Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Efektivitas Pestisida Imidakloroprid Spirotetramat Terhadap Populasi Hama pada Tanaman Semangka Harini, Nyang Vania Ayuningtyas; Kumbara, Agung Muklis; Ilmiasari, Yeyen; Irpawa, Dea Musytari Intan; Widiawati, Amirah Inas
AgriMalS Vol 4 No 2 (2024): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/agrimals.v4i2.1404

Abstract

Semangka (Citrullus vulgaris, Schard) adalah buah yang sangat disukai orang Indonesia karena rasanya yang manis, renyah, dan banyak airnya. Dari data Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung menyatakan bahwa Provinsi Lampung memiliki total produksi semangka sebesar 19.442 t-1 tahun-1 dan mendapat peringkat ke 5 dalam produksi semangka se-Indonesia setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Bali (BPS, 2022). Namun, dalam kegiatan budidaya tanaman semangka terkendala dengan organisme pengganggu tanaman (OPT), menurut Kumbara (2024) menyatakan bahwa hama yang menyerang tanaman semangka dan bahkan menurunkan produksi adalah ulat grayak, kutu kebul, lalat buah dan kepik hijau. Salah satu cara yang digunakan petani untuk mengendalikan hama pada tanaman semangka dengan pestisida. Pestisida adalah salah satu komponen penting dalam pertanian yang dapat membantu petani mengatasi organisme pengganggu. Pestisida yang digunakan dalam penelitian ini berbahan aktif Imidakloroprid Spirotetramat. Imidakloroprid Pirotetramat berfungsi untuk menghentikan biosintesis lipid dan menjadi alternatif baru. Penelitian ini dilakukan di Desa Makarti Jaya, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat, sejak Bulan April 2024 hingga Juni 2024. Penelitian menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini melibatkan semua petani yang menanam semangka jenis Juve di berjumlah 30 petani dengan luas lahan antara 2500 m-2 ha-1 dan lebih. Sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah total populasi, yaitu 30 petani. Perlakuan yang diamati adalah populasi hama pada tanaman semangka. Simpulan dari penelitian ini adalah pestisida yang mengandung pestisida Imidakloroprid + Spirotetramat dengan aplikasi tepat waktu, tepat dosis, dan tepat sasaran efektif mengendalikan hama kutu kebul (Bemissia tabaci), thrips, kepik Hijau (Nezara viridula L.), lalat Buah (Bactrocera sp), dan ulat Grayak (Spodoptera frugiperda) pada tanaman semangka di Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Perbaikan Stek dan Jarak Tanam Untuk Meningkatan Produksi Ubi Kayu (Manihot Utilissima) di Tulang Bawang Barat dalam Mendukung Ketahanan Pangan Ilmiasari, Yeyen; Harini, Nyang Vania Ayuningtyas; Ahmal, Vicko Javier; Nikmah, Khoirul
Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science) Vol. 22 No. 2 (2024): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v22i2.2607

Abstract

Upaya untuk peningkatan produksi adalah dengan mengoptimalkan teknologi budidaya ubi kayu, salah satunya yaitu bibit atau stek batang. Selain stek batang yang disiapkan, pengaturan jarak tanam pada budidaya ubi kayu juga dianggap penting. Jarak tanam mempengaruhi pembesaran umbi ubi kayu. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil panen ubi kayu di Tulang Bawang Barat melalui optimasi teknologi budidaya, khususnya pengaturan jarak tanam dan pemilihan panjang stek. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor, yaitu jarak tanam dan panjang stek. Faktor pertama adalah jarak tanam terdiri dari 2 taraf, yaitu P1 = jarak tanam 70 cm x 70 cm, dan P2 = jarak tanam 70 cm x 80 cm. Faktor kedua adalah panjang stek terdiri dari 3 taraf, yaitu S1 = Panjang Stek 7,5 cm; S2 = Panjang Stek 15 cm; dan S3 = Panjang Stek 20 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak tanam 70 cm x 80 cm memberikan hasil terbaik untuk diameter, panjang dan berat umbi. Sementara itu, panjang stek berpengaruh signifikan terhadap tinggi tanaman dan berat umbi. Serta, terdapat interaksi antara jarak tanam dengan panjang stek yang ditunjukkan oleh jumlah, diameter, panjang, dan berat umbi.
Pengaruh pemberian POC Air Cucian Beras Pada Hasil Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Paramudita S., K. Beauty; Ilmiasari, Yeyen; Harini, Nyang Vania Ayuningtyas; Novrimansyah, Eko Abadi
AgriMalS Vol 5 No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/agrimals.v5i1.1449

