Claim Missing Document
Check
Articles

STRATEGI KEBIJAKAN PENGELOLAAN POLDER TAWANG SEBAGAI PENGENDALI BANJIR DENGAN PENDEKATAN ANALYSIS HIERARCHY PROCESS (AHP) Suseno, Deky Aji; Sunarto, St
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 5, No 1 (2012): March 2012
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v5i1.4625

Abstract

The research aimed to seek factors causing ineffectiveness of Polder Tawang; the loss due to rob, the need, and the priority scale program in optimizing the polder. Its locus was Semarang city, especially areas located nearby the polder affected by rob such as Johar, Jurnatan, and Tawan station. Data was gathered by conducting interview, observation, and documentation. To analyze the data, description and Analysis Hierarchy Process (AHP) were employed. The result revealed that there were barriers in the management of Tawang Polder. The internal barriers were the broken water pump, leaking pump, unwaterproof polder, and polder which has less capacity over the water, and area which has less capacity to obsorb the water. The external factors were conflict areas, unwell managed infrastructure and rubbish, and inappropiate drainage system. These conditions led to some losses. They were the two working hours loss, and 11-15% downfall of turnover. Hence, there is a need to manage Tawang Polder either internally or externally. The internal ones are draining pump, waterproof pond, and absorption area determination. The external ones are independent polder management enabling the focus of the work, the involvement of consultant, monitoring , and better participation to optimize the polder. The priority programs resulted from AHP analysis were found to be government policy, infrastructure aspect, social and technical management aspect. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor penyebab belum efektifnya Polder Tawang meliputi bentuk dan nilai kerugian yang diderita akibat rob,kebutuhan yang diperlukan, skala prioritas optimalisasi. Lokasi penelitian ini adalah Kota Semarang, khusus di daerah – daerah sekitar Polder Tawang yang terkena rob seperti kawasan Johar, Jurnatan, dan Stasiun Tawang. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan Analysis Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian adalah terdapat hambatan – hambatan dalam pengelolaan Polder Tawang. Hambatan internal adalah kerusakan pompa air, pipa yang bocor, kolam polder tidak kedap air, dan kapasitas polder yang tidak sesuai dengan kapasitas debit air yang masuk dan tidak sesuai dengan wilayah tangkapan air. Hambatan eksternal lahan yang masih dalam perselisihan, pengelolaan sarana belum baik, sampah dan subsistem drainase tidak sesuai. Kerugian masyarakat turunnya jam kerja rata–rata 2 jam dan penurunan omset 11-15%. Kebutuhan pengelolaan Polder Tawang yaituinternal dan eksternal. Kebutuhan internal yaitu perlu pompa pembuangan, kolam yang kedap air dan penetapan catchment area. Eksternal adalah adanya manajemen pengelolaan polder yang terpisah agar fokus, dan keterlibatan konsultan, monitoring, dan berpartisipasi dalam optimalisasi polder. Skala prioritas analisis AHPdalam optimalisasi Polder Tawang adalah kebijakan pemerintah, aspek infrastruktur, aspek sosial dan aspek teknis pengelolaan.
PENGEMBANGAN DAERAH BERDASARKAN TIPOLOGI PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN SEKTOR DI WILAYAH KEDUNG SEPUR Suseno, Deky Aji
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 8, No 1 (2015): March 2015
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v8i1.3855

