Resistansi antibiotik merupakan masalah kesehatan masyarakat global yang semakin mengkhawatirkan, terutama di wilayah dengan akses layanan kesehatan terbatas seperti Desa Nikulukan. Salah satu faktor utama penyebab meningkatnya resistansi adalah penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan tanpa pengawasan medis. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran warga mengenai penggunaan antibiotik yang bijak sebagai langkah preventif terhadap resistansi antibiotik. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui sosialisasi edukatif dengan pendekatan ceramah interaktif, diskusi kelompok, serta pemutaran materi audiovisual. Kegiatan ini melibatkan 34 peserta dari berbagai latar belakang masyarakat. Evaluasi program dilakukan dengan menggunakan instrumen pre-test dan post-test berupa kuesioner dengan pertanyaan pilihan ganda (Ya/Tidak) untuk mengukur tingkat pemahaman peserta sebelum dan sesudah kegiatan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam pemahaman peserta, ditunjukkan oleh rata-rata skor pre-test sebesar 31,6% dan skor post-test sebesar 92,5%, dengan selisih peningkatan sebesar 60,9%. Temuan ini menunjukkan bahwa kegiatan sosialisasi efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya berkonsultasi dengan tenaga medis, kepatuhan dalam penggunaan antibiotik, serta pemahaman terhadap risiko resistansi akibat penggunaan antibiotik yang tidak rasional. Simpulan dari kegiatan ini adalah bahwa edukasi yang terstruktur dan interaktif mampu mendorong perubahan perilaku masyarakat menuju penggunaan antibiotik yang lebih bertanggung jawab dan berorientasi pada kesehatan jangka panjang.