Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kesenjangan Supply-Demand di Sektor Kesehatan: Tantangan dan Solusi: Penelitian Novy Olyvia; Suci Yuliawati; Ahmad Tirmizi; Budi Hartono; Alfani Ghutsa Daud
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.1585

Abstract

Banyak negara, termasuk Indonesia, masih menghadapi kesenjangan antara supply (penyediaan) dan demand (permintaan) layanan kesehatan. Kesenjangan ini mencakup ketidakseimbangan dalam jumlah tenaga medis, fasilitas kesehatan, ketersediaan obat-obatan, hingga aksesibilitas layanan di berbagai wilayah. Permintaan terhadap layanan kesehatan cenderung meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan pertumbuhan penduduk, pergeseran demografi menuju populasi yang menua, serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Sayangnya, peningkatan ini tidak selalu diimbangi dengan pertumbuhan pasokan layanan kesehatan yang memadai. Mengidentifikasi bentuk-bentuk kesenjangan antara supply dan demand dalam sektor kesehatan. Prosedur penelitian ini menerapkan metode tinjauan literatur sistematis dengan mengikuti pedoman PRISMA. Supply SDM memainkan peran penting dalam keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. Jika demand terhadap tenaga kesehatan tidak dipenuhi melalui perencanaan supply yang baik, maka akan terjadi kekurangan tenaga kerja yang berdampak pada penurunan kualitas pelayanan, berkurangnya kenyamanan pasien, serta meningkatnya beban kerja bagi tenaga yang tersedia. Ketidakseimbangan jumlah, distribusi, dan kompetensi tenaga kesehatan menyebabkan rendahnya akses dan mutu layanan, terutama di wilayah terpencil, pedesaan, dan pesisir. Oleh karena itu, untuk menjawab tantangan tersebut, perlu diterapkan kebijakan berbasis data yang menyesuaikan supply tenaga kesehatan dengan demand layanan masyarakat, strategi insentif, regulasi masa bakti, penguatan infrastruktur, pengembangan karir, pelatihan digital, serta integrasi manajemen SDM ke dalam perencanaan strategis nasional dan daerah.