Abstract

Penelitian ini bertujuan melakukan analisis tipologi pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan sektor di wilayah Kedung Sepur, yang selanjutnya dapat menerapkan strategi pengembangan perekonomian di wilayah Kedung Sepur berdasarkan tipologi pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan sektor.Metode analisis menggunakan tipologi pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan sektoral serta analisis deskriptif.Hasilnya adalah Kabupaten Demak dan Grobogan (Purwodadi) masuk pada klasifikasi daerah dengan pertumbuhan dan ketimpangan sektoral dibawah rata-rata.Kota dan Kabupaten Semarang masuk pada klasifikasi daerah dengan pertumbuhan PDRB dan ketimpangan sektoralnya diatas rata-rata.Sedangkan Kabupaten Kendal dan Kota Salatiga mempunyai pertumbuhan PDRB diatas rata-rata dan ketimpangan sektoralnya dibawah rata-rata.Fokus strategi pembangunan ekonomi yang harus dilakukan adalah sesuai dengan posisi klasifikasi daerah.Demak dan Grobogan fokus pada pertumbuhan ekonomi.Kota dan Kabupaten Semarang fokus pada pemerataan pendapatan sektoralnya.Kabupaten Kendal dan Kota Salatiga sudah baik, hanya perlu mempertahankan kondisi tersebut.This study aimed to analyze the typology of economic growth and inequality in the region Kedung railroad sector, which in turn can implement economic development strategies in the region Kedung railroad based typology of economic growth and inequality sektor.Metode typology analysis using economic growth and sectoral imbalances and analysis is deskriptif.Hasilnya Demak and Grobogan (Purwodadi) entered in the classification of areas with growth and sectoral imbalances below the rata.Kota and Semarang district entered on the classification of regions with GDP growth and sectoral imbalances above the rata.Sedangkan Kendal and Salatiga has a GDP growth above average and below the average sectoral imbalances rata.Fokus economic development strategy that should be done is in accordance with the position classification and Grobogan daerah.Demak ekonomi.Kota focus on growth and Semarang District focus on income distribution sektoralnya.Kabupaten Kendal and had good Salatiga , only need to maintain these conditions.
ANALISIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BERBASIS UNDANG – UNDANG DESA NO 6 TAHUN 2014 DI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG Suseno, Deky Aji; Sunarto, St
JURNAL STIE SEMARANG Vol 8 No 2 (2016): VOLUME 8 NOMOR 2 EDISI JUNI 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.119 KB)

Abstract

Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan daerah. Lain pihak, adanya pembangunan juga terdapat berbagai masalah sehingga perlu adanya perencanaan yang sesuai dengan undang-undang yang mengaturnya. Berdasarkan hal tersebut, muncul pertanyaan, apakah perencanaanpembangunan yang dilaksanakan oleh desa/kelurahan sudah sesuai dengan Undang-undang 6 Tahun 2014.             Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sampel yang diteliti, kelurahan telah melaksanakan perencanaan pembangunan sesuai Undang-undang No 6 Tahun 2014. Penentuan skala prioritas masih bervariasi, dan belum sepenuhnya mengikuti petunjuk pelaksanaan. Rencana pembangunan yang dihasilkan masih terpusat pada pembangunan fisik, belum ada pemerataan antar bidang. Anggaran yang diusulkan masih relatif cukup besar, sehingga dapat menimbulkan beban, dan ada kemungkinan ada beberapa program yang tidak dapat dibiayai pada tahun yang bersangkutan
DETERMINAN INVESTASI PORTOFOLIO ASING DI INDONESIA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PDB Alhusna, Moh Roy Ifa; Suseno, Deky Aji
JURNAL STIE SEMARANG Vol 8 No 3 (2016): VOLUME 8 NO 3 EDISI OKTOBER 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.157 KB)

Abstract

Investasi portofolio asing merupakan salah satu sumber pembiayaan untuk meningkatkan ekonomi domestik. Faktor ekonomi makro berperan penting dalam menarik investasi portofolio asing. Perubahan investasi portofolio asing juga dapat mempengaruhi pendapatan nasional (PDB). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh langsung nilai tukar,suku bunga deposito, terhadap investasi portofolio asing dan Produk Domestik Bruto. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh langsung dan signifikan nilai tukar suku bunga deposito terhadap investasi portofolio asing dan ekspor. Terdapat pengaruh langsung dan signifikan variabel investasi portofolio asing, nilai tukar dan ekspor terhadap Produk Domestik Bruto. Sedangkan suku bunga deposito tidak signifikan terhadap Produk domestik Bruto. Tidak terdapat pengaruh tidak langsung nilai tukar, suku bunga deposito terhadap PDB melalui variabel investasi portofolio asing dan ekspor
PENGEMBANGAN DAERAH BERDASARKAN TIPOLOGI PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN SEKTOR DI WILAYAH KEDUNG SEPUR Suseno, Deky Aji
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 8, No 1 (2015): March 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v8i1.3855