Abstract

Selada (Lactuca sativa L.) memiliki nilai jual tinggi dan kaya akan gizi, bermanfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Di Desa Bali Sadhar Utara, permintaan selada meningkat, namun belum ada budidaya lokal, memberikan peluang bagi petani untuk memproduksinya. Pupuk organik, termasuk pupuk organik cair (POC) dari limbah rumah tangga seperti air cucian beras, dapat meningkatkan kualitas tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman. Pupuk ini efektif memperbaiki struktur tanah, meningkatkan serapan unsur hara, dan mendukung kehidupan mikroorganisme tanah yang menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair (POC) berbahan dasar air cucian beras terhadap pertumbuhan dan hasil produksi tanaman selada (Lactuca sativa L.). Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 5 perlakuan dosis POC, yaitu P0 (kontrol), P1 (25% POC), P2 (50% POC), P3 (75% POC), dan P4 (100% POC), yang diulang sebanyak tiga kali, menghasilkan 15 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian POC air cucian beras memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat tanaman selada. Perlakuan P1 (25% POC) memberikan hasil terbaik, dengan rata-rata berat tanaman selada mencapai 40,57 gram, diikuti dengan peningkatan tinggi tanaman dan jumlah daun yang optimal. Sebaliknya, pemberian POC dengan konsentrasi lebih tinggi (P4) menyebabkan penurunan hasil produksi, dengan berat tanaman yang lebih rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dosis POC air cucian beras yang paling efektif untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman selada adalah P1 (25%). Oleh karena itu, penggunaan POC dengan dosis rendah dapat menjadi alternatif pupuk yang ramah lingkungan untuk mendukung produksi selada secara berkelanjutan.
Perjanjian Gadai Sawah atau Lahan Menurut Perspektif Ekonomi Islam di Lampung Tengah Nufus, Zakiatun; harini, Nyang Vania Ayuningtyas; Putra, Ungki Prabowo; Mulyana , Nanang
AgriMalS Vol 5 No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/agrimals.v5i1.1626

Abstract

Pawn is a right given to a person who is in debt for a movable or immovable property, such as a car, a car, a rice field, or a house, which is given to him by a debtor or by another person on his behalf. In Varia Agung Village, Seputih Mataram District, Central Lampung Regency, agricultural land pawn agreements are usually made verbally without any agreement on paper between the pawnbroker (rahin) and the pawn recipient (murtahin). In general, the distribution of results between the pawnbroker and the pawn recipient is based only on trust between one another. In the agreement, there are rights and obligations. This research was conducted in Varia Agung Village, Seputih Mataram District, Central Lampung Regency. The population in this study were the pawnbrokers (rahin) and pawn recipients (pawn recipients) in Varia Agung Village, Seputih Mataram District, Central Lampung Regency. The sample in this study was simple random sampling, namely the sampling method was carried out randomly without considering status. The researcher took a sample of 14 consisting of 7 pawners and 7 pawn recipients in Varia Agung Village, Seputih Mataram District, Central Lampung Regency. The data analysis used in this study is qualitative descriptive research, which is a type of research obtained from field studies, then using the field data (interviews) as the main data source. Most farmers practice land pawning due to financial constraints and to finance their children's education. The practice of pawning in Varia Agung Village is more colored by customs which are customs passed down from their predecessors. The practice of land pawning in Varia Agung Village, Seputih Mataram District, Central Lampung Regency is in accordance with the pillars and requirements of pawning according to Islam, but when viewed from the use of collateral, it is not in accordance with the principles of pawning according to Islam, because it gives rise to injustice between al-rahin and al-murtahin.
Activity of Soil Microorganisms During the Growth of Sweet Corn (Zea Mays Saccharata Sturt) in the Second Planting Time with the Application of Fertilizers and Biochar Dermiyati, .; Karyanto, Agus; Niswati, Ainin; Lumban Raja, Jamalam; Triyono, Sugeng; Harini, Nyang Vania Ayuningtyas
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol. 22 No. 1: January 2017
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2017.v22i1.37-45

