Harini, Nyang Vania Ayuningtyas
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Efektivitas Pestisida Imidakloroprid Spirotetramat Terhadap Populasi Hama pada Tanaman Semangka Harini, Nyang Vania Ayuningtyas; Kumbara, Agung Muklis; Ilmiasari, Yeyen; Irpawa, Dea Musytari Intan; Widiawati, Amirah Inas
AgriMalS Vol 4 No 2 (2024): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/agrimals.v4i2.1404

Abstract

Semangka (Citrullus vulgaris, Schard) adalah buah yang sangat disukai orang Indonesia karena rasanya yang manis, renyah, dan banyak airnya. Dari data Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung menyatakan bahwa Provinsi Lampung memiliki total produksi semangka sebesar 19.442 t-1 tahun-1 dan mendapat peringkat ke 5 dalam produksi semangka se-Indonesia setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Bali (BPS, 2022). Namun, dalam kegiatan budidaya tanaman semangka terkendala dengan organisme pengganggu tanaman (OPT), menurut Kumbara (2024) menyatakan bahwa hama yang menyerang tanaman semangka dan bahkan menurunkan produksi adalah ulat grayak, kutu kebul, lalat buah dan kepik hijau. Salah satu cara yang digunakan petani untuk mengendalikan hama pada tanaman semangka dengan pestisida. Pestisida adalah salah satu komponen penting dalam pertanian yang dapat membantu petani mengatasi organisme pengganggu. Pestisida yang digunakan dalam penelitian ini berbahan aktif Imidakloroprid Spirotetramat. Imidakloroprid Pirotetramat berfungsi untuk menghentikan biosintesis lipid dan menjadi alternatif baru. Penelitian ini dilakukan di Desa Makarti Jaya, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat, sejak Bulan April 2024 hingga Juni 2024. Penelitian menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini melibatkan semua petani yang menanam semangka jenis Juve di berjumlah 30 petani dengan luas lahan antara 2500 m-2 ha-1 dan lebih. Sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah total populasi, yaitu 30 petani. Perlakuan yang diamati adalah populasi hama pada tanaman semangka. Simpulan dari penelitian ini adalah pestisida yang mengandung pestisida Imidakloroprid + Spirotetramat dengan aplikasi tepat waktu, tepat dosis, dan tepat sasaran efektif mengendalikan hama kutu kebul (Bemissia tabaci), thrips, kepik Hijau (Nezara viridula L.), lalat Buah (Bactrocera sp), dan ulat Grayak (Spodoptera frugiperda) pada tanaman semangka di Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Perbaikan Stek dan Jarak Tanam Untuk Meningkatan Produksi Ubi Kayu (Manihot Utilissima) di Tulang Bawang Barat dalam Mendukung Ketahanan Pangan Ilmiasari, Yeyen; Harini, Nyang Vania Ayuningtyas; Ahmal, Vicko Javier; Nikmah, Khoirul
Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science) Vol. 22 No. 2 (2024): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v22i2.2607

Abstract

Upaya untuk peningkatan produksi adalah dengan mengoptimalkan teknologi budidaya ubi kayu, salah satunya yaitu bibit atau stek batang. Selain stek batang yang disiapkan, pengaturan jarak tanam pada budidaya ubi kayu juga dianggap penting. Jarak tanam mempengaruhi pembesaran umbi ubi kayu. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil panen ubi kayu di Tulang Bawang Barat melalui optimasi teknologi budidaya, khususnya pengaturan jarak tanam dan pemilihan panjang stek. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor, yaitu jarak tanam dan panjang stek. Faktor pertama adalah jarak tanam terdiri dari 2 taraf, yaitu P1 = jarak tanam 70 cm x 70 cm, dan P2 = jarak tanam 70 cm x 80 cm. Faktor kedua adalah panjang stek terdiri dari 3 taraf, yaitu S1 = Panjang Stek 7,5 cm; S2 = Panjang Stek 15 cm; dan S3 = Panjang Stek 20 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak tanam 70 cm x 80 cm memberikan hasil terbaik untuk diameter, panjang dan berat umbi. Sementara itu, panjang stek berpengaruh signifikan terhadap tinggi tanaman dan berat umbi. Serta, terdapat interaksi antara jarak tanam dengan panjang stek yang ditunjukkan oleh jumlah, diameter, panjang, dan berat umbi.
Pengaruh pemberian POC Air Cucian Beras Pada Hasil Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Paramudita S., K. Beauty; Ilmiasari, Yeyen; Harini, Nyang Vania Ayuningtyas; Novrimansyah, Eko Abadi
AgriMalS Vol 5 No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/agrimals.v5i1.1449

