Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Evaluasi Pelayanan Geriatri Berdasarkan Standar Akreditasi Kemenkes RI (STARKES) di Rumah Sakit YARSI Tahun 2025 Fratiwi, Linda; Nugroho, Dedy
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 9, No 2 (2025): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v9i2.6163

Abstract

Peningkatan jumlah populasi lansia di Indonesia menuntut pelayanan geriatri yang berkualitas sesuai dengan standar akreditasi yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI. RS YARSI sebagai salah satu rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan geriatri perlu mengevaluasi implementasi standar akreditasi guna memastikan mutu layanan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi pelayanan geriatri di RS YARSI berdasarkan Standar Akreditasi Kemenkes RI (STARKES), mengidentifikasi hambatan, serta memberikan rekomendasi peningkatan mutu pelayanan geriatri. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam, FGD (Focus Group Discussion), observasi, dan telaah dokumen, dengan analisis menggunakan model evaluasi Input-Proses-Output untuk mengidentifikasi kesesuaian dengan standar akreditasi. Hasil analisis gap menunjukkan bahwa RS YARSI telah memenuhi standar dalam aspek regulasi, tim geriatri, edukasi, dan pendanaan, namun masih terdapat kekurangan dalam pembaruan regulasi, kesiapan SDM, fasilitas mandiri, metode edukasi lansia, serta digitalisasi pelaporan dan evaluasi. Dengan tingkat pemenuhan 60-70%, RS YARSI dikategorikan pada jenis layanan tingkat LENGKAP, namun belum mencapai SEMPURNA LANJUTAN. Untuk mencapai standar pelayanan geriatri tingkat sempurna, RS YARSI perlu melakukan pembaruan regulasi internal, peningkatan SDM bersertifikasi geriatri, penguatan fasilitas layanan mandiri, digitalisasi sistem pelaporan dan evaluasi, serta optimalisasi koordinasi antarprofesional. Implementasi strategi ini akan mendukung pencapaian akreditasi penuh dan meningkatkan kualitas pelayanan geriatri secara menyeluruh. Kata Kunci: Pelayanan geriatri, standar akreditasi, evaluasi, mutu layanan, rumah sakit.
Evaluasi Pelayanan Geriatri Berdasarkan Standar Akreditasi Kemenkes RI (STARKES) di Rumah Sakit Yarsi Tahun 2025 Fratiwi, Linda; Nugroho, Dedy; Satar, Yuli Prapanca
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 9, No 4 (2025): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v9i4.7076

Abstract

The increasing elderly population in Indonesia demands high-quality geriatric care in accordance with the accreditation standards set by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. RS YARSI, as one of the hospitals providing geriatric services, needs to evaluate the implementation of accreditation standards to ensure optimal service quality. This study aims to evaluate the implementation of geriatric services at RS YARSI based on the Ministry of Health Accreditation Standards (STARKES), identify barriers, and provide recommendations for improving the quality of geriatric care. The research employs a qualitative approach using in-depth interviews, Focus Group Discussions (FGD), observations, and document reviews, with analysis based on the Input-Process-Output evaluation model to assess compliance with accreditation standards. Gap analysis results indicate that RS YARSI has met the standards in terms of regulations, geriatric teams, education, and funding. However, deficiencies remain in regulatory updates, workforce readiness, independent care facilities, elderly education methods, and the digitization of reporting and evaluation. With a compliance level of 60-70%, RS YARSI is categorized under the COMPLETE service level but has not yet reached the ADVANCED EXCELLENT level. To achieve the highest standard of geriatric care, RS YARSI needs to update internal regulations, enhance the number of certified geriatric healthcare professionals, strengthen independent care facilities, digitize reporting and evaluation systems, and optimize interprofessional coordination. Implementing these strategies will support full accreditation achievement and comprehensively improve the quality of geriatric services.
Gambaran Implementasi Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Pemantuan Jentik Berkala pada Program Pencegahan Infeksi Dengue Fratiwi, Linda; Febriyanty, Deasy; Heryana, Ade; Wahidi, Mugi
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i1.223

Abstract

Infeksi virus dengue masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia terutama di perkotaan dan pedesaan. Untuk mengantisipasi peningkatan kasus demam berdarah, pemerintah melakukan gerakan masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan PSN dan PJB dalam program pencegahan Infeksi Demam Berdarah Dengue di Puskesmas Cempaka Putih Barat tahun 2021. Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat Jakarta Pusat. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksploratif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara mendalam dan FGD (Focus Group Discussion),observasi dan eksplore dokumen. Informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang,1 informan kunci adalah kepala puskesmas,1 informan utama penanggung jawab program P2DBD di puskesmas,1 informan pendukung dari petugas kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan dari kantor kelurahan dan 5 orang kader jumantik. Validasi data dilakukan dengan triangulasi sumber, triangulasi metode dan triangulasi waktu. Analisis data dilakukan dengan membuat transkrip data, matriks data dan konten analisis. Pada variabel penelitian ini adalah perencanaan, pelaksanaan, pengawasan. Pada variabel perencanaan belum optimal, hal ini dikarenakan selama dua tahun terjadi refocusing anggaran akibat pandemi covid sehingga tidak ada anggaran untuk peralatan baru. Pada variabel pelaksanaan masih belum optimal, hal ini disebabkan tidak adanya kualifikasi dan pelatihan untuk kader jumantik, terdapat masyarakat yang tidak membuka pintu saat petugas masuk ke rumah untuk melakukan pemeriksaan, terdapat kader jumantik yang tidak disiplin dalam menjalankan tugasnya. Pada variabel pengawasan masih belum optimal karena belum adanya pendampingan rutin dari petugas kesehatan untuk kader jumantik yang melaksanakan kegiatan dua kali dalam seminggu, capaian dalam pelaksanaan PSN belum memenuhi target 95% dan terdapat perbedaan hasil laporan PSN saat kader jumantik melakukan kegiatan bersama tenaga kesehatan. Saran bagi penanggung jawab program agar dapat menyeleksi kader jumantik yang memiliki kualifikasi usia produktif, memberikan pelatihan kepada seluruh petugas, mencari dana sementara untuk anggaran peralatan, regenerasi petugas jumantik yang tidak disiplin dan sanksi tegas bagi yang melakukan tidak sesuai dengan kegiatan PSN dan PJB.