Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBANDINGAN PREVALENSI DAN INTENSITAS PARASIT PADA UDANG VANAME YANG DIPELIHARA SECARA TRADISIONAL DAN INTENSIF Renitasari, Diana Putri; Yunarty, Yunarty; Aonulllah, Asep Akmal; Anton, Anton; Hamdani, Hamdani; Utami, Dyah Ayu Satyari; Jamal, Jamal; Suleman, Gabriella Augustine; Moni, Elias; Aswar, Ahmad; Munawar, Al
Journal of Aquatropica Asia Vol 10 No 1 (2025): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Program Studi Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v10i1.6272

Abstract

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya yang dapat memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat. Sistem pemeliharaan udang vaname dapat dilakukan secara tradisional dan intensif. Tantangan terbesar kegiatan budidaya udang saat ini adalah penyakit yang dapat menimbulkan kerugian bagi pembudidaya. Serangan penyakit yang disebabkan oleh parasit terutama jenis protozoa yang sering menyerang udang vaname adalah Zoothamnium sp., Vorticella sp. dan Epistylis sp. yang menyebabkan penyakit Enterocytozoon hepatopenaei atau EHP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan jenis parasit, prevalensi, intensitas serangan parasit dan kualitas air pada udang vanname di tambak intensif dan tradisional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan metode pengambilan sampel secara purposive random sampling. Sampel yang diambil pada saat berumur atau DOC 35 – 90 hari dengan berat rata-rata per ekor atau ABW 1 sampai 10.0gr/ekor. Pemeriksaan ektoparasit dilakukan pada kaki jalan, kaki renang, insang, dan lendir. Parameter yang diamati meliputi prevalensi dan intensitas penyakit, kualitas air seperti alkalinitas, total organic matter (TOM), Nitrit (NO₂) dan amoniak (NH₄). Hasil pengamatan parasit pada udang vaname yang dipelihara di tambak intensif dan tradisional terdapat tiga spesies teridentifikasi yang menginfeksi yaitu Epistylis sp., Vorticella sp., dan Zoothamnium sp. dengan prevalensi pada tambak intensif lebih tinggi dibandingkan dengan prevalensi pada tambak tradisional yakni sebesar 95,56% dan 56,6%, begitupula dengan hasil perhitungan intensitas menunjukkan persentasi intensitas pada tambak intensif lebih tinggi dibandingkan tambak tradisional dengan nilai masing-masing sebesar 4,3 dan 2,46 ind/ekor. Kualitas air seperti alkalinitas, NO₂, NH₄, dan TOM pada tambak intensif memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan tambak tradisional.