Abstract

Penelitian ini bertujuan melakukan analisis tipologi pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan sektor di wilayah Kedung Sepur, yang selanjutnya dapat menerapkan strategi pengembangan perekonomian di wilayah Kedung Sepur berdasarkan tipologi pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan sektor.Metode analisis menggunakan tipologi pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan sektoral serta analisis deskriptif.Hasilnya adalah Kabupaten Demak dan Grobogan (Purwodadi) masuk pada klasifikasi daerah dengan pertumbuhan dan ketimpangan sektoral dibawah rata-rata.Kota dan Kabupaten Semarang masuk pada klasifikasi daerah dengan pertumbuhan PDRB dan ketimpangan sektoralnya diatas rata-rata.Sedangkan Kabupaten Kendal dan Kota Salatiga mempunyai pertumbuhan PDRB diatas rata-rata dan ketimpangan sektoralnya dibawah rata-rata.Fokus strategi pembangunan ekonomi yang harus dilakukan adalah sesuai dengan posisi klasifikasi daerah.Demak dan Grobogan fokus pada pertumbuhan ekonomi.Kota dan Kabupaten Semarang fokus pada pemerataan pendapatan sektoralnya.Kabupaten Kendal dan Kota Salatiga sudah baik, hanya perlu mempertahankan kondisi tersebut.This study aimed to analyze the typology of economic growth and inequality in the region Kedung railroad sector, which in turn can implement economic development strategies in the region Kedung railroad based typology of economic growth and inequality sektor.Metode typology analysis using economic growth and sectoral imbalances and analysis is deskriptif.Hasilnya Demak and Grobogan (Purwodadi) entered in the classification of areas with growth and sectoral imbalances below the rata.Kota and Semarang district entered on the classification of regions with GDP growth and sectoral imbalances above the rata.Sedangkan Kendal and Salatiga has a GDP growth above average and below the average sectoral imbalances rata.Fokus economic development strategy that should be done is in accordance with the position classification and Grobogan daerah.Demak ekonomi.Kota focus on growth and Semarang District focus on income distribution sektoralnya.Kabupaten Kendal and had good Salatiga , only need to maintain these conditions.
STRATEGI KEBIJAKAN PENGELOLAAN POLDER TAWANG SEBAGAI PENGENDALI BANJIR DENGAN PENDEKATAN ANALYSIS HIERARCHY PROCESS (AHP) Suseno, Deky Aji; Sunarto, St
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 5, No 1 (2012): March 2012
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v5i1.4625

Abstract

The research aimed to seek factors causing ineffectiveness of Polder Tawang; the loss due to rob, the need, and the priority scale program in optimizing the polder. Its locus was Semarang city, especially areas located nearby the polder affected by rob such as Johar, Jurnatan, and Tawan station. Data was gathered by conducting interview, observation, and documentation. To analyze the data, description and Analysis Hierarchy Process (AHP) were employed. The result revealed that there were barriers in the management of Tawang Polder. The internal barriers were the broken water pump, leaking pump, unwaterproof polder, and polder which has less capacity over the water, and area which has less capacity to obsorb the water. The external factors were conflict areas, unwell managed infrastructure and rubbish, and inappropiate drainage system. These conditions led to some losses. They were the two working hours loss, and 11-15% downfall of turnover. Hence, there is a need to manage Tawang Polder either internally or externally. The internal ones are draining pump, waterproof pond, and absorption area determination. The external ones are independent polder management enabling the focus of the work, the involvement of consultant, monitoring , and better participation to optimize the polder. The priority programs resulted from AHP analysis were found to be government policy, infrastructure aspect, social and technical management aspect. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor penyebab belum efektifnya Polder Tawang meliputi bentuk dan nilai kerugian yang diderita akibat rob,kebutuhan yang diperlukan, skala prioritas optimalisasi. Lokasi penelitian ini adalah Kota Semarang, khusus di daerah – daerah sekitar Polder Tawang yang terkena rob seperti kawasan Johar, Jurnatan, dan Stasiun Tawang. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan Analysis Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian adalah terdapat hambatan – hambatan dalam pengelolaan Polder Tawang. Hambatan internal adalah kerusakan pompa air, pipa yang bocor, kolam polder tidak kedap air, dan kapasitas polder yang tidak sesuai dengan kapasitas debit air yang masuk dan tidak sesuai dengan wilayah tangkapan air. Hambatan eksternal lahan yang masih dalam perselisihan, pengelolaan sarana belum baik, sampah dan subsistem drainase tidak sesuai. Kerugian masyarakat turunnya jam kerja rata–rata 2 jam dan penurunan omset 11-15%. Kebutuhan pengelolaan Polder Tawang yaituinternal dan eksternal. Kebutuhan internal yaitu perlu pompa pembuangan, kolam yang kedap air dan penetapan catchment area. Eksternal adalah adanya manajemen pengelolaan polder yang terpisah agar fokus, dan keterlibatan konsultan, monitoring, dan berpartisipasi dalam optimalisasi polder. Skala prioritas analisis AHPdalam optimalisasi Polder Tawang adalah kebijakan pemerintah, aspek infrastruktur, aspek sosial dan aspek teknis pengelolaan.
Strategi Pencapaian Target RPJMN 2015-2019 pada PDAM Perpipaan Tirta Moedal Taher, Aldinovryanto; Suseno, Deky Aji
Efficient: Indonesian Journal of Development Economics Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.398 KB) | DOI: 10.15294/efficient.v1i2.27608

Abstract

National Medium-Term Development Plan target’s (RPJMN) 2015-2019 has mandated the 100-0-100 program, which is 100% safe access to drinking water, slums free, and 100% access to proper sanitation by the end of 2019. It should also be aligned with local and central government programs.The purpose of this research is to determine the problems experienced by PDAM in their effort to achieve target and what ideal strategies taken in order to achieve the target of RPJMN 2015-2019. This research is a quantitative research. This research uses SWOT analysis. The population in this research are the customer of PDAM Tirta Moedal Semarang in 2018. The results showed that in Matrix Grand Strategy can be seen that PDAM Tirta Moedal Semarang was in a position to support a competitive strategy. The diagram shows that is in quadrant II, the company is in a position to support the competitive strategy is to maximize the strength of the company to minimize threats. Target RPJMN 2015-2019 telah mengamanatkan program 100-0-100, yaitu 100% akses aman air minum, bebas kumuh, dan 100% akses sanitasi yang layak pada akhir Tahun 2019. PDAM memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat daerah tersebut juga harus selaras dengan program pemerintah daerah dan pusat.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hambatan apa yang dialami PDAM dalam usaha mencapai target dan strategi apa yang ideal untuk diambil guna mencapai target RPJMN 2015-2019. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan PDAM Tirta Moedal Kota Semarang pada tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan dalam Matrix Grand Strategy terlihat PDAM Tirta Moedal Kota Semarang berada di posisi mendukung strategi kompetitif berada pada kuadran II, dimana perusahaan ada dalam posisi mendukung strategi kompetitif yaitu memaksimalkan kekuatan perusahaan untuk meminimalisir ancaman yang ada.Situasi tersebut menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman.
PERGESERAN POLA KONSUMSI LEISURE DAN NON LEISURE DI KOTA SEMARANG Dewi, Ola Ranti; Suseno, Deky Aji
Efficient: Indonesian Journal of Development Economics Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.447 KB) | DOI: 10.15294/efficient.v3i1.35968

Abstract

Leisure consumption groups grew by 7.88% higher than the non-leisure group which grew by 6.27% in the year 2016. Data shows indications of a shift in consumption patterns. The purpose of this study was to analyze the shift in consumption patterns of Leisure and Non Leisure households in the city of Semarang, factors that influence the shift in consumption patterns. The research data was obtained from the BPS, and the questionnaire. The method used in this study is descriptive statistical analysis, Binary Logit Regression analysis using SPSS 25, and MPC analysis. The results of this study indicate that Leisure consumption growth in 2010-2017 is higher than the growth of non-leisure consumption which shows that there has been a shift in household consumption patterns in the city of Semarang. Shifting consumption patterns are influenced significantly by income and education level. Suggestions can be given to the government and society in general to be able to optimize the shift in consumption patterns, pay more attention to socio-economic factors of household income and education level, as well as focus on developing the economy in the field of leisure consumption in order to optimize consumption growth and total regional product. Kelompok konsumsi leisure tumbuh sebesar 7,88% lebih tinggi dari kelompok non leisure yang tumbuh sebesar 6,27% pada tahun 2016. Data menunjukkan indikasi terjadinya pergeseran pola konsumsi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pergeseran pola konsumsi Leisure dan Non Leisure rumah tangga kota Semarang, faktor yang mempengaruhi pergeseran pola konsumsi. Data penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik, dan kuesioner. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif, analisis Regresi Logit Biner menggunakan SPSS 25, dan analisis MPC. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan konsumsi Leisure pada tahun 2010-2017 lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan konsumsi non leisure yang menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran pola konsumsi rumah tangga di kota Semarang. Pergeseran pola konsumsi dipengaruhi secara signifikan oleh pendapatan dan tingkat pendidikan. Saran yang dapat diberikan kepada pemerintah dan masyarakat pada umumnya untuk dapat mengoptimalkan pergeseran pola konsumsi, lebih memperhatikan faktor sosial ekonomi pendapatan rumah tangga dan tingkat pendidikan, serta fokus dalam pengembangan perekonomian dibidang konsumsi leisure agar dapat mengoptimalkan pertumbuhan konsumsi dan PDRB.
Analisis Pemilihan Moda Transportasi dalam Kunjungan Wisatawan Aisah, Nur; Suseno, Deky Aji
Efficient: Indonesian Journal of Development Economics Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/efficient.v4i1.43274