Abstract

Efforts to increase the production of sweet corn can be done with the application of fertilizers, either inorganic, organic orits combination. In addition, the application of soil amendments such as biochar is also expected to improve soil fertility that will indirectly increase the production of sweet corn.Organonitrophos fertilizer is an organic fertilizer developed by lecturers of Faculty of Agriculture, University of Lampung. The research was aimed to study effect the combination of organonitrophos, and inorganic fertilizers, biochar and the interaction between fertilizer combination and biochar on soil respiration and soil microbial biomass.The research was conducted in the Integrated Field Laboratory of Lampung University using 6x2 factorial in a Randomized Block Design with 3 replications. The first factor was six levels combination of organonitrophos and inorganic fertilizers (P0, P1, P2, P3, P4, and P5). The second factor was two levels of biochar dosage (B0 and B1). Data was analyzed by Analysis of Variance and followed by the Least Significant Difference (LSD)Test at 5% level. The observed variables were soil microorganism activity likely soil respiration and soil microbial biomass. The results showed that P3B1treatment (300 kg Urea ha-1, 125 kg SP-36 ha-1, 100 kg KCl ha-1 + 2500 kg organoitrophos ha-1) was the highest soil respiration at of 60 days after planting (DAP). P5 treatment (5000 kg Organonitrophos ha-1) has the highest soil microbial biomasscompared to other treatments at 60 and 90 DAP. B1 treatment (5000 kg biochar ha-1) has higher soil respiration and soil microbial biomasscompared to treatment (0 kg biochar ha-1. There was an interaction between combination of organonitrophos and inorganic fertilizers and biochar on soil respiration at 90 DAP. However, there was no interaction between fertilizer combination and biochar on soil microbial biomass.Keywords: Biochar, Fertilizer Combination, Organonitrophos, Soil Microbial Biomass Carbon and Soil Respiration
PENGARUH INTERAKSI AGRONIKA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS DI LAMPUNG UTARA Ilmiasari, Yeyen; Harini, Nyang Vania Ayuningtyas; Sanjaya, Refky; Novrimansyah, Eko Abadi; Saputra, Irfan Efendi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3497

Abstract

Currently, farmers prefer to use inorganic fertilizer because it is more significant in increasing yields, but continuous use can result in a decrease in land quality, so efforts that can be made to reduce the use of inorganic fertilizer are by combining it with planting media such as agronika. Planting media agronika is a combination of cow dung, coconut shell charcoal and rice husks. The objectives of this research include: (1) Knowing the effect of giving planting media on the growth and production of sweet corn. (2) Knowing the effect of giving NPK on the growth and production of sweet corn. (3) Knowing the interaction between giving planting media and NPK fertilizer on the growth and production of sweet corn. This research method uses a Randomized Block Design (RAK) with two factors, namely: planting media and NPK, with 3 replications. The results of this research are: (1) The provision of planting media shows a significant effect on plant height, number of leaves, stem diameter, stover weight and cob length. (2) Giving NPK has a significant effect on the stem diameter variable and sweet corn production results. (3) The administration of planting media and NPK showed an interaction on the sweet corn cob weight variable. Keywords: NPK, Planting media, Sweet corn. INTISARISaat ini petani lebih memilih menggunakan pupuk anorganik karena lebih signifikan dalam meningkatkan hasil, namun penggunaan yang terus menerus dapat mengakibatkan penurunan kualitas lahan, sehingga upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik adalah dengan memadukannya dengan media tanam seperti pupuk anorganik. sebagai agronik. Media tanam agronika merupakan kombinasi kotoran sapi, arang tempurung kelapa dan sekam padi. Tujuan penelitian ini antara lain: (1) Mengetahui pengaruh pemberian media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. (2) Mengetahui pengaruh pemberian NPK terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. (3) Mengetahui interaksi pemberian media tanam dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu: media tanam dan NPK, dengan 3 ulangan. Hasil penelitian adalah: (1) Pemberian media tanam memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat brangkasan dan panjang tongkol. (2) Pemberian NPK berpengaruh nyata terhadap variabel diameter batang dan hasil produksi jagung manis. (3) Pemberian media tanam dan NPK menunjukkan adanya interaksi terhadap variabel berat tongkol jagung manis. Kata Kunci : NPK, Media Tanam, Jagung Manis
Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair Berbahan Urin Kelinci di Desa Abung Jayo Kecamatan Abung Selatan Lestari, Sri Puji; Bakti, Aji Setiya; Sari, Yuni Elmita; Ilmiasari, Yeyen; Harini, Nyang Vania Ayuningtyas
ABDI MOESTOPO: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/abdimoestopo.v7i1.3010

