Penelitian ini meninjau kasus penyakit sistem endokrin hewan peliharaan, khususnya kucing (Felis catus) dan anjing (Canis familiaris), mencakup hipertiroidisme, penyakit Cushing, dan penyakit Addison. Sistem endokrin memiliki peran mempertahankan keseimbangan tubuh melalui produksi hormon yang mengatur berbagai fungsi fisiologis, termasuk metabolisme, perkembangan, fungsi reproduksi, serta homeostasis. Hipertiroidisme, terutama umum pada kucing akibat peningkatan produksi hormon tiroid, yang mempercepat metabolisme dan menyebabkan gejala seperti penurunan berat badan drastis, poliuria, hiperaktif, dan perubahan perilaku. Penyakit Cushing kondisi akibat kelebihan kortisol dalam tubuh ditandai perubahan fisik dan metabolik seperti pembesaran perut dan alopecia bilateral, serta komplikasi seperti diabetes melitus dan hipertensi. Sebaliknya, penyakit Addison, atau hipoadrenokortisisme, disebabkan insufisiensi hormon adrenal yang kelelahan parah, gangguan pencernaan, serta potensi krisis adrenal yang mengancam nyawa. Penelitian menggunakan pendekatan tinjauan sistematis dengan mengumpulkan data dari sumber ilmiah, termasuk jurnal, buku, dan artikel online, untuk mengevaluasi prevalensi, etiologi, gejala klinis, dan pendekatan terapi dari setiap penyakit. Analisis menunjukkan bahwa intervensi dini, meliputi terapi hormon dan manajemen klinis, sangat penting meminimalkan perkembangan penyakit serta meningkatkan kualitas hidup hewan. Hasil studi ini diharapkan dapat memperkaya literatur terkait manajemen penyakit endokrin hewan peliharaan dan mendorong kesadaran para praktisi serta pemilik hewan untuk mengidentifikasi gejala awal demi peningkatan kesejahteraan hewan yang optimal.