Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) Di Puskesmas Poli-Polia Kabupaten Kolaka Timur Bai Athur Ridwan; Yulli Fety; Nurlinda Nurlinda
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v7i01.71

Abstract

Nyeri didefinisikan sebagai perasaan tidak menyenangkan bagi sebagian orang akibat dari kerusakan jaringan, sehingga pasien melakukan pengobatan dan kebanyakan masih berpusat pada terapi farmakologis seperti penggunaan Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS). Adanya efek samping yang bisa terjadi maka perlu ditunjang dengan penggunaan yang rasional khususnya pada fasilitas kesehatan. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran rasionalitas penggunaan OAINS di Puskesmas Poli-Polia Kabupaten Kolaka Timur. Jenis penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan desain deskriptif retrospektif. Sampel diambil dengan cara total sampling dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi yaitu OAINS tunggal maupun kombinasi yang digunakan pasien periode Januari – Maret 2020 dan memiliki data rekam medik lengkap. Jumlah sampel yang diperoleh yaitu sebesar 72 pasien dan datanya dikumpulkan dalam lembar pengumpul data yang memuat identitas pasien, nama obat, dosis, dan aturan pakai. Analisis rasionalitas penggunaan OAINS dinilai dari aspek ketepatan pemilihan obat, ketapatan jumlah, dan ketepatan dosis dan frekuensi yang disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasionalitas penggunaan OAINS di Puskesmas Poli-Polia Kabupaten Kolaka Timur tidak seluruhnya tepat. Pada aspek tepat pemilihan obat diperoleh sebesar 86%, tepat dosis dan frekuensi pemberian sebesar 83%, dan tepat jumlah obat mencapai 100% dan secara keseluran bahwa OAINS yang digunakan di Puskesmas Poli-Polia Kabupaten Kolaka Timur belum rasional.
Uji Aktivitas Antioksidan Dan Anti Hiperurisemia Ekstrak Etanol Daun Maja ( Aegle marmelos L.) Risky Juliansyah Putri; Bai Athur Ridwan; Uyun Wardarini; Syamsiah Pawannei
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v7i2.89

Abstract

Penggunaan tanaman dalam mengatasi berbagai penyakit masih banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di Indonesia salah satunya yaitu tanaman maja (Aegle marmelos L.). Tanaman ini mengandung senyawa metabolit yang bersifat sebagai antioksidan dan dapat mengurangi aktivitas enzim xantin oksidase sehingga menghambat terjadinya stress oksidatif dan menurnkan produksi asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan antihiperurisemia ekstrak etanol daun Maja (Aegles marmelos L.). Sampel daun Maja (Aegle marmelos L.) dilakukan metode ekstraksi maserasi kemudian ekstrak yang dihasilkan dilakukan uji skrining fitokimia senyawa metabolitnya. Selanjutnya dilakukan uji antioksidan dengan menggunakan metode FRAP dan pengukuran aktivitas antihiperurisemia menggunakan spektrofotometri Uv-Vis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun maja mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, tannin, saponin dan fenol. Nilai aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun maja (Aegle marmelos L.) adalah 9,518 mgQE/g ekstrak. Aktivitas antihiperurisemia memiliki perbedaan signifikan (?<0,05) antar kelompok perlakuan. Persentase penurunan kadar asam urat pada ekstrak etanol daun maja paling besar terjadi pada dosis 350 mg/KgBB sebesar 44,08% dibandingkan dengan dosis 150 mg/KgBB dan 250 mg/KgBB sebesar 22,56% dan 31,18% sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun maja memiliki aktvitas antioksidan dan dapat menurunkan kadar asam urat pada mencit (Mus musculus).
Estimasi Nilai Ekonomi Obat Tidak Digunakan pada Kalangan Rumah Tangga Kota Yogyakarta Bai Athur Ridwan; Susi Ari Kristina; Chairun Wiedyaningsih
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 9, No 3
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.948 KB) | DOI: 10.22146/jmpf.42984

