Penelitian ini menganalisis pengaruh BOPO Ratio, NPF dan DER terhadap ROA pada Bank Syariah Indonesia periode 2014-2023. Perbankan syariah sebagai lembaga keuangan yang beroperasi sesuai prinsip Islam memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia, namun pangsa pasarnya masih di bawah 7% meskipun 87,2% penduduk Indonesia beragama Islam. Pembentukan Bank Syariah Indonesia melalui merger Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri pada 1 Februari 2021 bertujuan memperkuat ekosistem ekonomi syariah dan industri halal nasional. Data keuangan menunjukkan transformasi signifikan selama satu dekade, dengan efisiensi operasional meningkat (BOPO menurun dari 99,77% menjadi 71,27%), kualitas pembiayaan membaik (NPF menurun dari 3,65% menjadi 0,55%), struktur modal lebih sehat (DER menurun dari 3,27 menjadi 2,25), dan profitabilitas meningkat drastis (ROA naik dari 0,08% menjadi 2,35%).Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda terhadap data sekunder dari laporan keuangan tahunan BSI selama 2014-2023. Hasil analisis statistik menunjukkan BOPO memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA dengan koefisien -0,068996 (p=0,0150), sedangkan NPF dan DER tidak menunjukkan pengaruh signifikan meskipun keduanya menunjukkan arah hubungan sesuai teori. Model penelitian memiliki daya prediksi tinggi dengan R-squared 93,75% dan Adjusted R-squared 89,99%, mengindikasikan bahwa ketiga variabel independen secara kolektif mampu menjelaskan variasi ROA dengan sangat baik. Temuan ini menegaskan bahwa efisiensi operasional menjadi faktor kunci dalam meningkatkan profitabilitas perbankan syariah di Indonesia, sehingga manajemen perlu memprioritaskan pengendalian biaya operasional untuk meningkatkan kinerja keuangan.