Salah satu masalah signifikan yang biasa muncul dan berpotensi mempengaruhi kualitas hasil pengeboran adalah perubahan kekasaran permukaan material. Untuk mengatasi masalah ini, kami melakukan analisis statistik terhadap data pengujian dengan menggunakan perangkat lunak ahli desain, untuk memastikan penyajian temuan analitis yang cermat. Pemrosesan data statistik ini melibatkan penggunaan analisis varians (ANOVA) untuk mengevaluasi dampak dari beberapa iterasi pengeboran terhadap kekasaran permukaan lubang bor. Hasil yang paling baik dalam hal kekasaran permukaan diamati pada sampel 16 mm, yang menunjukkan nilai kekasaran rata-rata 0,518 meter. Ketika dibor sekali pada kedalaman pemakanan 50 mm, spesimen 16 mm menunjukkan nilai kekasaran terendah yaitu 1,358 meter. Sebaliknya, spesimen 14 mm, ketika mengalami dua kali pengulangan pengeboran, menghasilkan nilai kekasaran permukaan tertinggi sebesar 0,738 meter. Selanjutnya, pada kedalaman pemakanan 50 mm, spesimen 12 mm, ketika dibor satu kali, menghasilkan nilai kekasaran dasar tertinggi sebesar 2,255 meter. Temuan kami menunjukkan bahwa jumlah pengulangan pengeboran memang memiliki dampak yang nyata, meskipun masih dalam kisaran nilai rata-rata untuk proses pembuatan sampel material baja AISI 1045. Analisis kontribusi persentase menggarisbawahi bahwa proses pengeboran dengan pengaruh paling besar terhadap tingkat kekasaran adalah proses pengeboran yang melibatkan dua kali pengulangan, dengan kontribusi 94,68%, dan tiga kali pengulangan, dengan kontribusi 87,57%, sedangkan satu kali pengulangan memberikan kontribusi 53,42%.