuk mempelajari materi PPKn yang mencakup nilai-nilai Pancasila sebagai nilai kehidupan. Pada usia ini, karakter siswa sedang dalam tahap perkembangan yang penting, dalam hal mana nilai-nilai yang ditanamkan dapat memiliki dampak jangka panjang dalam membentuk sikap, pemikiran, dan tindakan mereka di masa depan. Terdapat kebutuhan untuk melakukan analisis mendalam mengenai sejauh mana siswa kelas IV mampu menginternalisasi dan mengaplikasikan nilai-nilai karakter nasionalis dalam kehidupan sehari-hari melalui proses pembelajaran PPKn. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan angket. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N Wonosobo 02. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui pembiaasaan kegiatan yang mengandung nilai karakter dalam pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hasil temuan yaitu: (1) nilai karakter naionalis dalam pembelajaran, meliputi (a) pembiasaan memberikan salam dan berdoa sebelum mulai pembelajaran (b) mengerjakan soal ulangan dengan jujur tidak mencontek (c) memiliki tanggung jawab mengerjakan pr di rumah. (2) nilai karakter nasionalis di luar kegiatan pembelajaran (a) datang tepat waktu (b) bergotong royong ketika kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah (c) mengikuti kegiatan sholat dzuhur berjamaah. (3) Penghambat pembiasaan nilai karakter nasionalis meliputi: (a) sikap siswa yang kurang memahami nilai karakter nasionalis (b) lingkungan di luar sekolah (c) kebiasaan siswa di rumah yang kurang pengawasan orang tua (4) Solusi dari penghambat nilai karakter nasionalis siswa yaitu kepala sekolah dan guru harus bekerja sama dengan orang tua siswa.
ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM FILM MY NEIGHBOR TOTORO Aryadi, Ilham Razaq; Yososuharto, Aloysius Yohanes Soegeng; Cahyadi, Fajar
Jurnal Wawasan Pendidikan Vol 5, No 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jwp.v5i2.20797

Abstract

Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah semakin turunnya karakter bangsa yang ditandai dengan hilangnya nilai-nilai pendidikan karakter pada anak-anak. Salah satu media yang dapat digunakan untuk menanamkan nilai karakter pada anak yaitu menggunakan media film. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter yang ada dalam film animasi My Neighbor Totoro dan untuk mengetahui apakah film animasi My Neighbor Totoro layak untuk dijadikan media dalam menanamkan nilai karakter pada anak. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data penelitian berasal dari film animasi My Neighbor Totoro. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data nilai-nilai pendidikan karakter yang ada dalam film My Neighbor Totoro. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada beberapa nilai karakter yang terkandung dalam adegan dan dialog-dialog yang terjadi dalam film My Neighbor Totoro. Nilai karakter yang ada dalam film animasi My Neighbor Totoro yaitu ada tujuh nilai karakter yaitu peduli sosial, komunikatif, rasa ingin tahu, bekerja keras, mandiri, religius, tanggung jawab. Saran dari penelitian ini yaitu kepada para pendidik agar selalu meningkatkan kualitas pendidikan karakter.
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN KUIZ DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR IPAS KELAS IV SD NEGERI 2 AMPELSARI KABUPATEN BANJARNEGARA Pramesti, Agitia Eka; Yososuharto, Aloysius Yohanes Soegeng; Prasetyo, Singgih Adhi
Jurnal Wawasan Pendidikan Vol 5, No 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jwp.v5i2.20864

Abstract

Konteks penelitian yang mendorong penelitian ini adalah mengenai penerapan Media Pembelajaran Kuiz dalam Proses Belajar Mengajar IPAS Kelas IV SD Negeri 2 Ampelsari Kabupaten Banjarnegara. Hal ini ditentukan efisiensi dalam pembelajaran dengan menggunakan media tersebut. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana proses pembelajaran peserta didik menggunakan media pembelajaran Kuiz dalam pembelajaran IPAS? dan Bagaimana dampak dari adanya media Kuiz dalam pembelajaran IPAS pada peserta didik? Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan yang digunakan pada penelitian ini adalah dokumentasi, observasi, dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis, hasil belajar siklus di kelas IV SD Negeri 2 Ampelsari, penerapan media pembelajaran kuiz terbukti memberikan dampak positif terhadap pencapaian akademik peserta didik. Setelah media pembelajaran kuiz diterapkan, terjadi peningkatan yang signifikan dalam hasil belajar mereka. Peningkatan ini dapat dilihat sebagai indikasi bahwa media pembelajaran kuiz mampu memberikan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan efektif. Salah satu alasan di balik meningkatnya hasil belajar adalah bahwa peserta didik merasa lebih memahami materi yang diajarkan.