Penelitian ini mengungkapkan bahwa pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pemanfaatan teknologi akuntansi di Inspektorat Bangkalan masih menghadapi berbagai tantangan. Pengembangan SDM melalui pelatihan dan program internal telah dilaksanakan, tetapi frekuensi, kualitas pelatihan, serta keterbatasan anggaran menjadi hambatan utama. Di sisi lain, penggunaan teknologi akuntansi masih terbatas pada aplikasi dasar seperti SIPD, E-SAKIP, dan PAPBJ yang belum sepenuhnya mendukung kebutuhan audit dan investigasi secara komprehensif. Adaptasi terhadap teknologi baru di era Society 5.0 menuntut kompetensi digital yang lebih tinggi, namun masih terdapat kesenjangan literasi digital di antara pegawai. Oleh karena itu, penguatan kapasitas SDM dan modernisasi sistem teknologi akuntansi menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas pengawasan internal di masa depan