Bawang merah merupakan salah satu tanaman yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Produktivitas bawang merah di Indonesia dari tahun 2015 - 2019 mengalami penurunan akibat kesuburan tanah yang menurun karena penggunaan pupuk anorganik yang terus menerus dan berlebihan. Pemberian PGPR diharapkan mampu mengurangi ketergantungan penggunaan pupuk anorganik. Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh interaksi antara aplikasi PGPR dan Pupuk NPK serta kombinasi yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil bawang. Penelitian dilaksanakan di Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur mulai bulan April – Juni 2023. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT), terdiri atas 6 perlakuan yaitu P0N1= (Tanpa PGPR + NPK 300 kg ha-1), P0N2= (Tanpa PGPR + NPK 400 kg ha-1), P0N3= (Tanpa PGPR + NPK 500 kg ha-1), P1N1= (PGPR + NPK 300 kg ha-1), P1N2= (PGPR + NPK 400 kg ha-1), P1N3= (PGPR + NPK 500 kg ha-1) dan diulang sebanyak 4 kali. Parameter pengamatan ialah panjang tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, luas daun, bobot kering tanaman, laju pertumbuhan, jumlah umbi, diameter umbi, bobot segar umbi, bobot kering umbi, analisis tanah dan analisis serapan hara N, P, K. Analisa data menggunakan analisis ragam taraf 5% dan uji lanjut Duncan Multyple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi dari aplikasi PGPR dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Perlakuan dosis 400 kg ha-1 NPK yang dikombinasikan dengan PGPR konsentrasi 40 ml menunjukkan hasil yang paling baik terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah.