Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Potensi Bakteri Asal Bambu dalam Memproduksi Asam Indol Asetat (IAA) Al Banna, Maisya Zahra; Arifuddin, Widiastini
AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 5 No 1 (2021): AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/agrosainstek.v5i1.233

Abstract

Bamboo are known having a high adaptive ability to tolerate environmental changes or stresses. Endogenous microorganisms in several parts of bamboo have been reported used as organic fertilizer and biocompost. However, bacterial potential as auxin (IAA) producer has not been widely report, especially for Torajas’ local bamboo. In this study, rhizosphere and endophytic bacteria were isolated from six different bamboo. Bamboo samples were obtained from the bamboo forest station area of North Toraja. Rhizosphere bacterial isolates were obtained from the area around the roots of bamboo plants, while endophytic bacterial isolates were obtained from roots and shoots bamboo tissue. Six rhizosphere isolates and 12 endophytic isolates were obtaind. All isolates were indentified for morphological, physiological, biochemical tests and IAA’s activities. There are 12 IAA-producing isolates, which where dominated by endophytic bacterial isolates. Based on 16S molecular identification, it was found that K12 isolates were similar to Bacillus cereus, with an IAA concentration value was 1.301 mg L-1. While K14 isolated has similiarities with Stenotrophomonas maltophilia with the abiliy to produce IAA was 2.737 mg L-1. The reconstruction of the phylogeny tree showed that K12 isolate had similiarity with Bacillus wedimannii, and K14 isolate was related to Stenotrophomonas sp.
Aktivitas Antioksidan Senyawa Antosianin dari Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L) Widiastini Arifuddin
CELEBES BIODIVERSITAS Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : STKIP Pembangunan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.506 KB) | DOI: 10.51336/cb.v1i2.123

Abstract

Ubi jalar ungu banyak digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Warna ungu pada ubi jalar disebabkan oleh adanya zat warna alami yang disebut antosianin. Senyawa antosianin ini mempunyai banyak fungsi, salah satunya yaitu sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan senyawa antosianin ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L). Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu maserasi, pengujian dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT), dan aktivitas antioksidan. Dari hasil penelitian diperoleh ekstrak kental ubi jalar ungu kurang lebih 300 mL. Pada uji KLT diperoleh nilai Rf sebesar 0,5 yang menunjukkan senyawa antosianin jenis sianidin 3-rhamnosida. Selanjutnya pada pengukuran aktivitas antioksidan diperoleh hasil sebesar 61,05 %.Kata Kunci: Ubi jalar ungu, antosianin, aktivitas antioksidan 
PENGOLAHAN KAYU SEPANG (Caesalpinia sappan.L) DI DESA BIRU KECAMATAN KAHU KABUPATEN BONE SULAWESI SELATAN Andi Muhamad Iqbal Akbar Asfar; Widiastini Arifuddin; Abdur Rahman
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2019): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2019
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.397 KB) | DOI: 10.20956/pa.v3i2.5379

Abstract

Processing of Sepang Wood (Caesalpinia sappan. L) in Desa Biru of Kahu Subdistrict Bone South SulawesiAbstract: Sepang wood has only been used as additional wood for coloring drinks, especially in the Buginese community. For generations, the Buginese people were consumed drinking water containing Sepang wood without knowing the health benefits and how to process it, so that it can become a high economic value product. The community partnership program focuses on improving community skills, namely Kelompok Tani Desa Biru and Kelompok Ibu PKK Desa Biru. The activities carried out were in the form of counseling in the form of awareness of the benefits of Sepang wood, training and demonstration (by doing) for processing Sepang wood for partner groups, and assistance. The results obtained from this partnership program are that the community is able to process Sepang wood into Bottled Drinking Water, namely Sepang Mineral Water and differentiation products, namely Teh Kayu Sepang Desa Biru (Sepang wood tea). The impact of this activity is an increase in processing of Sepang wood which was initially of less value into a product that is of economic value, namely Sepang Mineral Water (AMDK) and Sepang Wood Tea. In addition, public awareness will cultivate Sepang wood because people are beginning to realize the benefits of consuming Sepang wood. The touch of technology with the help of water purification devices with a reverse osmosis system resolves the problems of the Biru village community for the need for clean drinking water (drinkable) because drinking water in Biru Village contains high levels of hardness. Therefore, socially, skill and technology are very helpful and change the pattern of productivity of the community through the use of Sepang wood processing as the product of the superior product of Desa Biru and the products produced are close to the SNI 01.3553-2015 standard and SNI 01-3886-2000 for dry tea.Keywords: Sepang wood, Sepang mineral water, Sepang wood tea  Abstrak: Kayu sepang selama ini hanya digunakan sebagai kayu tambahan untuk pewarna minuman khususnya pada masyarakat Bugis. Secara turun temurun masyarakat Bugis mengonsumsi air minum yang mengandung sepang tanpa mengetahui manfaat kesehatan dan cara pengolahan agar dapat menjadi produk bernilai ekonomis tinggi. Program kemitraan kepada masyarakat berfokus untuk meningkatkan keterampilan masyarakat yaitu mitra Kelompok Tani Desa Biru dan Ibu PKK Desa Biru. Kegiatan yang dilaksanakan berupa penyuluhan dalam bentuk penyadaran akan manfaat kayu sepang, pelatihan dan demonstrasi (by doing) akan pengolahan kayu sepang bagi kelompok mitra, serta pendampingan. Hasil yang diperoleh dari program kemitraan ini adalah masyarakat mampu mengolah kayu sepang menjadi Air Minum Dalam Kemasan yaitu Air Mineral Sepang serta produk diferensiasi yaitu Teh Kayu sepang Desa Biru. Dampak dari kegiatan ini adalah peningkatan pengolahan kayu sepang yang semula kurang bernilai menjadi produk yang sangat bernilai ekonomis yaitu menjadi Air Mineral Sepang (AMDK) dan Teh Kayu Sepang. Selain itu, penyadaran masyarakat akan membudidayakan kayu sepang disebabkan masyarakat mulai menyadari manfaat lebih dari konsumsi kayu sepang. Sentuhan teknologi dengan bantuan alat pemurnian air dengan sistem reverse osmosis menuntaskan masalah masyarakat Desa Biru akan kebutuhan air minum bersih (layak minum) sebab air minum di Desa Biru mengandung zat kapur yang tinggi. Oleh karena itu, secara sosial, keterampilan, dan teknologi sangat membantu serta mengubah pola produktivitas masyarakat melalui pemanfaatan pengolahan kayu sepang menjadi produk cikal bakal produk unggulan Desa Biru serta produk yang dihasilkan mendekati standar SNI 01.3553-2015 dan SNI 01-3886-2000 untuk teh kering.Kata Kunci: Kayu sepang, air mineral sepang, teh kayu sepang
Penerapan Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Sekolah Menengah Atas Kanisius Jehadut; Maisya Zahra Al Banna; Widiastini Arifuddin
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 2 (2022): April Pages 1601- 3200
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i2.2204

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Jaya Negara melalui pendekatan saintifik. SMA Jaya Negara merupakan salah satu sekolah swasta di wilayah Makassar, yang memiliki kesulitan dalam menerapkan kurikulum 2013 (K-13). Seperti SMA Jaya Negara, beberapa sekolah swasta di Sulawesi Selatan belum siap menerapkan kurikulum 2013 secara keseluruhan dalam proses pembelajaran, hal ini disebabkan karena keterbatasan sumber daya dan minimnya keikutsertaan guru dalam kegiatan persiapan penerapan K-13. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas, yang terdiri dari dua siklus. Keberhasilan penerapan pendekatan saintifik dalam penelitian ini diketahui berdasarkan ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal dari setiap siklus. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar Biologi siswa kelas XI SMA Jaya Negara Makassar.
Potensi Bakteri Asal Bambu dalam Memproduksi Asam Indol Asetat (IAA): Potensi Bakteri Asal Bambu dalam Memproduksi Asam Indol Asetat (IAA) Maisya Zahra Al Banna; Widiastini Arifuddin
AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 5 No 1 (2021): AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.14 KB) | DOI: 10.33019/agrosainstek.v5i1.233

Abstract

Bamboo are known having a high adaptive ability to tolerate environmental changes or stresses. Endogenous microorganisms in several parts of bamboo have been reported used as organic fertilizer and biocompost. However, bacterial potential as auxin (IAA) producer has not been widely report, especially for Torajas’ local bamboo. In this study, rhizosphere and endophytic bacteria were isolated from six different bamboo. Bamboo samples were obtained from the bamboo forest station area of North Toraja. Rhizosphere bacterial isolates were obtained from the area around the roots of bamboo plants, while endophytic bacterial isolates were obtained from roots and shoots bamboo tissue. Six rhizosphere isolates and 12 endophytic isolates were obtaind. All isolates were indentified for morphological, physiological, biochemical tests and IAA’s activities. There are 12 IAA-producing isolates, which where dominated by endophytic bacterial isolates. Based on 16S molecular identification, it was found that K12 isolates were similar to Bacillus cereus, with an IAA concentration value was 1.301 mg L-1. While K14 isolated has similiarities with Stenotrophomonas maltophilia with the abiliy to produce IAA was 2.737 mg L-1. The reconstruction of the phylogeny tree showed that K12 isolate had similiarity with Bacillus wedimannii, and K14 isolate was related to Stenotrophomonas sp.
Uji Resistensi Bakteri Endofit Bambu terhadap Logam Merkuri dan Identifikasi Secara Molekuler dengan Analisis Gen 16S rRNA Widiastini Arifuddin; Maisya Zahra Al Banna
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.764 KB) | DOI: 10.37637/ab.v0i0.652

Abstract

Merkuri merupakan salah satu logam berat yang berbahaya bagi lingkungan. Pemanfaatan bakteri endofit bambu sebagai bakteri pendegradasi logam merkuri belum banyak dilaporkan sehingga perlu dilakukan penelitian untuk memperoleh isolat bakteri endofit bambu resisten logam merkuri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resistensi isolat bakteri endofit bambu terhadap logam merkuri. Isolat bakteri yang digunakan merupakan koleksi isolat Laboratorium Biologi STKIP Pembangunan Indonesia, yang diberi kode KL2 A Hitam, KL2 Rehitam, KL2 Blit2, KL2 Rebatik. Pada uji resistensi, sebanyak 100 µL larutan HgCl2 diteteskan pada paper disk yang ditumbuhkan pada media Nutrient Agar sebagai media tumbuh bakteri endofit bambu selama 24 jam pada suhu 37 °C. Konsentrasi HgCl2 yang digunakan adalah 10, 20, 30, 40 dan 50 ppm. Hasil menunjukkan keempat isolat bakteri dapat tumbuh pada seluruh media yang mengandung larutan HgCl2, yang ditandai dengan terbentuknya zona bening di sekitar paper disk. Berdasarkan pengukuran zona bening, isolat KL2 Rebatik membentuk zona bening sebesar 13 mm pada media mengandung 10 ppm HgCl2 dan merupakan zona bening terbesar. Tiga isolat lainnya, isolat KL2 A Hitam, KL2 Rehitam dan KL2 Blit2 pada media mengandung 10 ppm HgCl2 membentuk zona bening masing-masing 10,66 mm dan 7,6 mm. Seluruh isolat bakteri menunjukkan penurunan ukuran zona bening seiring dengan meningkatnya konsentrasi HgCl2 yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri endofit bambu resisten terhadap ion Hg2+ hingga konsentrasi 50 ppm. Isolat KL2 Rehitam dipilih untuk diindentifikasi menggunakan amplikasi gen 16S rRNA. Hasil identifikasi menunjukkan isolat KL2 Rehitam memiliki tingkat kemiripan sebesar 99% dengan Bacillus cereus.
Pengaruh Konsentrasi Ion Cr(VI) terhadap Daya Adsorpsi Karbon Aktif Tongkol Jagung (Zea mays) Widiastini Arifuddin
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 16, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.117 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v16i2.4553

