Kadek Ayu Berlian, Ni
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Minimalisasi Biaya Penggunaan Obat Seftriakson dan Levofloksasin pada Pasien Pneumonia Rawat Inap di RSUD Kota Kendari Tahun 2022 Kadek Ayu Berlian, Ni; Herlina Nasir, Nur; Dewi , Citra
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v4i2.277

Abstract

Pneumonia merupakan suatu infeksi pada jaringan paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur sehingga menimbulkan peradangan kantung udara pada salah satu atau kedua paru – paru yang berisi cairan. Jenis obat yang biasanya digunakan pada pengobatan pneumonia ini yaitu seftriakson dan levofloksasin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya penggunaan obat seftriakson dan levofloksasin pada pasien pneumonia rawat inap di RSUD Kota Kendari Tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh data rekam medis sebanyak 150 pasien pneumonia dan diperoleh sampel sebanyak 109 data rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi pada rawat inap di RSUD Kota Kendari Tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis minimalisasi biaya penggunaan antibiotik seftriakson dan levofloksasin pada pasien pneumonia di RSUD Kota Kendari diperoleh hasil persentase antibiotik seftriakson lebih minimal sebesar 56,9% dibandingkan antibiotik levofloksasin sebesar 43,1%. Kesimpulannya yaitu besar biaya penggunaan antibiotik seftriakson yaitu Rp 1.965.250 dan biaya penggunaan antibiotik pada obat levofloksasin yaitu Rp 2.161.035. Persentase antibiotik seftriakson diperoleh sebesar 56,9% dibandingkan dengan antibiotik levofloksasin yaitu sebesar 43,1%. Seftriakson lebih banyak digunakan untuk pasien pneumonia karena lebih efektif dan biaya obat seftriakson juga lebih murah dibandingkan dengan obat levofloksasin. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini dengan melakukan penelitian pada analisis minimalisasi biaya pada obat yang berbeda