Abstract

Petani sayur di Desa Abung Jayo menyadari bahwa lahan yang digunakan untuk berusahatani sayuran telah mengalami kerusakan.  Penggunaan input berbahan kimia dalam jangka panjang menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas lahan.  Penggunaan pupuk organik merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan petani untuk mengatasi kerusakan lahan.  Salah satu jenis pupuk organik adalah pupuk organik cair (POC).  Pupuk organik acair dapat dihasilkan dari limbah hewan ternak yaitu urin. Urin mengandung unsur yang dibutuhkan tanaman yaitu Nitrogen (N), Phospor (P), dan Kalium (K). Urin kelinci memiliki kandungan unsur N, P, dan K yang lebih baik dibandingkan hewan ternak lainnya. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan keterampilan kepada petani sayur di Desa Abung Jayo agar dapat memproduksi sendiri POC dan memanfaatkan limbah dari hewan ternak yaitu kelinci.  Metode pelatihan yang digunakan adalah metode Participatory Action Research (PAR).  Peserta membantu menyiapkan bahan, dan mempraktekkan langsung cara membuat POC dengan bimbingan pengabdi.  Peserta antusias mengikuti kegiatan ini dan tertarik untuk mengaplikasikan POC pada tanaman sayuran yang ditanamnya, karena dari hasil pengujian menunjukkan efektivitas POC berbahan dasar urin kelinci.
Efektivitas Herbisida Bahan Aktif Haloxyfop-R Methyl Ester Terhadap Gulma Belulang (Eleusine Indica L.) Javier Ahmal, Vicko; Ilmiasari, Yeyen; Harini, Nyang Vania Ayuningtyas; Novrimansyah, Eko Abadi
AgriMalS Vol 5 No 2 (2025): Volume 5 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/agrimals.v5i2.1900

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon gulma belulang (Eleusine indica L.) terhadap berbagai dosis bahan aktif Haloxyfop-R Methyl Ester serta menentukan dosis yang paling efektif dalam pengendaliannya. Penelitian dilaksanakan di Desa Bangun Sari, Kecamatan Abung Surakarta, Kabupaten Lampung Utara. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan terdiri dari H0 kontrol (tanpa herbisida), serta empat dosis Haloxyfop-R Methyl Ester H1 1 ml, H2 1,8 ml, H3 2,6 ml, dan H4 3,4 ml per 500 ml air. Parameter yang diamati meliputi tinggi Eleusine indica L., jumlah cabang, tingkat keracunan gulma (visual skoring), dan bobot kering Eleusine indica L.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa herbisida Haloxyfop-R Methyl Ester berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Perlakuan H2 (1,8 ml/500 ml air) memberikan hasil terbaik, dengan jumlah cabang terendah (0,5), tingkat keracunan tertinggi (skor 1 pada 15 HSA), dan bobot kering terendah (5,29 g). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa dosis H2 paling efektif dalam menekan pertumbuhan dan perkembangan gulma Eleusine indica L. Dosis ini dinilai optimal karena mampu memberikan pengendalian maksimal dengan penggunaan bahan aktif yang efisien, serta berpotensi lebih ramah lingkungan dibandingkan dosis yang lebih tinggi. Kata kunci: Haloxyfop-R Methyl Ester, Eleusine indica L., dosis herbisida, keracunan visual, bobot kering
Kajian Analisis Pengendalian Tikus Sawah (Rattus argentiventer) pada Tanaman Padi Harini, Nyang Vania Ayuningtyas; Ratna Suminar; Permadi, Choliq
AgriMalS Vol 5 No 2 (2025): Volume 5 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/agrimals.v5i2.1986

