Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG DAN TERMINAL PETI KEMAS PELABUHAN POMAKO KOTA TIMIKA Lembong, Mitchelle; D. J. Mailangkay, Sonny; Budhiowati, M. Y. Noorwahyu
Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Juni
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/dsa.v5i1.10427

Abstract

Kota Timika diketahui dengan kota dolar yang di mana memiki banyak perantauan yang datang untuk mencari pekerjaan, dengan aktivitas keluar masuk orang - orang yang biasanya menggunakan angkutan laut dan juga keluar masuk kontainer barang karena Kota Timika menjadi salah satu trayek tol laut maka di perlukan sebuah pelabuhan yang memiliki fasilitas yang dapat menaungi aktivitas penggunaan pelabuhan serta aman dan nyaman, lain dari itu juga diperlukan bangunan yang dapat mempresentasikan ciri khas dari daerah tersebut sehingga orang – orang dapat sedikit mengenal tentang Kota Timika ketika datang ke Kota ini. Pelabuhan Pomako yang sebelumnya menjadi prasarana untuk menunjang aktivitas keluar masuk orang serta barang dari Kota Timika dengan kondisi sekarang yang tidak dapat lagi menunjang aktivitas penumpang kapal laut serta aktivitas pembongkaran dan pemuatan kontainer, yang disebabkan terminal penumpang yang sudah tidak beroperasi dan juga area kontainer yang tidak teratur. Perancangan Terminal Penumpang dan Terminal Peti Kemas Pelabuhan Pomako Kota Timika menggunakan pendekatan Arsitektur Regionalisme Sebagai Identitas Daerah diangkat untuk menjadi solusi bagi permasalahan untuk perancangan ini. Pendekatan Arsitektur Regionalime Sebagai Identitas Daerah dapat merespon perencanaan dan perancangan ini untuk mengekspos ciri khas daerah Kota Timika, dengan demikian perancangan terminal ini dapat menaungi aktivitas pengguna terminal penumpang dan terminal peti kemas.
PERANCANGAN CREATIVE CENTER DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR DEKONSTRUKSI DI KOTA MANADO Manopo, Delisa; M. Liando, Cindy; Budhiowati, M. Y. Noorwahyu
Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Juni
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/dsa.v5i1.11996

Abstract

Saat ini, salah satu sektor ekonomi dengan tingkat pertumbuhan tercepat adalah industri kreatif. Karena banyaknya suku bangsa di Indonesia, ada berbagai macam barang unik sehingga bisa memiliki daya saing yang tinggi. Kota Manado merupakan pintu masuk utama kota, yang dimana berada di lokasi yang sangat menguntungkan yang telah ditetapkan sebagai pusat kegiatan nasional. Dengan adanya perkembangan industri kreatif di Kota Manado, berimpilikasi pada potensi yang dapat diperoleh ditinjau dari jumlah pelaku usaha mikro kecil menengah dan sektor industri kreatif. Kota Manado membutuhkan sebuah wadah untuk memfasilitasi para pelaku kreatif untuk berperan aktif dalam bidang bisnis kreatif. Infrastruktur yang dibutuhkan adalah Creative Center yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para pelaku bisnis kreatif untuk saling bekerja sama, menghasilkan, mengembangkan keterampilan, dan memaksimalkan potensi industri pelaku kreatif di Kota Manado. Konsep bangunan arsitektur dekonstruksi aliran Zaha Hadid menampilkan bentuk unik sehingga dapat merangsang kreatifitas dan inovasi sekaligus dapat menciptakan icon baru bagi Kota Manado.
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA ADAT TABI DI KOTA JAYAPURA Karamman, Indar; Budhiowati, M. Y. Noorwahyu; E. Kawatu , Freike; M. H. Kilis, Billy
Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Juni
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/dsa.v5i1.12025

Abstract

Papua sangat dikenal dengan kekayaan dan keberagaman adat dan budayanya. Dari 7 wilayah adat, Kota Jayapura termasuk dalam salah satu kota di wilayah adat Tabi yang mana pemerintah dan masyarakat sering membuat kegiatan kesenian dan kebudayaan. Banyak kegiatan maupun festival-festival seni dan budaya diselenggarakan setiap tahunnya. Bahkan terdapat festival yang sudah menjadi acara tetap setiap tahunnya. Banyak sanggar-sanggar seni mengisi acara tersebut dengan tarian-tarian tradisional maupun modern, juga pameran-pameran kesenian tradisional yang diperlihatkan pada beberapa festival membuktikan masyarakat di Kota Jayapura masih menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya mereka. Kota Jayapura sendiri sebelumnya memiliki taman budaya namun penataan yang kurang baik dan kurang menarik membuat taman budaya ini sudah jarang dikunjungi oleh masyarakat maupun wisatawan. Bahkan sudah tidak difungsikan sebagaimana mestinya, juga sudah tidak terawat dan tidak terjaga dengan baik. Sehingga diperlukan wadah untuk kembali memperkenalkan, melestarikan, dan mengembangkan kesenian dan budaya Papua, khususnya Adat Tabi melalui pameran, pelatihan, konvensi, pagelaran, dan kegiatan seni massal lainnya. Perancangan Taman Budaya Adat Tabi di Kota Jayapura menggunakan pendekatan Arsitektur Regionalisme sebagai identitas daerah di masa sekarang menjadi solusi dalam perancangan ini. Arsitektur Regionalisme sebagai identitas daerah dapat merespon perencanaan dan perancangan ini untuk memperkenalkan ciri khas daerah Adat Tabi khusunya di Kota Jayapura.
PERANCANGAN EDUWISATA AKUAKULTUR DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Walanta, Anisa; Budhiowati, M. Y. Noorwahyu; E. Kawatu , Freike
Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Juni
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/dsa.v5i1.12102

Abstract

Indonesia sebagai negara maritim memiliki potensi besar dalam sektor perikanan, khususnya budidaya perikanan, yang mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Luasnya wilayah perairan menjadikan Indonesia sebagai produsen akuakultur terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok, dengan produksi mencapai 14,3 juta ton. Budidaya perikanan di Indonesia mencakup budidaya laut (mariculture), air tawar (freshwater culture), dan air payau (brackishwater culture). Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi perikanan budidaya Indonesia pada tahun 2023 mencapai 14,9 juta ton, dengan budidaya air tawar menyumbang 3,4 juta ton. Meskipun secara umum terjadi peningkatan, beberapa daerah seperti Minahasa Tenggara menunjukkan penurunan produksi di sektor tertentu, seperti budidaya jaring apung. Sebaliknya, sektor budidaya kolam menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Fakta ini menunjukkan bahwa sektor budidaya perikanan masih memiliki ruang untuk dikembangkan sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional.