Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Identitas Nasional, Lokal, dan Globalisasi Marzuki Manurung; Sri Ratu Ramadhina; Marwati Febria Nasution; Muhammad Kahfiki Marulafau
MUDABBIR Journal Research and Education Studies Vol. 5 No. 2 (2025): Vol. 5 No. 2 Juni-Desember 2025
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/mudabbir.v5i2.1317

Abstract

Artikel ini membahas tentang hubungan antara identitas nasional, lokal, dan pengaruh globalisasi dalam konteks masyarakat modern. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana globalisasi memengaruhi pembentukan identitas nasional dan lokal, serta untuk memahami tantangan yang dihadapi masyarakat dalam mempertahankan identitas budaya lokal mereka di tengah arus global. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah berbasis kajian pustaka dari literatur buku dan jurnal yang berkaitan dengan kewarganegaraan dan identitas nasional serta lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun globalisasi membawa pengaruh besar terhadap homogenisasi budaya, banyak individu dan komunitas yang berusaha memperkuat identitas lokal dan nasional mereka melalui berbagai bentuk pelestarian tradisi. Globalisasi, di satu sisi, membuka peluang baru untuk interaksi antarbudaya, tetapi di sisi lain, juga menimbulkan ancaman terhadap kelestarian nilai-nilai lokal yang khas. Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan antara menerima pengaruh global dan melestarikan identitas budaya yang ada.  
HAM Internasional dan Penegakannya di Indonesia Marzuki Manurung; Intan Nabila Rangkuti; Karizza Az Zahra Manik; Rabiya Al Adawia
MUDABBIR Journal Research and Education Studies Vol. 5 No. 2 (2025): Vol. 5 No. 2 Juni-Desember 2025
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/mudabbir.v5i2.1318

Abstract

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak dasar yang melekat pada setiap individu sejak lahir dan tidak dapat dicabut atau dialihkan oleh siapa pun. HAM mencakup hak hidup, kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, dan hak atas rasa aman. Secara internasional, HAM diatur dalam berbagai instrumen hukum seperti Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) 1948 yang menjadi landasan moral dan hukum bagi negara-negara dalam menghormati serta melindungi hak-hak individu. Dalam praktiknya, penegakan HAM seringkali menghadapi tantangan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Hambatan yang dihadapi antara lain adalah kurangnya kesadaran masyarakat, lemahnya sistem hukum, serta campur tangan politik. Penegakan HAM membutuhkan komitmen bersama dari pemerintah, lembaga hukum, dan masyarakat sipil. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan pengertian HAM secara umum, menelaah peran HAM dalam konteks internasional, sertamenganalisis berbagai bentuk upaya dan tantangan dalam penegakan HAM di era modern.
Negara, Agama, dan Warga Negara Marzuki Manurung; Annisa Amanda; Mahiruddin Al-Aziz; Indra Pratama Lubis
MUDABBIR Journal Research and Education Studies Vol. 5 No. 2 (2025): Vol. 5 No. 2 Juni-Desember 2025
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/mudabbir.v5i2.1319

Abstract

Artikel ini membahas keterkaitan antara negara, agama, dan hak serta kewajiban warga negara dalam konteks Indonesia. Sebagai negara yang berlandaskan Pancasila, hubungan antara agama dan negara menjadi krusial untuk menciptakan harmoni sosial tanpa mengabaikan keberagaman. Kajian ini menguraikan konsep negara, tentu pembentukannya, dan fungsi utama negara dalam mengatur kehidupan berbangsa. Selain itu, artikel ini mengupas hak dan kewajiban warga negara berdasarkan UUD 1945 dan nilai-nilai ajaran Islam, menyoroti pentingnya keseimbangan antara hak individu dan kewajihan kolektif demi mewujudkan keadilan. Mewujudkan keadilan sosial Menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi pustaka, penelitian ini mempertegas bahwa sinergi antara negara, agama, dan warga negara menjadi fondasi utama bagi keberlanjutan dan kemajuan bangsa.
Kewarganegaraan dan Identitas Nasional Syifa Anisa Nasution; Fathurrahman; Fatimah Azzahra; Marzuki Manurung
MUDABBIR Journal Research and Education Studies Vol. 5 No. 2 (2025): Vol. 5 No. 2 Juni-Desember 2025
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/mudabbir.v5i2.1325

