Azzahra, Inas Luthfia
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi dan Jumlah Uang Saku dengan Frekuensi Konsumsi Fast Food pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Azzahra, Inas Luthfia; Muwakhidah, Muwakhidah; Hidayati, Listyani
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2025): June
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v9i1.2060

Abstract

Pengetahuan gizi memengaruhi kebiasaan makan, pemilihan makanan, dan status gizi remaja. Remaja dengan pengetahuan baik cenderung makan lebih sehat dan menghindari fast food. Selain itu, uang saku juga berpengaruh terhadap frekuensi konsumsi fast food pada mahasiswa. Semakin besar uang saku, maka semakin tinggi kecenderungan membeli makanan cepat saji karena faktor kepraktisan, harga terjangkau, dan pengaruh sosial. Ketidakseimbangan antara asupan gizi dan kebutuhan dapat terjadi pada mahasiswa sebagai akibat dari perubahan pola makan dan gaya hidup, seperti peningkatan konsumsi fast food dan kurangnya waktu untuk makan sehat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan gizi dan jumlah uang saku dengan frekuensi konsumsi fast food pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Uji statistik chi-square digunakan untuk menganalisis hubungan tersebut. Penelitian menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross-sectional. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan gizi dan jumlah uang saku serta formulir FFQ. Sampel pada penelitian ini sebanyak 129 mahasiswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan gizi dengan frekuensi konsumsi fast food (p=0,337). Terdapat hubungan antara jumlah uang saku dengan frekuensi konsumsi fast food (p=0,023). Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengeksplorasi faktor lainnya seperti gaya hidup, tingkat aktivitas fisik, atau pengaruh media sosial terhadap pola konsumsi fast food.