Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbaikan Stek dan Jarak Tanam Untuk Meningkatan Produksi Ubi Kayu (Manihot Utilissima) di Tulang Bawang Barat dalam Mendukung Ketahanan Pangan Ilmiasari, Yeyen; Harini, Nyang Vania Ayuningtyas; Ahmal, Vicko Javier; Nikmah, Khoirul
Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science) Vol. 22 No. 2 (2024): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v22i2.2607

Abstract

Upaya untuk peningkatan produksi adalah dengan mengoptimalkan teknologi budidaya ubi kayu, salah satunya yaitu bibit atau stek batang. Selain stek batang yang disiapkan, pengaturan jarak tanam pada budidaya ubi kayu juga dianggap penting. Jarak tanam mempengaruhi pembesaran umbi ubi kayu. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil panen ubi kayu di Tulang Bawang Barat melalui optimasi teknologi budidaya, khususnya pengaturan jarak tanam dan pemilihan panjang stek. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor, yaitu jarak tanam dan panjang stek. Faktor pertama adalah jarak tanam terdiri dari 2 taraf, yaitu P1 = jarak tanam 70 cm x 70 cm, dan P2 = jarak tanam 70 cm x 80 cm. Faktor kedua adalah panjang stek terdiri dari 3 taraf, yaitu S1 = Panjang Stek 7,5 cm; S2 = Panjang Stek 15 cm; dan S3 = Panjang Stek 20 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak tanam 70 cm x 80 cm memberikan hasil terbaik untuk diameter, panjang dan berat umbi. Sementara itu, panjang stek berpengaruh signifikan terhadap tinggi tanaman dan berat umbi. Serta, terdapat interaksi antara jarak tanam dengan panjang stek yang ditunjukkan oleh jumlah, diameter, panjang, dan berat umbi.
Pemanfaatan Limbah Sekam Sebagai Bahan Media Tanam di Desa Ciamis Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Lestari, Sri Puji; Ahmal, Vicko Javier; Alahsyari, Muhammad Fauzi; Rika; Setiawan, Agus; Azzam, Muhammad Abdullah; Hidayatullah, Bayu
Pengabdian Kepada Masyarakat Cendekia Vol. 4 No. 1 (2025): Pengabdian Kepada Masyarakat Cendekia
Publisher : Sentra Kekayaan Intelektual dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/pkmcendekia.v4i1.1812

Abstract

Community Service (KKN) is an educational approach that offers students actual experience by immersing them in society beyond the school, thereby instructing them on how to detect social issues affecting the community. Community service will explicitly demonstrate the correlation between the educational sphere and its societal advantages. The undertaken activity involves the production of rice husk charcoal, which serves as a planting medium. Rice husk is an agricultural byproduct, constituting the outermost layer of rice grains generated during the milling process. Rice plants are among the commodities cultivated in Ciamis Village. Rice milling byproducts, specifically rice husks, can serve multiple functions such as raw materials for animal feed, growth substrates, and alternative energy sources. The Ciamis Village community's ignorance about the advantages of rice husks results in suboptimal utilisation of rice husks derived from rice milling waste. Generally, individuals utilise rice husks as supplementary animal feed, particularly for poultry. The objective of this rice husk charcoal production initiative is to disseminate knowledge regarding the utilisation of agricultural waste, specifically rice husks, as a planting medium. The activity's implementation indicates that the village apparatus positively embraced the use of rice husk charcoal waste, as they supported students by supplying raw materials, specifically rice husks, and providing land for the application of rice husk charcoal in raised beds. In the long term, the use of rice husk charcoal as a planting medium is anticipated to enhance food security for the inhabitants of Ciamis Village.