Abstract

Pengeluaran untuk obat-obat yang diresepkan dan obat yang dijual bebas merupakan persentase besar dari total biaya perawatan kesehatan. Pasien mungkin tidak dapat menggunakan semua obat yang diperoleh dari pengobatan karena perubahan dosis atau obat-obat yang telah kedaluwarsa. Hal ini diperkirakan memiliki konsekuensi terhadap finansial. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai ekonomi obat tidak digunakan dan kedaluwarsa pada kalangan rumah tangga Kota Yogyakarta.Jenis Penelitian ini yaitu observatif dengan rancangan studi cross sectional. Responden dipilih secara convenience sampling dan diwawancara langsung dan mendata obat-obat yang disimpan di rumah. Data dianalisis dan dipersentasikan secara deskriptif.Dari 400 responden, hanya 261 (65,2%) yang menyimpan obat terdiri dari obat sedang digunakan dan persediaan, obat tidak digunakan dan obat kedaluwarsa dengan total harga sebesar Rp7.082.556. Total harga obat tidak digunakan sebesar  Rp1.273.921 (18%) dengan rata-rata Rp13.698 per orang sedangkan obat kedaluwarsa hanya berharga Rp140.065 (2%) dengan rata-rata Rp12.733. Berdasarkan kelas terapi, jumlah obat tidak digunakan paling banyak adalah analgesik (28,6%), sistem respirasi (13,7%), dan antimikroba (11,9%), sedangkan obat kedaluwarsa utamanya analgesik, saluran cerna dan antiseptik masing-masing (18,8%). Nilai ekonomi obat tidak digunakan dan kedaluwarsa pada kalangan rumah tangga dari penelitian ini relatif kecil. Penelitian ini dapat berfungsi dalam program edukasi masyarakat untuk meningkatkan kepatuhan dan penggunaan obat secara tepat dan efisien agar dapat dilakukan penghematan biaya kesehatan yang dikeluarkan.Kata Kunci: Obat tidak digunakan, obat kedaluwarsa, biaya
PELATIHAN PEMBUATAN PRODUK HERBAL INSTAN UNTUK PENINGKATAN POLA HIDUP SEHAT Nike Herpianti Lolok; Bai Athur Ridwan; Dwi Syahfitra Ramadhan; Wa Ode Yuliastri
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v2i1.185

Abstract

Warisan budaya bangsa Indonesia yang masih digunakan hingga saat ini khususnya dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan serta pencegahan dan pengobatan penyakit adalah penggunaan obat tradisional. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan adalah temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) yang dapat diolah sebagai minuman instan dalam bentukserbuk yang mudah dan praktis dalam penyajiannya serta dapat memperpanjang umur simpan. Namun sebagian besar masyarakat belum pernah memperoleh pelatihan tentang pemanfaatan produk herbal untuk peningkatan pola hidup sehat. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu dilakukan suatu kegiatan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan tanaman obat secara praktis dan mudah sebagai bagian dalam peningkatan hidup sehat. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Boro-Boro Lameuru Kecamatan Ranomeeto Barat Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara dengan melibatkan masyarakat dengan menggunakan metode pelatihan dengan cara mendemonstrasikan pembuatan minuman instan. Hasil kegiatan pelatihan diperoleh produk herbal berbentuk serbuk temulawak berwarna kuning, aroma khas temulawak dan tekstur yang sedikit kasar dengan ukuran yang homogen serta masyarakat suka terhadap produk yang dihasilkan. Temulawak juga diketahui memiliki khasiat meningkatkan sistem imun, menyegarkan tubuh, memperlancar metabolisme, menyehatkan fungsi hati, menambah nafsu makan, sebagai imunomodulator, hepatoprotektor, dan dapat meningkatkan daya tahan dan stamina tubuh. Kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan masyakat dalam memanfaatkan bahan alam yang tersedia untuk meningkatkan kesehatan atau mencegah paparan dari penyakit terutama dimasa pandemi seperti saat ini.
Health Examination and Production of Sago Noodle Products as Alternative Food for Diabetes Mellitus Patients in Puasana Village, North Moramo District Mus Ifaya; Bai Athur Ridwan; Chicha Fatahena; Muhammad Isrul; Djunaiddin Djunaiddin; La Ode Saafi; Yusuf Useng
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Mandala pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457 KB) | DOI: 10.35311/jmpm.v3i2.54

Abstract

Sagu merupakan makanan yang kaya akan manfaat dan nilai gizi. Makanan tradisional ini memiliki kandungan glukosa yang lebih rendah dibandingkan nasi. Oleh karena itu, dapat dijadikan sebagai pangan fungsional bagi penderita Diabetes Mellitus. Salah satu daerah penghasil sagu di Sulawesi Tenggara adalah Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat setempat dalam mengolah makanan tradisional menjadi produk untuk menciptakan lapangan kerja yang sehat dan bergizi. Kegiatan tersebut berupa sosialisasi dan pelatihan pembuatan Mie Sagu untuk kelompok PKK di desa Puasana dan pemeriksaan kesehatan. Hasil dari sosialisasi dan pelatihan tersebut, pemahaman dan keterampilan kelompok PKK Desa Puasana dalam mengolah produk makanan olahan khususnya Mie Sagu meningkat. Hal ini akan memungkinkan kelompok PKK di Desa Puasana untuk mengubahnya menjadi bisnis yang dapat membantu meningkatkan pendapatan rumah tangga. Pencapaian tersebut antara lain hadirnya usaha di bidang kesehatan dan keamanan pangan sebagai pangan yang bernilai jual kembali, bahan tradisional untuk olahan sagu, dan diversifikasi bahan pangan yang terus diimpor untuk bahan lokal yang lebih bernilai.
Kaderisasi Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat Di Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Silviana Hasanuddin; Wa Ode Yuliastri; Bai Athur Ridwan
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v4i2.310

