p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Nagur
Yusak
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Habonaron do Bona sebagai Pedoman Hidup Bersosial Masyarakat Simalungun: Kajian Teori Bahasa-Pierre Bourdieu Saragih, Riahta; Yusak
Jurnal Pendidikan Sejarah Humaniora dan Ilmu Sosial Vol 3 No 1 (2025): Vol 3 NO. 1 Mei 2025
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah FKIP USI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/zm82zk06

Abstract

Masyarakat yang ada di Indonesia memiliki pelbagai suku dan nilai-nilai budayanya tersendiri. Nilai-nilai yang ada dalam suatu komunitas budaya menjadi tradisi yang diwariskan turun-temurun. Setiap budaya memiliki nilai-nilai yang bermakna sebagai pedoman hidup suatu masyarakat. Salah satu nilai yang bermakna dalam budaya adalah sebuah falsafah. Setiap budaya pasti mempunyai falsafahnya masing-masing, dan falsafah itu dimaknai sebagai cara berperilaku suatu komunitas. Dalam penulisan ini akan membahas falsafah dari salah satu budaya yang ada di Indonesia yaitu Simalungun. Falsafah orang Simalungun adalah Habonaron Do Bona yang adalah suatu hal yang dapat membentuk masyarakat Simalungun dalam menentukan dasar hidup dan pola perilaku. Setiap budaya harus menciptakan kenyamanan bagi masyarakat lain untuk menciptakan sosialisasi yang baik ditengah masyarakat Indonesia yang multikultural. Proses penulisan ini akan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi dan studi pustaka. Hasil dari penulisan ini akan mengupas makna Habonaron Do Bona yang dipakai orang Simalungun dalam berelasi atau bersosialisasi dengan masyarakat lain. Dalam tulisan ini juga akan dibahas mengenai bagaimana masyarakat menghidupi falsafah Habonaron Do Bona sebagai pedoman hidup mereka dalam bermasyarakat. Masyarakat Simalungun memaknai Habonaron Do Bona sebagai bahasa yang bermakna, maka teori Pierre Bourdieu mengenai bahasa akan dipakai untuk meneliti tulisan ini. Teori bahasa Pierre Bourdieu menjadi pisau bedah dalam penulisan ini untuk mengetahui sejauh mana permainan bahasa pada masyarakat Simalungun mengenai falsafah Habonaron Do Bona. Kata Kunci: Habonaron Do Bona, Simalungun, Teori Bahasa-Pierre
Habonaron do Bona sebagai Pedoman Hidup Bersosial Masyarakat Simalungun: Kajian Teori Bahasa-Pierre Bourdieu Saragih, Riahta; Yusak
Jurnal Pendidikan Sejarah Humaniora dan Ilmu Sosial Vol 3 No 1 (2025): Vol 3 NO. 1 Mei 2025
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah FKIP USI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/zm82zk06

Abstract

Masyarakat yang ada di Indonesia memiliki pelbagai suku dan nilai-nilai budayanya tersendiri. Nilai-nilai yang ada dalam suatu komunitas budaya menjadi tradisi yang diwariskan turun-temurun. Setiap budaya memiliki nilai-nilai yang bermakna sebagai pedoman hidup suatu masyarakat. Salah satu nilai yang bermakna dalam budaya adalah sebuah falsafah. Setiap budaya pasti mempunyai falsafahnya masing-masing, dan falsafah itu dimaknai sebagai cara berperilaku suatu komunitas. Dalam penulisan ini akan membahas falsafah dari salah satu budaya yang ada di Indonesia yaitu Simalungun. Falsafah orang Simalungun adalah Habonaron Do Bona yang adalah suatu hal yang dapat membentuk masyarakat Simalungun dalam menentukan dasar hidup dan pola perilaku. Setiap budaya harus menciptakan kenyamanan bagi masyarakat lain untuk menciptakan sosialisasi yang baik ditengah masyarakat Indonesia yang multikultural. Proses penulisan ini akan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi dan studi pustaka. Hasil dari penulisan ini akan mengupas makna Habonaron Do Bona yang dipakai orang Simalungun dalam berelasi atau bersosialisasi dengan masyarakat lain. Dalam tulisan ini juga akan dibahas mengenai bagaimana masyarakat menghidupi falsafah Habonaron Do Bona sebagai pedoman hidup mereka dalam bermasyarakat. Masyarakat Simalungun memaknai Habonaron Do Bona sebagai bahasa yang bermakna, maka teori Pierre Bourdieu mengenai bahasa akan dipakai untuk meneliti tulisan ini. Teori bahasa Pierre Bourdieu menjadi pisau bedah dalam penulisan ini untuk mengetahui sejauh mana permainan bahasa pada masyarakat Simalungun mengenai falsafah Habonaron Do Bona. Kata Kunci: Habonaron Do Bona, Simalungun, Teori Bahasa-Pierre