Pangan fungsional merupakan salah satu inovasi kesehatan untuk menurunkan stunting di Indonesia. Salah satu pangan fungsional yang dapat dibuat yaitu biskuit. Rumput laut mengandung Karbohidrat, Protein, Serat, Mineral, Vitamin A dan C, Antioksidan dan Karagenan. Ikan gabus mengandung protein, albumin, asam amino dan mineral. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik fisik dan kimia dari formula biskuit kombinasi tepung rumput laut dan tepung ikan gabus. Metode yang dilakukan dengan membuat Formula biskuit yang terdiri dari 3 formula dengan perbandingan (0,5 tepung rumput laut : 1,5 tepung ikan gabus), (1 tepung rumput laut : 1 tepung ikan gabus) dan (1,5 tepung rumput laut : 0,5 tepung ikan gabus) lalu digunakan metode jenis kuantitaif secara eksperimental antara lain, menganalisis data organoleptik yang dilakukan oleh 30 responden dengan menguji rasa, warna, aroma dan tekstur. Selain itu, dilakuakn analisa kadar air menggunakan oven dengan suhu 105C, analisa kadar abu total dan kadar abu tidak larut asam menggunakan tannur dengan suhu 600 C. Hasil penelitian menujukkan bahwa formula biskuit kombinasi memliki karateristik ialah formula 3 dengan presentase 85,33% merupakan formulasi yang paling disukai oleh panelis dibandingkan dua formula lainnya baik dari warna, aroma, rasa dan tekstur. Evaluasi kadar air mendapatkan presentase 0,13%; 0,81% dan 0,57 % ketiga formula tersebut memenuhi standar mutu Standar Nasional Indonesia (SNI). Evaluasi kadar abu total yang memenuhi standar mutu ada terdapat pada formula 2 dengan presentse 1,11%. Evaluasi kadar abu tidak larut asam belum ada yang memenuhi standar mutu Standar Nasional Indonesia (SNI).Kata kunci: Biskuit, Ikan Gabus, Pangan fungsional, Rumput Laut, Tepung