Abstract

Rice cultivation faces several challenges, including attacks by plant pests (OPT). The rice rat (Rattus argentiventer) is a pest that attacks rice plants, both in lowland and upland rice fields. Rice rats cause damage and losses of up to 80% both before and after harvest and negatively impact food security. The aim of this study was to determine the most effective method for controlling rice rats (Rattus argentiventer). The research method employed a qualitative approach, utilizing secondary data on rat populations and control methods in Indonesia from 2020 to 2024. Data analysis was descriptive and presented in tables and figures. The number of catches using the gropyokan method varies significantly depending on several factors, including area size, rat population levels, the number of farmers involved, and the duration of the gropyokan. This variation is demonstrated by the data. For example, there were 534 rats in a 50-hectare area in Batubara, and thousands (3,500) in Sragen could be reached within three hours of operation in some locations, and nearly 6,000 rats in others. Rat control using the rice-fish method improves land use efficiency and also helps control plant pests, particularly rice field rats. Rat control using the rice-fish method improves land use efficiency and also helps control plant pests, particularly rice field rats. Using rat traps is also an effective and environmentally friendly control method. Traps capture rats, both live and dead, without leaving chemicals in the environment. Controlling rats using fumigation is much safer than other methods of rodent control.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penggunaan Mesin Produksi dan Pemasaran Asap Cair di Gapoktan Jalijaya Talang Jali Lampung Utara Harini, Nyang Vania Ayuningtyas; Ilmiasari, Yeyen; Monica, Della; Suci, Adeli; Alrafidzi, Muhammad Rizki
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 4 (2025): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/j9wytt39

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi anggota Gapoktan Jalijaya Talang Jali, Lampung Utara melalui penerapan teknologi mesin produksi asap cair dan penguatan pemasaran. Mitra menghadapi kendala berupa keterbatasan kemampuan teknis dalam mengolah limbah pertanian, rendahnya efisiensi produksi asap cair secara manual, serta minimnya strategi pemasaran yang berkelanjutan. Permasalahan tersebut menyebabkan produk tidak memiliki daya saing dan belum memberikan peningkatan pendapatan bagi anggota Gapoktan. Pemecahan masalah dilakukan melalui pendekatan partisipatif, mencakup: (1) pembuatan dan instalasi mesin produksi asap cair, (2) pendampingan standarisasi mutu, pengemasan, dan labeling, (3) pelatihan pemasaran dan branding lokal, serta (4) monitoring dan evaluasi terhadap peningkatan kapasitas produksi dan penjualan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada aspek teknis dan ekonomi. Kapasitas produksi meningkat dari 0 liter menjadi rata-rata 6–10 liter per produksi. Penggunaan asap cair menurunkan biaya pengendalian hama hingga 54%, mengurangi intensitas serangan hama dari 35% menjadi 18%, dan meningkatkan hasil gabah sebesar 1.130 kg/ha. Secara jangka panjang, program ini memperkuat kemandirian ekonomi Gapoktan melalui terbentuknya unit usaha berbasis pengelolaan limbah, peningkatan daya tawar produk lokal, serta peluang diversifikasi usaha berbasis teknologi pirolisis. Program ini juga mendorong praktik pengelolaan limbah yang lebih ramah lingkungan. Kegiatan ini berkontribusi langsung pada pencapaian SDG 8 (pertumbuhan ekonomi), SDG 9 (inovasi teknologi), dan SDG 12 (produksi berkelanjutan), serta menunjukkan bahwa teknologi asap cair efektif, berkelanjutan, dan dapat direplikasi di wilayah lain. Empowering Rural Communities Through Liquid Smoke Production Technology and Marketing Enhancement in Gapoktan Jalijaya Talang Jali, North Lampung Abstract This community service program aims to enhance the capacity and economic independence of members of the Jalijaya Talang Jali Farmers’ Group Association (Gapoktan) in North Lampung through the application of liquid smoke production technology and strengthened marketing strategies. The partners face several challenges, including limited technical skills in processing agricultural waste into value-added products, low efficiency in manual liquid smoke production, and the absence of effective and sustainable marketing strategies. These issues reduce product competitiveness and have not contributed to increased income for Gapoktan members. Problem-solving efforts were carried out through a participatory and applicative approach, consisting of: (1) designing and installing a liquid smoke production machine, (2) assisting in quality standardization, packaging, and labeling, (3) training in marketing and local branding, and (4) monitoring and evaluating improvements in production capacity and sales. The results show significant improvements in both technical and economic aspects. Production capacity increased from 0 liters to an average of 6–10 liters per cycle. The use of liquid smoke reduced pest control costs by up to 54%, lowered pest attack intensity from 35% to 18%, and increased rice yield by 1,130 kg/ha. In the long term, the program strengthens Gapoktan’s economic independence through the establishment of a waste-based business unit, improved product competitiveness, and new opportunities for business diversification using pyrolysis technology. It also encourages more environmentally friendly waste management practices. This program directly contributes to achieving SDG 8 (economic growth), SDG 9 (innovation and infrastructure), and SDG 12 (responsible production), demonstrating that liquid smoke technology is effective, sustainable, and replicable in other regions.