Anshori, Abdul Hakim
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemilihan Alternatif Umur Bakalan Pada Penggemukan Sapi Potong Dalam Memberikan Nilai Tambah Terbaik Bagi Peternak di Kecamatan Kedungadem Bojonegoro Anshori, Abdul Hakim; Moehadi
JEMeS - Jurnal Ekonomi Manajemen dan Sosial Vol. 4 No. 2 (2021): Jurnal Ekonomi Manajemen dan Sosial (JEMeS)
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.227 KB) | DOI: 10.56071/jemes.v4i2.250

Abstract

Permasalahan yang diangkat dirumuskan bagaimanakah strategi pemilihan alternatif umur bakalan penggemukan sapi potong dalam rangka memberikan nilai tambah terbaik bagi peternak di Kecamatan Kedungadem Bojonegoro. Tujuan penelitian untuk mengetahui strategi pemilihan alternatif umur bakalan pada penggemukan sapi potong dalam rangka memberikan nilai tambah terbaik bagi peternak di Kecamatan Kedungadem Bojonegoro. Hipotesis penelitian diduga umur bakalan pada penggemukan sapi potong dalam rangka memberikan nilai tambah yang terbaik bagi peternak di Kecamatan Kedungadem > 2 tahun sampai dengan 3 tahun. Batasan penelitian, pada umumnya umur bakalan sapi potong yang diperdagangkan adalah umur antara 6 bulan sampai dengan umur 3 tahun; kriteria umur bakalan sapi potong dikelompokkan 6 bulan sampai dengan 1 tahun, > 1 tahun sampai dengan 2 tahun, dan > 2 tahun sampai dengan 3 tahun. Penggemukan ternak ternak sapi potong minimal jumlah yang dipelihara adalah 6 ekor sapi. Data yang diperoleh dianalisa menghitung keuntungan usaha nilai tambah penggemukan sapi potong, menghitung nilai tambah, dimana nilai tambah yang terbesar adalah nilai tambah terbaik. Sebagian besar yang mengusahakan umur bakalan antara 6 bulan sampai satu tahun. Walaupun telah memberikan pakan sesuai porsi, tetapi terkadang menambahkan pakan tambahan karena diperoleh secara gratis, ini menyebabkan perolehan nilai tambah lebih besar dari kelompok lain 2,14 > 1,74. Pemberian pakan berlebih terkadang juga dijumpai demikian dengan alasan hanya sekali-kali.