Abstract

Keluhan-keluhan penyakit ringan yang banyak dialami masayarakat biasanya diatas dengan cara swamedikasi atau pengobatan sendiri. swamedikasi dapat menimbulkan kerugian secara klinik maupun dari segi biaya. Oleh karena itu obat harus digunakan dengan tepat agar memberi manfaat terapi yang optimal. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait pengobatan rasional melalui penggunaan obat secara tepat diperlukan adanya peran aktif dari berbagai pihak seperti adanya fasilitator, narasumber dan peserta agar menstimulus pengetahuan, kepedulian, kesadaran, pemahaman dan keterampilan penggunaan obat yang baik dan benar. Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan di Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan yang dilakukan dengan strategi edukasi dengan metode penyuluhan dan diskusi interaktif. Peserta pada kegiatan ini terlihat sangat antusias. Para peserta terlibat aktif dalam sesi diskusi dengan berbagai pertanyaan yang menunjukkan keingintauhuan mereka dalam upaya peningkatan pengetahuan dalam penggunaan obat yang baik dan benar. Melalui Kegiatan ini, Masyarakat memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang cara penggunaan obat yang benar dan perlu dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan serta bersinergi dengan pihak terkait untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya penggunaan obat yang rasional.
Formulasi Sediaan Lip Balm Kombinasi Ekstrak Etanol 96% Herba Kancing Ungu (Borreria laevis Lamk.) dan Ekstrak Etanol 96% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana Linn.) Sebagai Antioksidan Wa Ode Yuliastri; Rifa'atul Mahmudah; La Ode Hamiru; Rismayanti Fauziah; Bai Athur Ridwan; Wanda Salsyafirah
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.396

Abstract

Bibir membutuhkan perlindungan agar kelembabannya tetap terjaga. Tanaman yang kaya akan senyawa fenolik dan masih minim di manfaatkan adalah herba kancing ungu (Borreria laevis Lamk.) yang mengandung antioksidan, serta Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana Linn.) yang memiliki kandungan vitamin C dan xanton yang mampu melindungi sel dan mengurangi kerusakan sel akibat radikal bebas. Antioksidan dapat memperkuat lapisan pelindung kulit dan mencegah hilangnya cairan dari jaringan kulit yang merupakan penyebab utama kulit kering. Penelitian ini bertujuan bertujuan untuk menghasilkan sediaan lip balm yang memenuhi syarat evaluasi fisik sediaan dan memiliki aktivitas antioksidan yang baik. Jenis penelitian ini adalah penelitiaan laboratorium eksperimental. Populasi pada penelitian ini adalah herba kancing ungu dan kulit buah manggis yang di ekstraksi dengan metode maserasi yang diformulasikan dalam bentuk sediaan lip blam. Dalam penelitian ini dibuat 3 formula (F1, F2, dan F3) yang mengandung ekstrak herba kancing ungu 6,25% dengan kombinasi variasi ekstrak kulit buah manggis masing-masing 2%, 5% dan 10%. Kemudian dilakukan evaluasi stabilitas sediaan meliputi uji organoleptik, pH, homogenitas, daya sebar, titik leleh, kelembaban, serta dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Hasil penelitian diperoleh sediaan lip balm memenuhi syarat evaluasi stabilitas sediaan yang meliputi uji organoleptik, pH, daya sebar, titik lebur dan uji kelembaban, serta F1 menjadi sediaan yang paling banyak disukai dan memiliki homogenitas memenuhi evaluasi stabilitas sediaan. Hasil uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH diperoleh IC50 pada F1  45,2763 µg/mL, F2 41,6363 µg/mL, F3  40,88544 µg/mL. Diharapkan penelitian selanjutnya dilakukan pengujian lebih lanjut dengan parameter yang berbeda, yaitu uji cycling test dan uji iritasi.
HUBUNGAN KEJADIAN DRUG RELATED PROBLEMS (DRPS) DENGAN KETERCAPAIAN TARGET TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS LALONGGASUMEETO KABUPATEN KONAWE Ridwan, Bai Athur; Rachmah, Iin Mawaddah
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v3i2.465

