Usaha Mikro, Kecil dan Menengah or UMKM play a vital role in the economic development of Indragiri Hilir Regency, which had 7,321 UMKM in 2022. In Pulau Palas Village, Indragiri Hilir regency one UMKM has been producing semprong cakes since 2018 but still operates traditionally. Its sales are limited to nearby stalls with plain packaging. This is because the promotion and sales process has not been integrated with technology. This UMKM also does not yet have a strong identity as a place to make semprong cakes. This research was conducted using a descriptive qualitative approach with data collection techniques in the form of interviews, observations and documentation. The results of this study are in the form of a draft Business Model Canvas (BMC) which can be used or used as reference material by UMKM owners in running their business operations. The researcher also built social media accounts on Instagram, Facebook, and WhatsApp as channels that can be used by UMKM to expand their network to a larger customer. In addition, to increase the identity and brand of UMKM, the researcher designed and implemented logo that can be used by UMKM to strengthen their identity as a place to make semprong cakes. Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM telah memainkan peran yang sangat penting dalam membangun perekonomian masyarakat yang ada di kabupaten Indragiri Hilir. Berdasarkan data tahun 2022 Jumlah UMKM di kabupaten Indragiri Hilir berjumlah 7.321. Desa Pulau Palas kabupaten Indragiri Hilir terdapat sebuah UMKM yang bergerak dalam bidang pembuatan makanan cemilan kue semprong. UMKM ini telah beroperasi sejak tahun 2018, namun dalam operasionalnya UMKM ini masih menggunakan model bisnis secara tradisional. Proses penjualan UMKM masih mengandalkan penjualan kewarung warung sekitar dengan kemasan polosan. Hal ini disebabkan, proses promosi dan penjualan belum terintegrasi dengan teknologi. Selain itu, UMKM ini juga belum memiliki identitas yang kuat sebagai tempat pembuatan kue semprong. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu berupa draft Business Model Canvas (BMC) yang dapat digunakan atau bahan referensi oleh pemilik UMKM dalam menjalankan operasional bisnisnya. Peneliti juga membangun akun media sosial instagram, facebook dan whatsapp sebagai saluran yang dapat digunakan oleh UMKM dalam meningkatkan jaringan kepada komunitas pelanggan yang lebih besar. Selain itu, untuk menambah identitas dan merk UMKM, peneliti merancang dan mengimplementasikan sebuah logo yang dapat digunakan UMKM dalam memperkuat identitasnya sebagai tempat pembuatan kue semprong.