Penyakit infeksi disebabkan oleh mikroorganisme yang bersifat patogen, diantaranya ialah bakteri, virus, fungi atau parasit. Menurut data World Health Statistics lebih dari 70% kematian disebabkan karena penyakit infeksi (WHO, 2015). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dan aktivitas antibakteri fraksi N-Heksan, Etil Asetat dan Air pada daun keji beling (Strobilanthes crispa) terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa.Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. Dalam penelitian uji perbandingan fraksi N-Heksan, Etil Asetat, dan Air Daun Keji Beling (Strobilanthes crispa) sebagai antibakteri terhadap bakteriStaphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa. Populasi tanaman keji beling diperoleh dari Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode analisis uji statistik non parametrik yaitu uji Kruskal Wallis kemudian dilanjutkan dengan uji Mann Whitney dengan taraf signifikasi P < 0,05.Hasil skrining fitokimia pada fraksi N-Heksan positif mengandung tanin, saponin, dan triterpenoid. Fraksi Etil Ssetat dan fraksi AiSr positif mengandung flavanoid, alkaloid, tanin, saponin, dan triterpenoid.Berdasarkan hasil pengujian dari kelima replikasi aktifitas antibakteri daun keji beling terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosamemiliki aktivitas antibakteri paling optimal pada konsentrasi 25 % dengan masing-masing diameter zona hambat 12,78 mmdan 12,64 mm. Sedangkan fraksi Air terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan Pseudomona aeruginosa memiliki aktivitas antibakteri paling optimal pada konsentrasi 25 % dengan masing-masing diameter zona hambat 12,92 mmdan 12,78 mm.Diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitia lanjutan terhadap bakteri jenis lain dan dapat dikembangkan formulasi sediaan dari fraksi daun keji beling.