Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The KASUS-KASUS PENYAKIT SISTEM ENDOKRIN (HIPERTIROIDISME, CUSHING DAN ADDISON) PADA KUCING (Felis catus) DAN ANJING (Canis familiaris): Indonesia Oppusunggu, Anggiat Rianti Debora Oppusunggu; Banjarnahor, Elisabet; Sihite, Lutria Martauli; Panjaitan, Santi Grace; Manurung, Tiur Cahyati; Nasution, Wahyu Hadiansyah
Jurnal Sains Indonesia Vol. 6 No. 1 (2025): Vol 6 No 1 (2025): Volume 6, Nomor 1, 2025 (Maret)
Publisher : PUSAT SAINS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini meninjau kasus penyakit sistem endokrin hewan peliharaan, khususnya kucing (Felis catus) dan anjing (Canis familiaris), mencakup hipertiroidisme, penyakit Cushing, dan penyakit Addison. Sistem endokrin memiliki peran mempertahankan keseimbangan tubuh melalui produksi hormon yang mengatur berbagai fungsi fisiologis, termasuk metabolisme, perkembangan, fungsi reproduksi, serta homeostasis. Hipertiroidisme, terutama umum pada kucing akibat peningkatan produksi hormon tiroid, yang mempercepat metabolisme dan menyebabkan gejala seperti penurunan berat badan drastis, poliuria, hiperaktif, dan perubahan perilaku. Penyakit Cushing kondisi akibat kelebihan kortisol dalam tubuh ditandai perubahan fisik dan metabolik seperti pembesaran perut dan alopecia bilateral, serta komplikasi seperti diabetes melitus dan hipertensi. Sebaliknya, penyakit Addison, atau hipoadrenokortisisme, disebabkan insufisiensi hormon adrenal yang kelelahan parah, gangguan pencernaan, serta potensi krisis adrenal yang mengancam nyawa. Penelitian menggunakan pendekatan tinjauan sistematis dengan mengumpulkan data dari sumber ilmiah, termasuk jurnal, buku, dan artikel online, untuk mengevaluasi prevalensi, etiologi, gejala klinis, dan pendekatan terapi dari setiap penyakit. Analisis menunjukkan bahwa intervensi dini, meliputi terapi hormon dan manajemen klinis, sangat penting meminimalkan perkembangan penyakit serta meningkatkan kualitas hidup hewan. Hasil studi ini diharapkan dapat memperkaya literatur terkait manajemen penyakit endokrin hewan peliharaan dan mendorong kesadaran para praktisi serta pemilik hewan untuk mengidentifikasi gejala awal demi peningkatan kesejahteraan hewan yang optimal.
Persepsi Mahasiswa tentang Trade-Off Antara Efisiensi Alokasi dan Pemerataan Akses dalam Subsidi Pendidikan Siregar, Najwa Adelia; Banjarnahor, Elisabet; Siallagan, Lentiona Ropika; Lubis , Munadya Salsa bila; Siregar , Rini
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.3792

Abstract

Dinamika kebijakan subsidi pendidikan tinggi di Indonesia menghadirkan kompleksitas tersendiri dalam upaya menyeimbangkan dua kepentingan fundamental: menciptakan sistem alokasi yang efisien sekaligus menjamin kesetaraan peluang bagi seluruh lapisan masyarakat. Penelitian ini menggali perspektif mahasiswa sebagai pemangku kepentingan langsung terhadap dilema kebijakan tersebut melalui pendekatan kualitatif deskriptif yang melibatkan 100 responden mahasiswa aktif dari berbagai jenjang semester. Temuan mengungkapkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki pemahaman memadai tentang esensi subsidi sebagai instrumen redistributif untuk membuka akses pendidikan bagi kelompok ekonomi rentan. Menariknya, preferensi mahasiswa cenderung inklusif dimana tujuh dari sepuluh responden menghendaki penerapan kriteria ganda yang mengombinasikan pertimbangan kondisi ekonomi keluarga dengan pencapaian akademik, menunjukkan keinginan untuk mengintegrasikan dimensi keadilan dan produktivitas dalam satu kerangka kebijakan. Namun demikian, evaluasi terhadap praktik implementasi menampilkan gambaran yang kurang menggembirakan dengan hampir separuh responden menilai distribusi subsidi belum menjangkau secara merata dan mayoritas mengidentifikasi adanya ketidaktepatan sasaran penyaluran. Ketika dihadapkan pada pilihan antara efisiensi dan pemerataan, responden menunjukkan pandangan yang terfragmentasi dengan porsi hampir seimbang antara yang memprioritaskan efisiensi, pemerataan, atau menganggap keduanya sama krusial. Studi ini merekomendasikan penyempurnaan arsitektur kebijakan melalui modernisasi sistem penargetan berbasis integrasi data digital, penguatan prosedur verifikasi kelayakan, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas untuk mewujudkan subsidi pendidikan yang lebih adil dan produktif.