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama dari penyakit kardiovaskular dan prevalensinya terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu pengobatan hipertensi memerlukan perhatian khusus. Salah satu permasalahan dalam pengobatan pasien hipertensi yaitu adanya Drug Related Problems (DRPs) yang berdampak buruk pada ketercapaian target terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara DRPs dengan ketercapaian target tekanan darah pasien hipertensi di Puskesmas Lalonggasumeeto. Jenis Penelitian ini yaitu penelitian deskriptif analitik melalui pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dari rekam medik pasien hipertensi rawat jalan Puskesmas Lalonggasumeeto, melibatkan 41 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. DRPs yang diteliti yaitu tidak ada efek dari terapi obat, efek terapi obat tidak optimal, gejala atau indikasi yang tidak diobati, dosis obat terlalu rendah, dosis obat terlalu tinggi, regimen dosis kurang, regimen dosis terlalu sering, dan instruksi waktu pemberian salah. ketercapaian target tekanan darah pasien hipertensi jika <140/90 mmHg (usia < 60 tahun) dan < 150/90 mmHg (usia 60 tahun). Hubungan DRPs dengan ketercapaian target tekanan darah dianalisis dengan metode chi-square pada tingkat kepercayaan 95%. Hubungan bermakna jika p value 0,05. Hasil penelitian menunjukkan DRPs terjadi pada 27 pasien (66%) dengan total DRPs sebanyak 31 kejadian. DRPs paling banyak terjadi pada efek terapi obat tidak optimal 16 (52%) kasus. Terdapat hubungan antara DRPs dengan ketercapaian target tekanan darah pasien hipertensi di Puskesmas Lalonggasumeeto (p<0,05) yaitu DRPs menyebabkan tidak tercapainya target tekanan darah. Adanya DRPs pada pasien meningkatkan risiko ketidak tercapaian target tekanan darah 24,1 kali lipat dibandingkan dengan pasien yang tidak mengalami DRPs.
Education and Training in Making Herbal Soap Products in Puasana Village, South Konawe Regency Lolok, Nikeherpianti; Fitriah, Wa Ode Ida; Saranani, Selpirahmawati; Dewi, Citra; Ridwan, Bai Athur
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 9, No 4 (2023): Desember
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jpkm.87936

Abstract

The community service program was carried out to provide education and training in making herbal soap products in Puasana Village, North Moramo District, South Konawe Regency. The Community Service activities aimed to provide knowledge for the community and skill processing by utilizing local natural ingredients to maintain health. The method used in carrying out this community service program is providing counselling regarding the properties of local medicinal plants as well as providing training in making herbal soap products from sago flour. This community service was accomplished by educating the target audience through presentations and providing training on how to make soap by demonstrating directly how to make soap from local, natural ingredients and how to package and label it. Instant herbal soap was formulated with base soap, sago flour, and oleum rosae fragrance (rose oil). Specific targets to be achieved are skill processing local natural ingredients into traditional cosmetic preparations as well as motivating the public to always maintain a healthy body. The implementation of education through counselling and making herbal soap as one of the community service programs carried out in Puasana Village has been carried out well and received good and inspiring responses. Counseling on the use of medicinal plants to be used as ingredients for making soap as well as the training provided hopefully will provide sustainable benefits to the Puasana Village community to increase their knowledge and skills in the use of nutritious plants.
Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Demam Tifoid Di RSUD Kota Kendari Periode Januari-Desember 2020 Salam, Nurdian; Said, Asbath; Ridwan, Bai Athur
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v1i2.15

Abstract

Drug Related Problems (DRPs) merupakan suatu masalah yang akan terjadi berkaitan dengan terapi obat yang sedang digunakan oleh penderita. Demam Tifoid merupakan infeksi akut yang terjadi pada saluran pencernaan yang disebabkan bakteri oleh Salmonella thypi. Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD kota kendari demam tifoid merupakan penyakit dengan tingkat kejadian terbanyak dari 10 penyakit infeksi utama yang setiap tahunnya meningkat prevalensinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian Drug Related Problems (DRPs) berdasarkan kategori overdose, underdose, interaksi obat pada pasien, ada indikasi tidak ada obat, ada obat tidak ada indikasi, ketidakpatuhan pasien, reaksi obat yang tidak diharapkan, pemilihan obat yang tidak tepat pada pasien demam tifoid di RSUD kota kendari periode Januari – Desember 2020. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental obervasi dengan pengambilan data secara retrospektif pada rekam medik penderita demam tifoid yang menjalani pengobatan di RSUD Kota Kendari dengan jumlah sampel sebanyak 20. Dari jumlah keseluruhan sampel yang melakukan pengobatan di RSUD kota kendari pada periode januari-desember 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat DRPs yang terjadi berdasarkan kategori interaksi obat sebanyak (33,33%), DRPs ada obat tidak ada indikasi sebanyak (33,33%), DRPs reaksi obat yang tidak diharapkan sebanyak (33,33%), Sedangkan pada kategori overdose, underdose, ada indikasi tidak ada obat, ketidakpatuhan pasien, pemilihan obat yang tidak tepat tidak ditemukan adanya kasus DRPs. Oleh karena itu perlu adanya peran yang maksimal dari farmasi klinik untuk monitoring dan mengevaluasi penggunaan obat pasien agar tidak terjadinya DRPs.