Salah satu masalah kesehatan bagi balita yang insidennya terus meningkat dan menjadi ancaman adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Ibu yang memiliki anak balita memegang peran penting dalam upaya pencegahan penyakit tersebut. Level pengetahuan yang baik serta self-efficacy yang tinggi dapat memengaruhi perilaku ibu dalam menerapkan langkah-langkah pencegahan. Tanpa keyakinan diri dan motivasi yang cukup, ibu mungkin mengalami kesulitan dalam menjalankan perilaku pencegahan yang efektif. Oleh karena itu, pengetahuan dan self-efficacy ibu menjadi faktor utama dalam menurunkan risiko kejadian DBD pada balita. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara level pengetahuan dan self-efficacy ibu dengan perilaku pencegahan DBD pada balita di Desa Sidey Baru, Kabupaten Manokwari. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak balita di Desa Sidey Baru, Kabupaten Manokwari = 85 orang sehingga sampel (n) berjumlah 85 responden yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tentang perilaku pencegahan DBD, pengetahuan dan self-efficacy. Berdasarkan hasil uji korelasi non-parametrik Spearman, diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan perilaku pencegahan DBD pada balita (p = 0,016), serta antara self-efficacy ibu dengan perilaku pencegahan DBD (p = 0,000). Kedua nilai p tersebut lebih kecil dari batas signifikansi (p ≤ 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa baik pengetahuan maupun self-efficacy ibu memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pencegahan DBD pada balita. Hasil ini berkontribusi bagi instansi terkait untuk meningkatkan edukasi dan pemberdayaan ibu untuk mendukung perilaku pencegahan DBD pada balita.