Simamora, Boy Lamris I
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Learning Strategies for Saxophone Instruments for Music Study Program Students ISI Yogyakarta Batch 2022 Zebua, Andhika Perdana; Simamora, Boy Lamris I; Mukti, Bowie Putra Bayu; Purba, Ezra Deardo
Grenek: Jurnal Seni Musik Vol. 12 No. 2 (2023): Grenek: Jurnal Seni Musik (December)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/grenek.v12i2.45389

Abstract

The ISI Yogyakarta music study program currently refers more to the study of art. This resulted in a reduction in the study period for major instruments for students to 3 semesters. The music study program which focuses more on music studies targets students to become researchers and writers, so that the ability to play music is not too much considered when selecting new student admissions. Many students have shifted their instrument focus to other instruments they are not good at. The author focuses on saxophone instrument students class of 2022, most of whom experience this. This study aims to observe and describe the strategies and learning processes for the saxophone instrument course for students of the ISI Yogyakarta music study program class of 2022. The method used is qualitative-descriptive, with data collection through direct observation and interviews with students and supporting lecturers. Several lists of questions have been prepared and will serve as a tool for data collection. The author also made direct observations of the learning process carried out by lecturers and students in the saxophone instrument course. The research findings regarding the learning strategies applied are the design of a new syllabus consisting of several points to be presented to students as well as the establishment of good relationships and interactions between students and lecturers to create a comfortable learning atmosphere. The syllabus refers to the old syllabus which was previously carried out for 6 semesters, but now it is condensed into 3 semesters.
Keberadaan Alat Musik Tiup Barat dalam Penyajian Gondang Husip-Husip Oleh Parsaoran Etnik Yogyakarta: Kajian Hibriditas Musikal Simamora, Boy Lamris I; Purba, Krismus; Purba, Ezra Deardo
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 18, No 2 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v18i2.13746

Abstract

Seiring perkembangan zaman, penyajian gondang sebagai musik tradisi suku Batak Toba tidak luput dari sentuhan modernitas. Salah satunya adalah keberadaan instrumen tiup Barat dalam penyajian satu repertoar musik tradisi Batak yang paling sering dimainkan dalam upacara adat, Gondang Husip-husip oleh Parsaoran Etnik Yogyakarta. Parsaoran Etnik sebuah grup musik tradisi Batak yang berada di kota Yogyakarta hadir dengan konsep komposisi musik yang berbeda, membawakan komposisi musik yang unik dan inovatif. Penelitian ini mengkaji fenomena hibriditas musikal antara alat musik tiup Barat dalam penyajian Gondang Husip-husip oleh Parsaoran Etnik Yogyakarta, menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan musikologi. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan hibriditas musikal tersebut merupakan proses dinamis yang berlangsung dalam tiga tahap: introduksi dan adopsi, eksperimentasi dan penyesuaian, serta pemurnian dan internalisasi. Penyajian Gondang Husip-husip yang memiliki pola struktur lagu A B C C dibalut dengan perpaduan alat musik tiup Barat yang digunakan untuk melodisasi, harmonisai, timbre, penciptaan warna musik yang baru dan memperkaya ekspresi musikal. Hibridisasi ini menghasilkan komposisi dan karakteristik musik baru, seperti penggabungan harmoni Barat, penggunaan teknik improvisasi, perpaduan teknik permainan alat musik Barat dan tradisional Batak, adaptasi komposisi musik Gondang Husip-husip, serta nuansa musik yang lebih modern dan kontemporer. Hibriditas ini menunjukkan kemampuan tradisi musik Batak Toba untuk berkembang dan berinovasi di tengah gempuran modernisasi. Hibridisasi ini juga menghasilkan komposisi dan karakteristik musik baru yang memperkaya ekspresi musikal Gondang Husip-husip.