Pelatihan toilet training bertujuan untuk melatih anak supaya dapat mengontrol dalam melakukan buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB), sehingga terbentuk sikap disiplin dan mandiri pada anak. Keberhasilan atau kegagalan toilet training disebabkan oleh faktor intern atau faktor ekstern. Faktor intern yaitu berasal dari diri anak sendiri seperti kebiasaan fisik, psikologis, dan intelektual. Faktor ekstern yaitu berupa faktor dari orang tua ,lingkungan, pola asuh dan pengetahuan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan diketahuinya hubungan pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training di TK Pertiwi Tersan Gede. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 35 responden. Instrumemn dalam penelitian ini yaitu menggunakian kuesioner. Uji hipotesis menggunakan chi square. Hasil penlitian menunjukkan bahwa orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis sebanyak 27 responden (77,1%) berhasil dalam toilet training, pola asuh otoriter sebanyak 0 anak (0%), pola asuh permisif sebanyak 8 responden (22,9%) tidak berhasil dalam toilet training. Hasil uji statistik chi-square memperoleh nilai p = 0,000 (p < 0.05). sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah di TK Pertiwi Tersan Gede 1. Diharapkan para guru – guru dapat mengajarkan kepada siswa siswi dalam toilet training seperti cara jongkok di kloset, cara cebok, cara menyiram setelah BAB atau BAK dan berkolaborasi dengan petugas kesehatan untuk penyuluhan mengenai toilet training.