Rumput lanskap merupakan tanaman penutup tanah yang menutupi permukaan dengan cepat. Seiring waktu, peminat rumput lanskap semakin besar dan kebutuhan meningkat. Untuk mendukung kebutuhannya didukung pula dengan ketersediaan unsur hara. Oleh karena itu, alternatif pupuk lokal seperti biourine sapi yang mengandung unsur hara dalam merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman. Tujuan mengetahui respon pertumbuhan rumput gajahan terhadap dosis biourine sapi dan dosis yang optimal untuk pertumbuhannya, serta mengetahui respon pertumbuhan rumput manila terhadap dosis biourine sapi dan dosis yang optimal untuk pertumbuhannya. Penelitian dilaksanakan bulan Februari – Mei 2023 di Desa Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial dengan dua percobaan secara seri dan 4 ulangan yaitu Axonopus compressus dan Zoysia matrella yang diberikan 6 dosis biourine sapi. Hasil penelitian rumput gajahan dengan dosis biourine sapi menunjukan pengaruh terhadap pertumbuhannya. Dosis biourine sapi 2500 L ha-1 menunjukan perlakuan terbaik dengan memberikan jumlah tunas, panjang akar, bobot segar, dan bobot kering tanaman lebih tinggi, serta memiliki presentase penutupan sebesar 90%. Pemberian biourine sapi hingga 2500 L ha-1 meningkatkan bobot kering rumput gajahan secara linier (y = 0,0008x + 2,5483). Rumput manila dengan dosis biourine sapi menunjukan pengaruh terhadap pertumbuhannya. Dosis biourine sapi 2500 L ha-1 menunjukan perlakuan dengan meningkatkan jumlah tunas, panjang akar, bobot segar, dan bobot kering yang lebih tinggi, serta persentase penutupan sebesar 89%. Pemberian biourine sapi hingga 2500 L ha-1 meningkatkan bobot kering rumput manila secara linier (y = 0,0007x + 2,3457).