Rendahnya kemampuan koneksi matematis siswa menjadi permasalahan utama dalam pembelajaran matematika, di mana banyak siswa hanya fokus pada prosedur penyelesaian soal tanpa memahami makna di balik konsep yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan modul ajar menggunakan model core berbasis etnomatematika Minangkabau untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) yang menggunakan model ADDIE, yang terdiri dari lima tahap yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Penelitian ini melibatkan 24 siswa yang menerima perlakuan berupa pembelajaran berbasis etnomatematika. Data dikumpulkan melalui tes pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan kemampuan siswa. Hasil penelitian menunjukkan hasil validitas modul Ajar dinyatakan sangat valid dengan rata-rata total penilaian sebesar 4,74, sedangkan instrumen tes kemampuan koneksi matematis siswa tergolong valid dengan rata-rata total 3,67, meskipun perlu penyempurnaan pada aspek konstruksi yang memperoleh nilai terendah yaitu 3,45.peningkatan signifikan antara nilai rata-rata pre-test sebesar 56,58 dan post-test menjadi 93,25. Nilai N-Gain Score siswa berkisar antara 0,714 hingga 0,933, dengan rata-rata di kategori tinggi, menunjukkan dampak positif dari perlakuan terhadap hasil belajar matematika siswa. Hasil angket respon siswa juga menunjukkan nilai rata-rata antara 4,00 hingga 4,92, menandakan penerimaan yang baik terhadap modul ajar yang digunakan. Penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran berbasis media efektif dalam meningkatkan kemampuan matematis siswa dan diterima dengan baik oleh peserta didik.