Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Literasi Kesehatan dalam Mencegah Perilaku Catcalling untuk Remaja SMA Suriah, Suriah; Nasrah, Nasrah; Wahyunan, Wahyunan; Mey, Mey; Khalizah, Khalizah; Firdany, Firdany; Nirwati, Nirwati; Hapsari, Hapsari
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2025): Juli 2025 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/t26hn622

Abstract

Catcalling adalah bentuk pelecehan seksual yang terjadi di ruang publik, yang meliputi perilaku seperti siulan, komentar merendahkan, atau ucapan yang tidak diminta mengenai penampilan fisik seseorang, khususnya yang ditujukan kepada perempuan. Bentuk pelecehan seksual verbal ini sulit diberantas karena sering dianggap sebagai perilaku yang dapat diterima secara sosial. Berdasarkan data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, terdapat 29.883 kasus kekerasan yang dilaporkan di Indonesia pada tahun 2023, termasuk 13.156 kasus kekerasan seksual. Selain itu, Komnas Perempuan mencatat 29.911 kasus kekerasan seksual pada tahun 2020, dengan 3.915 kejadian terjadi di ruang publik. Dari jumlah tersebut, 64% merupakan kekerasan seksual, yang mencakup 1.136 kasus pelecehan seksual, 762 pemerkosaan, dan 394 pelecehan lainnya.Sebagai tanggapan terhadap isu ini, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menilai tingkat pemahaman siswa di SMA Negeri 11 Maros terhadap perilaku catcalling. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan mendorong sikap pencegahan terhadap pelecehan seksual. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 November di SMA Negeri 11 Maros, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Program ini menggunakan kombinasi metode ceramah dan permainan edukatif seperti “Tebak Kata” dan “Temukan Aku” untuk menyampaikan materi mengenai definisi, bentuk, faktor penyebab, dampak, metode pencegahan, dan peran remaja dalam menghadapi kasus catcalling.Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta, sebagaimana terlihat dari peningkatan skor pre-test ke post-test terkait pencegahan perundungan, dari 50% menjadi 66,7%. Disarankan agar pihak sekolah memberikan perhatian lebih terhadap kejadian catcalling di lingkungan sekolah demi kenyamanan dan keamanan siswa. Upaya pencegahan yang berkelanjutan sangat penting untuk menangani masalah ini secara efektif di lingkungan pendidikan.