Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MENGHILANGKAN REJECT LOSE CAP PADA MESIN CAPPING DI PT ABC DENGAN PERGANTIAN SPRING PADA BASE PLATE MENGGUNAKAN METODOLOGI QC SEVEN TOOLS Agus, Ceng; Aji, Ari Purnomo; Arief, Moch Zaenal; Salsabila, Niswa; Prastyo, Yudi
Journal of Management and Innovation Entrepreneurship (JMIE) Vol. 2 No. 3 (2025): April
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jmie.v2i3.2271

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dan proses produksi pada mesin capping di PT ABC dengan menggunakan metode Quality Control Circle (QCC) yang mengaplikasikan QC Seven Tools. Metode penelitian yang digunakan melibatkan pembentukan satgas dari beberapa departemen terkait yang bekerja sama dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah reject lose cap menggunakan fishbone diagram serta penilaian prioritas masalah berdasarkan urgensi, dampak, dan frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama penyebab reject lose cap adalah usia pakai spring yang melebihi batas optimal, variasi jenis rubber dan caps, serta inkonsistensi setting dan trial mesin. Solusi yang diterapkan berupa penggantian spring dengan material berkualitas, standarisasi bahan baku, serta kalibrasi mesin secara rutin. Evaluasi perbaikan memperlihatkan penurunan reject dari rata-rata 35 vial per batch menjadi nol, dengan efektivitas perbaikan mencapai 100%. Kesimpulannya, penerapan QCC secara sistematis terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas produk, mengurangi biaya kerugian, dan meningkatkan efisiensi proses produksi di industri farmasi. Kata Kunci : Quality Control Circle (QCC), QC Seven Tools, Reject Lose Cap, Fishbone Diagram, Perbaikan Proses Produksi  
Analisis Aspek Finansial Kelayakan Bisnis SPBU Mini di Cikarang Pusat Nurjaman, Jajang; Supriyadi, Asep; Agus, Ceng; Nawwardi, Irfan; Salsabila, Niswa; Priyanto, Heri; Sulistiyo, Pupung; Andrean, Muhamad Lutfi
Proceeding Mercu Buana Conference on Industrial Engineering Vol 7 (2025): SMART AND SUSTAINABLE INDUSRIES : DRIVING LOW-EMISSIONS AND RENEWABLE ENERGY TRANSFORM
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/MBCIE.2025.34087

Abstract

Perkembangan sektor energi di Indonesia ditandai dengan peningkatan kebutuhan BBM yang signifikan, sejalan dengan meningkatnya jumlah kendaraan dan perkembangan kawasan industri serta permukiman. Di Kecamatan Cikarang Pusat, jumlah SPBU konvensional yang terbatas memunculkan peluang bagi pengembangan unit SPBU mini atau Pertashop sebagai alternatif penyediaan BBM berkualitas dengan investasi yang lebih efisien.  Namun, keterbatasan jumlah SPBU dapat menimbulkan permasalahan bagi konsumen, khususnya terkait keterjangkauan dan ketersediaan BBM di wilayah yang semakin padat aktivitasnya. Konsumen sering kali harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk mendapatkan BBM, yang berdampak pada efisiensi waktu, biaya operasional kendaraan, dan produktivitas. Oleh karena itu, diperlukan kajian kelayakan bisnis untuk memastikan bahwa pengembangan SPBU mini di wilayah ini tidak hanya menjawab kebutuhan energi masyarakat, tetapi juga layak secara finansial dan operasional.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan bisnis SPBU Mini (Pertashop Gold 3 KL) melalui pendekatan finansial, Metode yang digunakan adalah aspek finansial mencakup perhitungan investasi awal, depresiasi aset, biaya operasional (Fixed Cost dan Variable Cost), proyeksi pendapatan, serta estimasi Break Even Point (BEP) dan Payback Period (PP). Studi kelayakan ini menunjukkan bahwa dengan asumsi volume penjualan mencapai 1.866 liter BBM perhari dan rata-rata margin sekitar Rp.850/liter, usaha pertashop Gold dapat memberikan ROI yang yang positif dalam jangka menengah. Oleh karena itu, dengan pengendalian biaya yang tepat serta strategi pemasaran yang optimal, investasi SPBU Mini dinyatakan layak secara ekonomi. Penelitian ini merekomendasikan untuk melakukan validasi lapangan lebih lanjut serta menyusun proyeksi arus kas jangka Panjang untuk mendukung pengembalian keputusan investasi di wilayah yang belum terjangkau SPBU konvensional. Kelayakan berdasarkan indikator