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ion Cr(VI) terhadap daya adsorpsi karbon aktif dan pola adsorpsi yang sesuai dengan adsorpsi karbon aktif tongkol jagung terhadap ion Cr(VI). Karbon aktif dibuat melalui tiga tahap, (1) tahap dehidrasi, (2) tahap karbonasi, (3) tahap aktivasi. Proses aktivasi dilakukan secara fisik pada suhu 500oC selama 2 jam dan secara kimia Dengan menggunakan KOH 8%. Karbon aktif tongkol jagung kemudian digunakan untuk mengadsorpsi ion Cr(VI) dengan konsentrasi 10, 20, 30, 40, dan 50 ppm yang dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom (SSA) pada panjang gelombang 357,9 nm. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ion Cr(VI) maka semakin tinggi pula daya serap adsorpsi karbon aktif tongkol jagung. Pola adsorpsi karbon aktif terhadap ion Cr(VI) mengikuti pola adsorpsi Freundlich dengan persamaan garis lurus y=1,326x–2,239 dan nilai koefisien regresi (R2)=0,810 dengan kapasitas adsorpsi sebesar 173,3804 mg/g.Kata kunci: Adsorpsi, Karbon Aktif Tongkol Jagung, Ion Cr(VI) ABSTRACTThis research is to know the influence of Cr(VI) ion concentration to adsorption capacity of activated carbon and the adsorption form based on the adsorption of activated carbon stem of ear of corn to Cr(VI) ion. Activated Carbon made with three phases, (1) dehidration phase, (2) carbonisation phase, (3) activation phase. Physical activation carried out in temperatur of 500oC for 2 hours and chemical activation by used KOH 8%. Activated carbon stem of ear of corn use to adsorped Cr(VI) ion with 10, 20, 30, 40, and 50 ppm concentration and analized with SSA in 357,9 nm wavelenght. Based on the analysis value show that the increasingly of Cr(VI) ion concentration on make the apsorption capacity of activated carbon stem of ear of corn increase too. The pattern of activated carbon adsorption to Cr(VI) ion follow Freundlich adsorption pattern with linear equation y = 1,326x-2,239 and regresi coefficient value (R2) = 0,810 with adsorption capacity 173,3804 mg/g.Keywords : Adsorption, Activated Carbon Stem of Ear of Corn, Cr(VI) Ion
Deteksi Keberadaan Bakteri Patogen Dan Uji Kandungan Nutrisi Ikan Asap Asal Desa Tritiro Kabupaten Bulukumba Adriani, Adriani; Sitti Fahirah Arsal, Andi; Adelia, Adelia; Khatimah, Husnul; Arifuddin, Widiastini
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 15 No 2 (2024): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Potekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmak.v15i2.1022

Abstract

Ikan asap desa Tritiro termasuk produk unggulan desa yang proses pengolahannya masih dilakukan secara tradisional sehingga mudah terkontaminasi oleh mikroorganisme termasuk bakteri.  mengenai deteksi keberadaan bakteri patogen kontaminan dan kandungan nutrisi pada ikan asap desa Tritiro belum pernah dilaporkan sebelumnya. Tujuan penelitian adalah mendeteksi keberadaan bakteri patogen kontaminan Vibrio sp, Salmonella sp dan Staphylococcus aureus)  menggunakan uji mikrobiologi  pada medium spesifik dan kandungan nutrisi pada ikan asap desa Tritiro menggunakan analisis luff schoorl, metode kjehdal, gravimetri dan kjehdal,  dan atomic absorption spectrometer (AAS). Deteksi Vibrio sp dilakukan dengan cara inokulasi sampel pada medium Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose Agar (TCBS) dan Triptone Sucrose Tetrazolium  Agar (TSTA). Deteksi Salmonella sp menggunakan medium Salmonella shigella agar (SSA) dan Xylosa Lysine Deoxycholate Agar (XLDA), sedangkan deteksi Staphylococcus aureus menggunakan medium Baird Parker Agar (BPA). Koloni yang tumbuh diamati morfologinya. Koloni  yang memiliki ciri khas seperti bakteri target selanjutnya diidentifikasi menggunakan Malditof. Analisis kadar karbohidrat dilakukan menggunakan metode luff schoorl, analisis kadar protein dengan metode Kjehdal, analisis kadar lemak menggunakan metode gravimetri dan analisis kalsium menggunakan  AAS. Berdasarkan hasil pengujian mikrobiologi diketahui  bahwa sampel ikan asap tidak mengandung bakteri Vibrio sp, Salmonella sp dan Staphylococcus aureus. Kandungan nutrisi ikan asap meliputi karbohidrat (0,52%), protein (33,47%), lemak (3,43%), dan kalsium (145,22 µg/gr). Kesimpulan penelitian adalah ikan asap asal desa Tritiro tidak mengandung bakteri patogen kontaminan  berdasarkan uji mikrobiologi dan kandungan nutrisinya meliputi karbohidrat, lemak, protein dan kalsium
Inventarisasi Tanaman Obat di Desa Bontotangnga Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan T, Riska; Arifuddin, Widiastini; Liana, Alin
Biosel Biology Science and Education Vol. 14 No. 2 (2025): BIOSEL (Biology Science and Education: Jurnal Penelitian Sains dan Pendidikan)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/bs.v14i2.9336

