Safitri, Putri Listia
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Beban Kerja Karyawan pada Proses Produksi Prol Tape Mempergunakan Metode Full Time Equivalent (FTE) (Studi Kasus: UD Purnama Jati) Kuswardhani, Nita; Suryaningrat, Ida Bagus; Safitri, Putri Listia
Factory Jurnal Industri, Manajemen dan Rekayasa Sistem Industri Vol. 3 No. 3 (2025): Edisi April
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/factory.v3i3.749

Abstract

Meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk prol tape membuat UD Purnama Jati menjadi kewalahan hingga terdapat pekerja yang merangkap pekerjaan menyebabkan ketidakjelasan tanggung jawab para pekerjanya dan terjadi ketidakseimbangan beban kerja pada karyawan. Penelitian ini dilaksanakan agar mengetahui besarnya beban kerja karyawan serta jumlah pekerja yang optimal dalam proses produksi prol tape sebagai rekomendasi pada UD Purnama Jati. Penelitian ini mempergunakan metode Full Time Equivalent (FTE). FTE termasuk metode yang memperlihatkan beban kerja karyawan dimana nilai kerja ini menjadi tolak ukur perbandingan untuk beragam konteks (Megbo et al., 2015). Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan diperoleh hasil bahwasanya beban kerja setiap operator dikategorikan beban kerja berlebih (overload) terdapat hanya pada operator 1 dengan nilai FTE 1,79. Beban kerja normal (inload) terdapat di operator 2 dengan nilai FTE 1,05, sedangkan yang mendapatkan beban kerja kurang (underload) terdapat pada operator 3 dengan nilai FTE 0,72, operator 4 dengan nilai FTE 0,55, operator 5 dengan nilai FTE 0,52, dan operator 6 dengan nilai FTE 0,73. Dari perolehan perhitungan nilai FTE diketahui bahwasanya beban kerja dari 6 operator belum seimbang. Dimana ada satu operator dengan nilai FTE atau beban kerja berlebih sementara ada empat operator dengan beban kerja dibawah normal. Sesudah melaksanakan perhitungan jumlah pekerja optimal diperoleh hasil bahwasanya setiap unit kerja dapat dikerjakan oleh masing-masing satu operator saja. Tidak ada operator yang harus mengerjakan lebih dari satu unit kerja yang menyebabkan beban kerja berlebih (overload).