Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Etika Berbahasa Generasi Z di Kalangan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Antropologi Universitas Negeri Medan Harefa, Ravael Marelanno; Hutasoit, Reynaldi; Sinurat, Winro William; Anggi, Muhammad
Journal of Law, Education and Business Vol 3, No 1 (2025): April 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jleb.v3i1.5913

Abstract

Penelitian ini mengkaji etika berbahasa yang ditunjukkan oleh generasi Z di kalangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Antropologi Universitas Negeri Medan. Generasi Z, yang lahir antara tahun 1995-2010, memiliki karakteristik berbahasa yang unik dan cenderung dipengaruhi oleh perkembangan teknologi digital dan media sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pola etika berbahasa, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta implikasinya terhadap interaksi sosial dan akademik mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi untuk memperoleh data yang mendalam melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan focus group discussion dengan 45 mahasiswa Prodi Pendidikan Antropologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika berbahasa mahasiswa generasi Z di Prodi Pendidikan Antropologi UNIMED ditandai dengan penggunaan bahasa yang fleksibel, kreatif, singkat, dan cenderung mencampur beberapa bahasa (code-mixing). Konteks komunikasi sangat mempengaruhi pilihan bahasa mereka, di mana terdapat perbedaan signifikan antara bahasa formal dalam konteks akademik dan bahasa informal dalam interaksi sosial sehari-hari. Faktor-faktor yang mempengaruhi etika berbahasa mereka meliputi pengaruh media sosial, identitas kelompok, latar belakang sosial-budaya, dan tuntutan akademik. Penelitian ini juga menemukan adanya kesenjangan pemahaman antara generasi Z dengan generasi sebelumnya mengenai standar etika berbahasa, yang berpotensi menimbulkan miskomunikasi dalam lingkungan akademik. Implikasi dari temuan ini adalah perlunya pengembangan model pembelajaran bahasa yang mengakomodasi karakteristik generasi Z serta kebijakan institusi yang responsif terhadap perkembangan etika berbahasa kontemporer.
Etika Berbahasa Generasi Z di Kalangan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Antropologi Universitas Negeri Medan Harefa, Ravael Marelanno; Hutasoit, Reynaldi; Sinurat, Winro William; Anggi, Muhammad
Journal of Law, Education and Business Vol 3, No 1 (2025): April 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jleb.v3i1.5913

Abstract

Penelitian ini mengkaji etika berbahasa yang ditunjukkan oleh generasi Z di kalangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Antropologi Universitas Negeri Medan. Generasi Z, yang lahir antara tahun 1995-2010, memiliki karakteristik berbahasa yang unik dan cenderung dipengaruhi oleh perkembangan teknologi digital dan media sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pola etika berbahasa, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta implikasinya terhadap interaksi sosial dan akademik mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi untuk memperoleh data yang mendalam melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan focus group discussion dengan 45 mahasiswa Prodi Pendidikan Antropologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika berbahasa mahasiswa generasi Z di Prodi Pendidikan Antropologi UNIMED ditandai dengan penggunaan bahasa yang fleksibel, kreatif, singkat, dan cenderung mencampur beberapa bahasa (code-mixing). Konteks komunikasi sangat mempengaruhi pilihan bahasa mereka, di mana terdapat perbedaan signifikan antara bahasa formal dalam konteks akademik dan bahasa informal dalam interaksi sosial sehari-hari. Faktor-faktor yang mempengaruhi etika berbahasa mereka meliputi pengaruh media sosial, identitas kelompok, latar belakang sosial-budaya, dan tuntutan akademik. Penelitian ini juga menemukan adanya kesenjangan pemahaman antara generasi Z dengan generasi sebelumnya mengenai standar etika berbahasa, yang berpotensi menimbulkan miskomunikasi dalam lingkungan akademik. Implikasi dari temuan ini adalah perlunya pengembangan model pembelajaran bahasa yang mengakomodasi karakteristik generasi Z serta kebijakan institusi yang responsif terhadap perkembangan etika berbahasa kontemporer.