Abstract

Medicinal plants are an effective source of traditional medicine that has been used for generations to prevent and treat diseases. Inventory of medicinal plants needs to be done to collect and compile data on the types and potential of medicinal plants so that it can be used as guidelines in their utilization. This study aims to inventory the medicinal plants used in Bontotangnga Village, Bontolempangan District, Gowa Regency, South Sulawesi. This research is a descriptive survey study using qualitative approach. The data collection process was conducted through observation, and interviews. The technique of determining informants used purposive sampling. In the inventory process, data collection was carried out by collecting medicinal plant data including common names, scientific names, families, plant parts used, processing methods, and diseases treated. The results of the study showed that the types of medicinal plants used in Bontotangnga Village were 44 species from 22 families used to treat 35 types of diseases. Among the 22 families found, the Zingiberaceae family is the dominant medicinal plant used by the people of Bontotangnga Village to treat diseases. The most commonly used part of the plant is the leaves, which are usually prepared by boiling.  Keywords: Inventory, Medicinal Plants, Bontotangnga Village
Pemanfaatan Sorgum Lokal Untuk Mewujudkan Keberagaman Pangan Di Desa Tritiro Kabupaten Bulukumba Al Banna, Maisya Zahra; Arifuddin, Widiastini; Sulfaidah, Sulfaidah
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/ph2jgb09

Abstract

Sorgum merupakan jenis tanaman serealia selain padi dan jagung yang telah lama dibudidayakan masyarakat di Desa Tritiro Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Berdasarkan hasil penelitian kami sebelumnya, jenis sorgum yang terdapat di desa ini adalah sorgum merah. Budidaya sorgum merah oleh masyarakat setempat dilakukan berdampingan dengan jagung. Sorgum dapat beradaptasi pada berbagai lingkungan, terutama pada kondisi kekurangan air. Karena karakteristik inilah sorgum dapat tumbuh baik pada wilayah dengan distribusi curah hujan tidak teratur seperti di Kabupaten Bulukumba. Pengetahuan masyarakat mengenai potensi sorgum sebagai pangan lokal kaya nutrisi masih sangat terbatas, padahal sorgum ini mengandung senyawa fenol yang dapat mencegah berbagai penyakit degeneratif. Melalui kegiatan ini, masyarakat akan diberikan pelatihan pengolahan sorgum beserta bentuk diversifikasi sorgum menjadi beberapa jenis olahan. Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan mitra Tim Penggerak PKK Desa Tritiro. Sebanyak 26 orang peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi jenis sorgum dan praktik budidaya sorgum di beberapa daerah, praktik pengolahan sorgum menjadi tepung sorgum dan diversifikasi sorgum menjadi beberapa jenis produk olahan. Diakhir kegiatan peserta diminta untuk mengisi angket penilaian kelayakan konsumsi produk melalui uji hedonik. Berdasarkan hasil penilaian terhadap warna, aroma, tekstur, rasa dan visual atau bentuk produk, diketahui peserta menilai dengan kisaran persentase 85 - 94%. Dengan demikian dua jenis produk olahan sorgum dinyatakan layak untuk dijual.