Panggabean, Parjuangan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konstruksi Teologis Hubungan Antarumat Beragama dalam Islam: Analisis Hermeneutik Konsep Keberlanjutan Wahyu, Ahl Al-Kitab dan Ta’aruf Panggabean, Parjuangan; Dinarti, Dinarti; Nasution, Fauziah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.29713

Abstract

Penelitian ini menganalisis konstruksi teologis Islam dalam membangun relasi antarumat beragama melalui pendekatan hermeneutik terhadap tiga konsep kunci: keberlanjutan wahyu, Ahl al-Kitab, dan ta’aruf. Menggunakan metode kualitatif hermeneutik-fenomenologis, penelitian ini mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis sahih secara tematik serta memperkuat analisis dengan literatur akademik kontemporer. Temuan menunjukkan bahwa Islam memiliki kerangka konseptual yang inklusif dan seimbang dalam membangun relasi lintas agama. Konsep keberlanjutan wahyu menegaskan kesatuan asal-usul ilahi dalam keragaman syariat; Ahl al-Kitab diberi posisi teologis khusus yang memungkinkan dialog dan hubungan sosial yang terbuka; sementara ta’aruf menawarkan paradigma multikultural yang mendorong interaksi berbasis saling pengertian dan kolaborasi. Ketiga konsep tersebut membentuk suatu konstruksi teologis yang tidak hanya mempertahankan identitas keagamaan Islam, tetapi juga terbuka terhadap koeksistensi damai dalam masyarakat plural. Studi ini menegaskan bahwa pemahaman teologis yang berbasis pada tafsir kontekstual dapat menjadi dasar normatif yang kuat untuk membangun harmoni antarumat beragama, khususnya dalam konteks Indonesia yang majemuk. Penelitian ini juga membuka ruang pengembangan pendekatan lintas disiplin antara hermeneutik teologis dan ilmu sosial dalam studi hubungan antaragama.
Eksplorasi Bentuk dan Faktor Penyebab Kesulitan Berbahasa Indonesia Pada Siswa Sekolah Dasar Panggabean, Parjuangan; Ikawati, Erna
Jurnal Edukasi Vol 13 No 2 (2025): EDUKASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Indragiri (UNISI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61672/judek.v13i2.3372

Abstract

Kesulitan dalam menggunakan bahasa Indonesia masih menjadi persoalan mendasar bagi banyak siswa sekolah dasar dan sangat memengaruhi keberhasilan belajar mereka. Penelitian ini bertujuan menggali berbagai bentuk hambatan berbahasa yang dialami siswa, mulai dari aspek kebahasaan, struktur tata bahasa, ejaan dan tanda baca, hingga pengucapan, serta menelusuri faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari 45 siswa SD Negeri 019 Bonandolok yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan analisis dokumentasi selama enam kali pertemuan. Proses analisis mengikuti model interaktif Miles dan Huberman yang mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa siswa menghadapi hambatan berbahasa pada beberapa aspek. Pada ranah kebahasaan, mereka mengalami keterbatasan kosakata dan kekeliruan dalam memilih kata. Pada aspek tata bahasa, kesalahan pada penggunaan imbuhan dan penyusunan struktur kalimat masih sering muncul. Kesalahan ejaan dan tanda baca terutama terlihat pada kapitalisasi serta penggunaan titik dan koma. Pada aspek pengucapan, logat bahasa daerah Mandailing tampak kuat memengaruhi cara siswa melafalkan kata. Faktor penyebab kesulitan ini berasal dari aspek internal seperti motivasi belajar yang rendah, kurangnya kepercayaan diri, dan kemampuan kognitif dasar serta aspek eksternal berupa dominasi bahasa daerah di lingkungan rumah, metode pembelajaran yang kurang variatif, dan terbatasnya akses media literasi. Temuan tersebut menegaskan perlunya strategi pembelajaran yang lebih kontekstual, bersifat diferensiasi, dan dirancang untuk memperkuat kemampuan literasi berbahasa siswa.