Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Pengendalian Kualitas Bata Beling dengan Metode SQC di Percetakan Bata Bank Sampah Sabilulungan, Kabupaten Bandung Lestari, Sita; Herdian, Faldy
Jurnal Akuntansi, Manajemen dan Ilmu Ekonomi (Jasmien) Vol. 5 No. 03 (2025): Vol. 5 No. 03 (2025): Jurnal Akuntansi, Manajemen dan Ilmu Ekonomi (Jasmien)
Publisher : Cattleya Darmaya Fortuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54209/jasmien.v5i03.1242

Abstract

Meningkatnya persaingan bisnis menuntut inovasi dan efisiensi dalam produksi. Salah satu inovasi tersebut adalah produksi bata kaca di Bank Sampah Sabilulungan, Kabupaten Bandung, yang memanfaatkan limbah kaca sebagai bahan baku. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kerusakan bata beling, mengidentifikasi faktor penyebab kecacatan, serta memberikan rekomendasi peningkatan kualitas menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC). Pendekatan kuantitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini, dengan menganalisis data produksi dan cacat yang dikumpulkan selama 22 hari kerja pada Oktober 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 9.142 unit yang diproduksi, 1,9% mengalami cacat, dengan kategori cacat utama berupa retak (47,73%) dan permukaan tidak rata (32,95%). Analisis p-chart mengungkapkan bahwa proses produksi belum sepenuhnya stabil, dengan beberapa hari menunjukkan tingkat cacat di luar batas kendali. Analisis fishbone mengidentifikasi faktor-faktor utama yang berkontribusi terhadap cacat produk, termasuk komposisi material yang tidak tepat, proses pengeringan yang kurang optimal, kesalahan manusia, presisi mesin yang rendah, serta kondisi lingkungan yang kurang mendukung. Untuk mengatasi permasalahan ini, perbaikan yang direkomendasikan meliputi standarisasi komposisi material, optimalisasi suhu dan durasi pengeringan, peningkatan keterampilan pekerja melalui pelatihan, serta perawatan mesin secara rutin. Implementasi perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi tingkat cacat, dan mendukung konsep ekonomi sirkular melalui pemanfaatan limbah kaca secara optimal.