M. Deny Effendy Tambusay
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Intervensi Perbaikan Kinerja dengan Model Diagnosis Burke-Litwin untuk Kesetaraan Sertifikasi Berbahasa Difabel di Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara (BBPSU) M. Deny Effendy Tambusay; Dara Aisyah
Jurnal Intervensi Sosial Vol. 3 No. 2 (2024): Upaya Pemenuhan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Talenta usu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/intervensisosial.v3i2.18963

Abstract

Kemampuan berbahasa merupakan salah satu bentuk kecerdasan majemuk yang memiliki peran krusial dalam persaingan global. Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara (BBPSU) bertanggung jawab untuk menyediakan layanan kebahasaan yang setara bagi semua kelompok masyarakat, termasuk difabel. Data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menunjukkan bahwa sekitar 24.492 atau sekitar 0,16% difabel di Sumatera Utara belum mendapat akses layanan sertifikasi berbahasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat terwujudnya layanan sertifikasi berbahasa difabel dengan melakukan diagnosis model Burke-Litwin transformational factors. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, penyebaran kuesioner, dan telaah dokumen. Data dianalisis secara kualitatif dengan teori New Public Service yang menekankan pentingnya pelayanan publik yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Hasil diagnosis identifikasi permasalahan mengindikasi bahwa akuntabilitas di BBPSU menunjukkan sejumlah permasalahan yang mencerminkan tantangan dalam pelaksanaan tanggung jawab organisasi terhadap publik khususnya dalam layanan sertifikasi berbahasa difabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat faktor yang meliputi visi, misi, dan strategi organisasi, lingkungan eksternal, kepemipinan, dan budaya organisasi saling memengaruhi kinerja. Perlu adanya intervensi perbaikan kinerja melalui reformulasi misi dan strategi, penataan struktur organisasi, dan perbaikan sistem manajemen sumber daya manusia melalui pemberdayaan struktur organisasi dengan membentuk unit kerja khusus difabel di BBPSU.
Innovation of regional language learning media based on gamification for the revitalization of the Batak Toba language M. Deny Effendy Tambusay
International Journal Linguistics of Sumatra and Malay Vol. 4 No. 1 (2025): International Journal Linguistics of Sumatra and Malay (IJLSM)
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/ijlsm.v4i1.20901

Abstract

The preservation of regional languages is crucial in maintaining national cultural identity. According to data from the Language Development and Cultivation Agency, in 2023, there will be 718 languages in Indonesia spread across 2,560 observation areas, with 11 declared extinct. One of the causes of language extinction is the apathy of speakers towards their language, especially among the younger generation, who tend to use slang. Opisada was developed as a regional language learning media based on gamification to support the revitalization of the Batak Toba language. In the initial trial phase, Opisada was implemented at SDN 173525 Balige, Toba Regency, North Sumatra, as part of language activities by the Language Ambassadors of North Sumatra in 2023. This study assesses whether Opisada can enhance the interest, knowledge, and skills in speaking Batak Toba through a game-based learning approach that integrates local cultural wisdom. The methods applied in this study include three main stages: preparation (needs analysis, material validation, instructional design), implementation (socialization, games, and mentoring), and evaluation (pre-test and post-test). A total of 20 students participated in this study. Learning scores were measured using the N-gain score, representing the standardized difference between the pre-test and post-test results. The average pre-test score increased from 4.05 to 13.35 in the post-test, with an average N-gain of 0.592, indicating a moderate improvement in Batak Toba language proficiency. Data analysis using IBM SPSS Statistics 26 showed a significant improvement in Batak Toba language mastery. These findings suggest that Opisada is effective as an interactive and educational learning media, which has the potential to be developed as a prototype for regional language learning media in Indonesia to support the strengthening and revitalization of regional languages.