Abstract

Identitas nasional adalah konsep yang kompleks dan multidimensi, mencakup berbagai aspek kehidupan bangsa dan negara. Artikel ini bertujuan untuk memahami konsep kewarganegaraan, identitas nasional, dan implikasinya dalam kehidupan sehari-hari, serta untuk menganalisis faktor-faktor pembentuk identitas nasional Indonesia. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah berbasis kajian pustaka dari literatur buku dan jurnal yang berkaitan dengan kewarganegaraan dan identitas nasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas nasional Indonesia memiliki dimensi yang lebih luas dan mendalam, yang mencakup konsep bangsa Indonesia, faktor-faktor pembentuk identitas nasional, dan implikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini menyimpulkan bahwa identitas nasional Indonesia merupakan konsep yang dinamis dan terus berkembang, sehingga penting untuk memahami dan menghargai identitas nasional dalam rangka mempersatukan bangsa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Bahasa Sebagai Alat Dakwah Politik: Studi Kasus Pidato Ulama Dalam Konteks Politik Islam M. Fahri Harahap; Marzuki Manurung
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.1960

Abstract

Bahasa dalam dakwah Islam memiliki peran strategis, tidak hanya sebagai media komunikasi spiritual, tetapi juga sebagai instrumen pembingkai isu-isu politik yang sarat dengan kepentingan ideologis. Ulama sebagai aktor sosial-keagamaan memanfaatkan strategi retorika seperti diksi emosional, repetisi, dan narasi historis untuk membentuk opini publik, memberi legitimasi keagamaan, sekaligus mengarahkan perilaku politik umat. Penelitian ini bertujuan mengkaji penggunaan bahasa sebagai alat dakwah politik dalam pidato ulama yang memuat pesan politik Islam. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan analisis wacana kritis model Norman Fairclough, data diperoleh dari dokumentasi pidato ulama yang tersebar di berbagai platform digital, dianalisis melalui dimensi teks, praktik diskursif, dan praktik sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa dakwah tidak hanya berfungsi menyampaikan ajaran agama, tetapi juga menjadi media legitimasi politik yang efektif dalam membangun dukungan ideologis masyarakat Muslim. Meski demikian, dakwah politik memiliki dampak ambivalen: di satu sisi memperkuat partisipasi politik berbasis nilai agama, namun di sisi lain dapat memicu polarisasi sosial
Pemikiran Politik Islam Qonita Fathin Suhaila; Wafiq Azizah Rangkuti; Nurul Izzati; Marzuki Manurung
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.1312

Abstract

The history of thought in the field of Islamic sources of teachings, including the Qur'an, Hadith, Ijma', and Qiyas, plays an important role in the development of Islamic law and thought throughout time. Along with social, political, and economic changes, the relevance of these sources of teachings in fascing the challenges of the times is increasingly important to understand. This study aims to examine the contribution of the history of thought in developing the Islamic legal system and responding to the challenges of the modern era. The method used in this study is a qualitative approach with a library research type, which relies on literature studies from various primary and secondary sources. The results of the study show that the process of tanzilul Al-Qur'an and codification of Hadith in a historical perspective shows how the revelation of the Qur'an was revealed systematically and how the Hadith was collected to maintain the authenticity of the sources of Islamic teachings, so that it becomes the main guideline in determining Islamic law. In dealing with legal problems that are not explicitly explained in the basic texts, scholars then developed the Ijma' and Qiyas methods as ijtihad methods to find contextual legal solutions.