<![CDATA[Tujuan penelitian ini tingkat kesiapan UMKM dan pengaruhnya terhadap Smart Economy. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan cara menyebarkan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah pelaku UMKM di Kecamatan Banyuresmi dengan jumlah 910 dengan teknik pengambilan purposive sampling dengan rumus slovin dan sampel menjadi 90 UMKM atau usaha kecil di Kecamatan Banyuresmi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala interval dan diukur menggunakan skala likert. Analisis data dilakukan dengan metode TRI (Technology Readiness Index) serta menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan kesiapan UMKM berada pada tingkat high technology readiness yang memiliki arti bahwa pelaku UMKM di Kecamatan Banyuresmi siap dalam menghadapi dan beradaptasi dengan konsep smart economy. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan optimism, innovativeness, discomfort, dan insecurity berpengaruh terhadap smart economy baik secara simultan dan parsial. Untuk hasil hipotesis pertama terdapat pengaruh optimism terhadap smart economy, hipotesis kedua terdapat pengaruh innovativeness terhadap smart economy, hipotesis ketiga tidak terdapat pengaruh discomfort terhadap smart economy, hipotesis keempat terdapat pengaruh insecurity terhadap smart economy, hipotesis kelima terdapat pengaruh optimism, innovativeness, discomfort, dan insecurity terhadap smart economy di Kabupaten Garut Kecamatan Banyuresmi.]]>
