Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PITYRIASIS VERSICOLOR PADA SANTRIWATI SMP IT ABU HURAIRAH MATARAM Siti Luthfiah Zulfa; Angelica Vanini WT; Rusmiatik; Artha Budi Susila Duarsa
Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences Vol. 1 No. 2 (2023): Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/w6my4k11

Abstract

Pityriasis Versicolor adalah Infeksi jamur disebabkan oleh Mallasezia furfur yang dengan gejala yang tidak mengganggu sehingga banyak dari penderita mengabaikan untuk melakukan pemeriksaan dan mengobatan. Pityriasis versicolor banyak ditemukan di lingkungan pesantren sebab dilihat dari lingkungan pesantren yang kurang bersih, pengetahuan santri mengenai pityriasis versicolor yang terbatas sehingga angka penyebaran kejadian pityriasis versicolor di pondok pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya pityriasis versicolor pada santriwati SMP IT Abu Hurairah Mataram. Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Dilakukan di SMP IT Putri Abu Hurairah Mataram pada tanggal 27 Oktober 2022. Sampel penelitian sebanyak 164 santriwati, dengan teknik pengambilan sampel yaitu random sampling. Analisis yang digunakan yaitu uji statistic Chi-Square dengan alternatif uji Fisher Exact Analysis. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan pada variabel personal hygiene dengan pityriasis versicolor didapatkan nilai p-value 0,023 (p-value < 0,05), dan variabel hunian padat dengan pityriasis versicolor didapatkan nilai p-value 0,048 (p-value < 0,05). Pada penelitian ini juga menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan pada variabel pengetahuan dengan pityriasis versicolor didapatkan p-value 0,068 (p-value> 0,05) dan variabel sanitasi lingkungan dengan pityrasis versicolor didapatkan p-value 0,202 (p-value> 0,05). Dapat simpulkan terdapat hubungan antara personal hygiene dan hunian padat dengan pityriasis versicolor sedangkan pengetahuan dan sanitasi lingkungan tidak berhubungan.
IDENTIFIKASI BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR MINUM DI KELURAHAN TURIDA Putri Berliana Octavira; Sabariah; Abdillah Adipatria B. Azhar; Rusmiatik
Indonesian Journal of Health Research Innovation Vol. 1 No. 3 (2024): Indonesian Journal of Health Research Innovation
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/2yjx1113

Abstract

Escherichia coli merupakan salah satu parameter wajib kualitas air minum pada aspek mikrobiologi. Air minum dengan kualitas yang baik harus terbebas dari kandungan Escherichia coli. Hasil riset Kementerian Kesehatan tahun 2020 menunjukkan bahwa sebanyak 74,4% rumah tangga di Indonesia memiliki akses terhadap air minum yang terkontaminasi bakteri Escherichia coli. Survey Sosial Ekonomi Nasional yang dilakukan pada Maret 2019, dari sekitar 260 juta orang Indonesia sebesar 89,27% di antaranya yang memiliki akses terhadap air minum layak dan sebesar 73,65% yang memiliki sumber air muinum bersih. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi bakteri Escherichia coli pada Air Minum di Lingkungan Turida. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan eksperimental laboratorium menggunakna pendekatan cross sectional, Populasi target dalam penelitian ini adalah sumber air minum yang ada dilingkungan Turida dengan 50 sampel. Hasil dalam penelitian ini adalah dari 50 responden masing-masing pengolahan air minum yang dimasak 29 (58,0%) responden, disaring 21 (42,0%) responden, sumber air minum dari PDAM 28 (56,0%) responden, air sumur 15 (30,0%) responden air dalam kemasan 0 (0,0%) responden serta isi ulang 7 (14,0%) responden, kondisi fisik air minum yang baik 39 (78,0%) responden, kondisi fisik buruk 11 (22,0%) responden dan didapatkan hasil pemeriksaan laboratorium bahwa semua bakteri Escherichia coli negatif. Mayoritas responden mengolah air minum dengan cara memasak (58%) dan memperoleh air dari PDAM (56%), serta 78% menilai kondisi fisik air minum mereka baik. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan tidak ada bakteri Escherichia coli dalam sampel air minum.