Latar Belakang: Kabupaten Karawang merupakan salah satu provinsi di Jawa Barat dengan laju kepadatan penduduk yang terus meningkat. Prevalensi mCPR dan MKJP merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat capaian keberhasilan program KB. Oleh karena itu, diperlukan gambaran tren capaian mCPR dan MKJP sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program KB. Tujuan: Untuk melihat tren capaian mCPR dan MKJP di kabupaten Karawang dari tahun 2015-2023. Metode: Penelitian deskriptif menggunakan data agregat yang bersumber dari data sekunder Badan Pusat Statistik Kabupaten Karawang. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data jumlah Pasangan Usia Subur (PUS), jumlah akseptor KB Aktif, dan jumlah akseptor pada masing-masing jenis KB berdasarkan 30 kecamatan yang ada di kabupaten Karawang dari tahun 2015-2023. Data dianalisis secara deskriptif untuk melihat tren berdasarkan waktu dan disajikan dalam bentuk grafik garis. Hasil: Berdasarkan data tahun 2023, dari 30 kecamatan di Kabupaten Karawang sebanyak 23 kecamatan (76,67%) telah mencapai target angka mCPR sesuai Renstra BKKBN Tahun 2020-2024. Dari tahun 2015-2023, penggunaan kontrasepsi jangka pendek masih mendominasi, terutama jenis kontrasepsi suntik. Sedangkan, proporsi penggunaan MKJP (MOW, MOP, IUD, dan implan) di kabupaten Karawang masih rendah (di bawah 20%) dari seluruh akseptor KB aktif. Kesimpulan: Pencapaian target Renstra BKKBN Tahun 2020-2024 di Kabupaten Karawang masih belum maksimal, karena ada beberapa kecamatan yang belum mencapai target mCPR. Selain itu, tren penggunaan kontrasepsi di Kabupaten Karawang masih didominasi oleh metode kontrasepsi jangka pendek. Metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah suntik