Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan pendekatan historis yang secara kritis mengkaji peran Andi Nyiwi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Malili pada tahun 19451946. Penelitian ini menggunakan empat tahapan metode sejarah, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Data dikumpulkan melalui studi pustaka, analisis dokumen, serta wawancara dengan sejarawan lokal dan keturunan para pejuang kemerdekaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Andi Nyiwi, sebagai ketua Pemuda Republik Indonesia (PRI) di Malili, memainkan peran penting dalam melawan pasukan Belanda (NICA) melalui strategi gerilya dan mobilisasi masyarakat. Kepemimpinan dan pengorbanannya menjadi simbol semangat perlawanan rakyat Luwu yang tercermin dalam semboyan heroik Toddo puli Temmalara (Jangan sekali-kali mundur). Penelitian ini menekankan pentingnya narasi lokal dalam memperkaya historiografi nasional dan perlunya pengakuan terhadap tokoh-tokoh daerah dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Penelitian ini berkontribusi dalam pemahaman tentang bagaimana gerakan perlawanan yang dipimpin oleh pemuda turut membentuk awal berdirinya republik.