Maharani, Nazwa Alaida
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Campur kode Wawancara Ikonik, kasus “Mayat dalam Gentong” Maharani, Nazwa Alaida; Darmawan*, Rasid Sidik; Salsabila, Annisa Naufal; Nurfaujiah, Alya; Jannah, Nabila Izatul; Widyastuti, Temmy; Awaliah, Yatun Romdonah
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Vol 14, No 1 (2025): Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Universitas Suryakanca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/alinea.v14i1.4910

Abstract

The research is motivated by the phenomenon of code mixing in the iconic interview compilation, the case of "Mayat dalam Gentong", which went viral again on the for your page of the TikTok account @c45sat on August 24, 2024, which was watched 8.1 million times. This article will describe the form, shape and factors that influence the process of code mixing in the interview compilation. The research uses a descriptive method, with documentation techniques and interactive analysis. The results of this study found that the form of code mixing into, includes insertions dominated by 21 Sundanese words, and 3 Sundanese phrases were found to be inserted. Then, the form of code mixing, there are 20 sentences containing elements of code mixing with a total of 24 linguistic elements consisting of Sundanese words and phrases inserted into Indonesian. Finally, Sundanese as the mother tongue is an influential factor.Keywords: code mixing, iconic; interview AbstrakPenelitian dilatarbelakangi fenomena campur kode dalam kompilasi wawancara ikonik, kasus “Mayat dalam Gentong”, yang kembali viral di laman for your page akun tiktok @c45sat 24 Agustus 2024 yang  ditonton sebanyak 8,1 juta kali. Artikel ini akan mendeskripsikan bentuk, wujud dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses terjadinya campur kode dalam kompilasi wawancara tersebut. Penelitian menggunakan metode deskriptif, dengan teknik dokumentasi dan analisis interaktif. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa bentuk campur kode ke dalam, meliputi penyisipan yang didominasi dengan 21 kata bahasa Sunda, serta ditemukan 3 frasa bahasa Sunda yang disisipkan. Kemudian, wujud campur kode, terdapat 20 kalimat yang mengandung unsur campur kode dengan total 24 unsur kebahasaan yang terdiri dari kata dan frasa bahasa Sunda yang disisipkan ke dalam bahasa Indonesia. Terakhir bahasa Sunda sebagai bahasa ibu merupakan faktor yang berpengaruh.Katakunci: campur kode, ikonik; wawancara