Masalah keputihan di Indonesia semakin meningkat, dengan prevalensi lebih dari 75%. Di SMPN 11 Kota Tangerang Selatan, ditemukan bahwa banyak siswi belum mengetahui cara membersihkan alat genitalia dengan benar saat menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku kebersihan menstruasi remaja putri, meliputi pengetahuan, hambatan yang dirasakan, dan kepercayaan diri dalam menjaga kebersihan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan desain cross-sectional, dilaksanakan pada Maret–Mei 2025 di SMPN 11 Tangerang Selatan. Populasi penelitian adalah siswi kelas VII dan VIII yang telah mengalami menstruasi, dengan total sampel 122 responden yang diambil menggunakan teknik stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner tertutup, wawancara terstruktur, dan observasi fasilitas sanitasi. Analisis data mencakup uji univariat, bivariat (chi-square), dan multivariat (regresi logistik berganda). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku kebersihan menstruasi dengan tingkat pengetahuan (OR = 4,056; p < 0,05), hambatan yang dirasakan (OR = 2,488), dan kepercayaan diri (OR = 3,257). Faktor yang paling dominan memengaruhi perilaku kebersihan adalah tingkat pengetahuan. Disarankan agar pihak sekolah meningkatkan edukasi kesehatan reproduksi, menyediakan fasilitas sanitasi khusus perempuan, mewajibkan praktik cuci tangan dengan sabun, dan membuka ruang konsultasi kesehatan reproduksi untuk siswi.