Penelitian ini menganalisis konstruksi teologis Islam dalam membangun relasi antarumat beragama melalui pendekatan hermeneutik terhadap tiga konsep kunci: keberlanjutan wahyu, Ahl al-Kitab, dan ta’aruf. Menggunakan metode kualitatif hermeneutik-fenomenologis, penelitian ini mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis sahih secara tematik serta memperkuat analisis dengan literatur akademik kontemporer. Temuan menunjukkan bahwa Islam memiliki kerangka konseptual yang inklusif dan seimbang dalam membangun relasi lintas agama. Konsep keberlanjutan wahyu menegaskan kesatuan asal-usul ilahi dalam keragaman syariat; Ahl al-Kitab diberi posisi teologis khusus yang memungkinkan dialog dan hubungan sosial yang terbuka; sementara ta’aruf menawarkan paradigma multikultural yang mendorong interaksi berbasis saling pengertian dan kolaborasi. Ketiga konsep tersebut membentuk suatu konstruksi teologis yang tidak hanya mempertahankan identitas keagamaan Islam, tetapi juga terbuka terhadap koeksistensi damai dalam masyarakat plural. Studi ini menegaskan bahwa pemahaman teologis yang berbasis pada tafsir kontekstual dapat menjadi dasar normatif yang kuat untuk membangun harmoni antarumat beragama, khususnya dalam konteks Indonesia yang majemuk. Penelitian ini juga membuka ruang pengembangan pendekatan lintas disiplin antara hermeneutik teologis dan ilmu sosial dalam studi hubungan antaragama.
Copyrights © 2025