Abstract

Selada (Lactuca sativa L.) memiliki nilai jual tinggi dan kaya akan gizi, bermanfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Di Desa Bali Sadhar Utara, permintaan selada meningkat, namun belum ada budidaya lokal, memberikan peluang bagi petani untuk memproduksinya. Pupuk organik, termasuk pupuk organik cair (POC) dari limbah rumah tangga seperti air cucian beras, dapat meningkatkan kualitas tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman. Pupuk ini efektif memperbaiki struktur tanah, meningkatkan serapan unsur hara, dan mendukung kehidupan mikroorganisme tanah yang menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair (POC) berbahan dasar air cucian beras terhadap pertumbuhan dan hasil produksi tanaman selada (Lactuca sativa L.). Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 5 perlakuan dosis POC, yaitu P0 (kontrol), P1 (25% POC), P2 (50% POC), P3 (75% POC), dan P4 (100% POC), yang diulang sebanyak tiga kali, menghasilkan 15 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian POC air cucian beras memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat tanaman selada. Perlakuan P1 (25% POC) memberikan hasil terbaik, dengan rata-rata berat tanaman selada mencapai 40,57 gram, diikuti dengan peningkatan tinggi tanaman dan jumlah daun yang optimal. Sebaliknya, pemberian POC dengan konsentrasi lebih tinggi (P4) menyebabkan penurunan hasil produksi, dengan berat tanaman yang lebih rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dosis POC air cucian beras yang paling efektif untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman selada adalah P1 (25%). Oleh karena itu, penggunaan POC dengan dosis rendah dapat menjadi alternatif pupuk yang ramah lingkungan untuk mendukung produksi selada secara berkelanjutan.
Perjanjian Gadai Sawah atau Lahan Menurut Perspektif Ekonomi Islam di Lampung Tengah Nufus, Zakiatun; harini, Nyang Vania Ayuningtyas; Putra, Ungki Prabowo; Mulyana , Nanang
AgriMalS Vol 5 No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/agrimals.v5i1.1626

Abstract

Pawn is a right given to a person who is in debt for a movable or immovable property, such as a car, a car, a rice field, or a house, which is given to him by a debtor or by another person on his behalf. In Varia Agung Village, Seputih Mataram District, Central Lampung Regency, agricultural land pawn agreements are usually made verbally without any agreement on paper between the pawnbroker (rahin) and the pawn recipient (murtahin). In general, the distribution of results between the pawnbroker and the pawn recipient is based only on trust between one another. In the agreement, there are rights and obligations. This research was conducted in Varia Agung Village, Seputih Mataram District, Central Lampung Regency. The population in this study were the pawnbrokers (rahin) and pawn recipients (pawn recipients) in Varia Agung Village, Seputih Mataram District, Central Lampung Regency. The sample in this study was simple random sampling, namely the sampling method was carried out randomly without considering status. The researcher took a sample of 14 consisting of 7 pawners and 7 pawn recipients in Varia Agung Village, Seputih Mataram District, Central Lampung Regency. The data analysis used in this study is qualitative descriptive research, which is a type of research obtained from field studies, then using the field data (interviews) as the main data source. Most farmers practice land pawning due to financial constraints and to finance their children's education. The practice of pawning in Varia Agung Village is more colored by customs which are customs passed down from their predecessors. The practice of land pawning in Varia Agung Village, Seputih Mataram District, Central Lampung Regency is in accordance with the pillars and requirements of pawning according to Islam, but when viewed from the use of collateral, it is not in accordance with the principles of pawning according to Islam, because it gives rise to injustice between al-rahin and al-murtahin.
Activity of Soil Microorganisms During the Growth of Sweet Corn (Zea Mays Saccharata Sturt) in the Second Planting Time with the Application of Fertilizers and Biochar Dermiyati, .; Karyanto, Agus; Niswati, Ainin; Lumban Raja, Jamalam; Triyono, Sugeng; Harini, Nyang Vania Ayuningtyas
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol. 22 No. 1: January 2017
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2017.v22i1.37-45

Abstract

Efforts to increase the production of sweet corn can be done with the application of fertilizers, either inorganic, organic orits combination. In addition, the application of soil amendments such as biochar is also expected to improve soil fertility that will indirectly increase the production of sweet corn.Organonitrophos fertilizer is an organic fertilizer developed by lecturers of Faculty of Agriculture, University of Lampung. The research was aimed to study effect the combination of organonitrophos, and inorganic fertilizers, biochar and the interaction between fertilizer combination and biochar on soil respiration and soil microbial biomass.The research was conducted in the Integrated Field Laboratory of Lampung University using 6x2 factorial in a Randomized Block Design with 3 replications. The first factor was six levels combination of organonitrophos and inorganic fertilizers (P0, P1, P2, P3, P4, and P5). The second factor was two levels of biochar dosage (B0 and B1). Data was analyzed by Analysis of Variance and followed by the Least Significant Difference (LSD)Test at 5% level. The observed variables were soil microorganism activity likely soil respiration and soil microbial biomass. The results showed that P3B1treatment (300 kg Urea ha-1, 125 kg SP-36 ha-1, 100 kg KCl ha-1 + 2500 kg organoitrophos ha-1) was the highest soil respiration at of 60 days after planting (DAP). P5 treatment (5000 kg Organonitrophos ha-1) has the highest soil microbial biomasscompared to other treatments at 60 and 90 DAP. B1 treatment (5000 kg biochar ha-1) has higher soil respiration and soil microbial biomasscompared to treatment (0 kg biochar ha-1. There was an interaction between combination of organonitrophos and inorganic fertilizers and biochar on soil respiration at 90 DAP. However, there was no interaction between fertilizer combination and biochar on soil microbial biomass.Keywords: Biochar, Fertilizer Combination, Organonitrophos, Soil Microbial Biomass Carbon and Soil Respiration