<![CDATA[ABSTRAKFenomena meningkatnya kriminalitas di tengah pertumbuhan ekonomi menjadi perhatian serius dalam pembangunan daerah, khususnya di Provinsi Jawa Timur. Pertumbuhan PDRB yang meningkat setiap tahun belum sepenuhnya mencerminkan tercapainya kesejahteraan sosial masyarakat, terbukti dari tingginya angka kriminalitas di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat kemiskinan, pendidikan, kepadatan penduduk, dan tingkat pengangguran terhadap tindak kriminalitas dan (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto per kapita. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Structural Equation Modeling – Partial Least Squares (SEM-PLS) terhadap data sekunder dari 29 kabupaten dan sembilan kota di Jawa Timur selama tahun 2017–2023. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel tingkat kemiskinan memiliki dampak positif dan berpengaruh terhadap kriminalitas, tingkat kemiskinan memiliki dampak negatif terhadap PDRB per kapita, variabel tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap tindak kriminalitas dan PDRB per kapita, variabel kepadatan penduduk memiliki dampak positif terhadap tindak kriminalitas dan PDRB per kapita, tingkat pengangguran memiliki dampak negatif terhadap tindak kriminalitas namun memiliki dampak positif terhadap PDRB per kapita. PDRB per kapita juga berpengaruh terhadap tindak kriminalitas. Hasil ini mengindikasikan perlunya kebijakan pembangunan ekonomi yang tidak hanya berfokus pada angka makroekonomi, tetapi juga mencermati distribusi sosial dan pemerataan manfaat pertumbuhan. ABSTRACTThe phenomenon of rising crime rates amid economic growth has become a serious concern in regional development, particularly in East Java Province. Although the (GRDP) Gross Regional Domestic Product has increased annually, this growth does not fully reflect the achievement of social welfare among the community, as evidenced by the high crime rates in the region. This study aims to analyze the influence of poverty level, education, population density, and unemployment rate on criminal activity and (GRDP) per capita Gross Regional Domestic Product. The research employs a quantitative approach using Structural Equation Modeling – Partial Least Squares (SEM-PLS) on secondary data from 29 regencies and nine cities in East Java during 2017–2023. The analysis results show that the poverty level variable has a positive impact on crime, while poverty negatively affects per capita GRDP. The education level variable positively influences both criminal activity and per capita GRDP. Population density has a positive effect on both crime and per capita GRDP, while unemployment rate has a negative impact on crime but a positive effect on per capita GRDP. Additionally, per capita GRDP influences criminal activity. These findings indicate the need for economic development policies that do not focus solely on macroeconomic figures but also pay attention to social distribution and equitable benefits of growth]]>
