Deby Risalnur
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

BAHASA INDONESIA SEBAGAI PILAR KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, DAN KONTROL SOSIAL : INDONESIAN LANGUAGE AS A PILLAR OF COMMUNICATION, EDUCATION, AND SOCIAL CONTROL Atikah Nurul Asdah; Deby Risalnur
AUFKLARUNG: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol. 4 No. 3 (2025): FEBRUARI-MARET TAHUN 2025
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia).

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/aufklarung.v4i3.3289

Abstract

Kemampuan berbicara merupakan salah satu kompetensi esensial dalam pengembangan keterampilan berbahasa siswa, khususnya dalam konteks pembelajaran berbasis diskusi di kelas. Diskusi tidak hanya menjadi wahana pertukaran informasi, tetapi juga sarana strategis untuk melatih siswa dalam menyampaikan gagasan, menyusun argumen logis, serta membangun keberanian berkomunikasi di ruang publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam berbagai literatur yang membahas faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan berbicara siswa dalam diskusi kelas, tantangan yang dihadapi, serta strategi pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan keterampilan tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui metode studi literatur, dengan menelaah buku, artikel jurnal ilmiah, dan hasil penelitian terkini yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa kemampuan berbicara siswa dipengaruhi oleh tingkat partisipasi aktif, kualitas lingkungan belajar yang inklusif, serta strategi pembelajaran komunikatif yang diterapkan oleh guru. Tantangan seperti rasa malu, kurangnya penguasaan materi, dan ketimpangan partisipasi masih menjadi kendala yang perlu diatasi. Strategi seperti diskusi kelompok kecil, teknik think-pair-share, simulasi, dan pemberian umpan balik konstruktif terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Simpulan dari studi ini menegaskan pentingnya integrasi pembelajaran berbasis diskusi dalam desain pembelajaran, serta perlunya peran guru sebagai fasilitator dialog untuk menciptakan iklim belajar yang mendorong ekspresi verbal yang kritis, reflektif, dan setara.