Televisi daerah memegang peranan krusial dalam menjaga kelestarian budaya lokal di tengah arus globalisasi dan dominasi media arus utama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana budaya lokal direpresentasikan dalam program televisi daerah, mengidentifikasi peran televisi daerah sebagai mediator nilai dan identitas budaya, mengkaji pengaruh kekuasaan dan ideologi terhadap narasi budaya lokal, serta menelaah strategi penyajian konten budaya lokal untuk menarik audiens, khususnya generasi muda, dan menilai kontribusinya dalam pelestarian budaya lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur yang mendalam, mengumpulkan dan menganalisis berbagai sumber relevan seperti artikel, buku, dan jurnal untuk memahami fenomena mediasi budaya melalui media lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa televisi daerah merepresentasikan budaya lokal melalui strategi lokalisasi, penggunaan bahasa daerah, dan penonjolan kearifan lokal, seperti yang terlihat pada Jogja TV, TVRI Jogja, dan I News TV Bandung. Televisi regional juga berperan penting sebagai penyeimbang terhadap dominasi media nasional dan mempromosikan komunikasi demokratis. Namun, terdapat tantangan signifikan seperti keterbatasan dana, tekanan komersial dan politik, serta ketimpangan representasi budaya minoritas. Kesimpulannya, program televisi regional memiliki peran strategis dalam menjaga, mempromosikan, dan membentuk identitas budaya lokal, namun keberlanjutannya sangat bergantung pada dukungan yang memadai, inklusivitas, dan strategi kreatif yang relevan dengan generasi digital.