Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Evaluation of Antibiotic Use with ATC/DDD and DU90% Methods in Obstetrics and Gynecology Surgery Patients at a Hospital in Bandung Gazali, Munawir; Dewi Alfian, Sofa; Melyani Puspitasari, Irma; Satriasih, Tulus Satriasih
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 9 No 1 (2025): Borneo Journal Of Pharmascientech
Publisher : Universitas Borneo Lestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59053/bjp.v9i1.640

Abstract

Latar Belakang: Penggunaan antibiotik yang tidak rasional meningkatkan risiko resistensi, yang menyebabkan lamanya rawat inap (LOS) di rumah sakit dan biaya perawatan yang lebih tinggi. Infeksi nosokomial umum terjadi pada operasi obstetri dan ginekologi karena prosedur invasif. Prevalensi infeksi tempat operasi adalah 10–20% pada operasi caesar di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, dan 1,7% pada histerektomi di negara-negara berpenghasilan tinggi seperti AS. Kami percaya prevalensinya tinggi di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini mengevaluasi pola penggunaan antibiotik pada pasien bedah obstetri dan ginekologi menggunakan metode ATC/DDD dan DU90% dan menganalisis perbedaan LOS berdasarkan jenis dan kombinasi antibiotik di sebuah rumah sakit di Bandung, Indonesia. Metode: Data pasien dikumpulkan secara retrospektif dari Juni 2022 hingga Mei 2023. Metode ATC/DDD, standar internasional WHO, digunakan untuk mengukur penggunaan obat dan mengidentifikasi penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Metode DU90% menyoroti antibiotik yang paling sering digunakan untuk fokus pada obat-obatan yang memerlukan pemantauan. Analisis Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney diterapkan untuk analisis statistik. Hasil: Di antara 1.486 pasien, Ceftriaxone adalah antibiotik yang paling banyak digunakan (19,42 DDD/100 hari pasien), diikuti oleh Metronidazole dan Cefazolin. Ketiga antibiotik tersebut berada dalam segmen DU90%. Kombinasi antibiotik yang lebih kompleks dikaitkan dengan lama rawat inap (LOS) yang lebih panjang. LOS rata-rata terpendek adalah 3 hari dengan kombinasi Cephalosporin + Tetracycline, sedangkan yang terpanjang adalah 35 hari dengan kombinasi Cephalosporin + Nitroimidazole + Glikopeptida + Aminoglycoside. Kesimpulan: Penggunaan antibiotik yang rasional harus ditingkatkan, terutama menghindari kombinasi kompleks yang tidak perlu, untuk mengurangi resistensi, memperpendek LOS, dan menurunkan biaya.