Abstract

This study aimed to analyze the criteria' priority order in the preferred mode of transportation, the order of alternative modes of transportation in each criterion, and the main priorities of alternative modes of transportation for tourist trips in Cilacap Regency attractions. This type of research is qualitative research. The data used are primary data. The informants in this study were 36 tourists and six key persons. The analytical tool used in this study is the Analytical Hierarchy Process (AHP) analysis. Based on the results of AHP analysis, it is found that the priority order of tourist criteria for traveling is security, the next criteria are convenience, time, access, and the last priority is cost. Tourists' priority order of alternative transportation mode preferences in traveling, namely private vehicles, is the first priority; the next priority is trains, buses, planes, and ships. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis urutan prioritas kriteria dalam preferensi moda transportasi perjalanan wisata, menganalisis urutan alternatif moda transportasi untuk perjalanan wisata disetiap kriteria dan menganalisis prioritas utama alternatif moda transportasi untuk perjalanan wisata di objek wisata Kabupaten Cilacap. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer. Informan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 36 wisatawan dan 6 keyperson. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Analytical Hierarchy Proccess (AHP). Berdasarkan hasil analisis AHP didapatkan bahwa urutan prioritas kriteria wisatawan untuk berwisata adalah keamanan, kriteria berikutnya adalah kenyamanan, waktu, akses dan prioritas terakhir biaya. Sedangkan urutan prioritas alternatif preferensi moda transportasi oleh wisatawan dalam berwisata yaitu kendaraan pribadi sebagai prioritas pertama, prioritas berikutnya adalah kereta api, bus, pesawat, dan kapal.
COUNTERMEASURES OF NEGATIVE EXTERNALITY THROUGH THE UTILIZATION OF USED GOODS FOR LIVE PHARMACIES Marpaung, Grace Natalia; Bowo, Prasetyo Ari; Suseno, Deky Aji; Putri, Phany Ineke; Kumala, Sepviana Nur
Indonesian Journal of Devotion and Empowerment Vol 2 No 2 (2020): December 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijde.v2i2.42001

Abstract

Kemiskinan merupakan permasalahan yang sering terjadi di Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Berdasarkan data pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Batang jumlah penduduk miskin di Kabupaten Batang pada tahun 2019 sebesar 64,07 ribu jiwa. Dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi, tim pengabdian memberikan beberapa solusi untuk membantu mengurangi permasalahan tersebut. Solusi yang ditawarkan tim pengabdian yaitu Pemanfaatan Sampah Botol Plastik Menjadi Apotek Hidup yang Memiliki Daya Jual. Pemanfaatan sampah botol plastik tersebut dapat mengurangi dampak eksternalitas negative dari banyaknya sampah yang menumpuk dan juga dapat memiliki daya jual sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Tim memilih satu desa sebagai tempat untuk mengimplementasikan solusi tersebut yaitu desa Lobang. Tahapan dari metode yang dilakukan yaitu: 1. Persiapan, 2. Pelaksanaan, 3. Evaluasi dan pendampingan Poverty is a common problem in Indonesia, no exception in Batang Regency, Central Java. Based on data from the Central Statistics Agency (BPS) Batang regency the number of poor people in Batang Regency in 2019 amounted to 64.07 thousand people. In addressing the problems, the service team provided several solutions to help reduce the problem. The solution offered by the service team is Utilization of Plastic Bottle Waste into a Living Pharmacy that Has Selling Power. The utilization of plastic bottle waste can reduce the negative externality impact of the amount of waste that accumulates and can also have selling power so as to increase people's income. The team chose one village as the place to implement the solution, namely Lobang village. Stages of the method are: 1. Preparation, 2. Implementation, 3. Evaluation and assistance.