Ringkasan: Latar belakang: Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam pencegahan stunting dengan prevalensi 21,5% tahun 2023, sementara BPJS Kesehatan telah mencakup 83% penduduk namun akses layanan kesehatan belum merata terutama di daerah terpencil. Tujuan: Menganalisis peran BPJS Kesehatan dalam pelayanan promotif, preventif, dan kuratif untuk pencegahan stunting guna mendukung pencapaian Generasi Emas 2045. Metode: Penelitian kualitatif deskriptif-analitis dengan pendekatan literature review menggunakan artikel ilmiah dan sumber resmi terkait pencegahan stunting, analisis data model Miles dan Huberman. Hasil: BPJS Kesehatan berperan dalam edukasi gizi dan pemeriksaan rutin (promotif-preventif), pemberian TTD dan suplemen (preventif), serta rujukan anak stunting untuk intervensi gizi spesifik (kuratif). Simpulan: BPJS Kesehatan memberikan kontribusi signifikan melalui layanan komprehensif namun masih menghadapi keterbatasan alat medis dan tenaga terlatih. Saran: Diperlukan peningkatan ketersediaan fasilitas medis, perluasan cakupan layanan, evaluasi rutin program pencegahan, dan penguatan kolaborasi lintas sektor.