Abstract This research explores people's digital skills in Enrekang Regency in creating child-friendly media and supporting digital literacy campaigns. In the ever-growing digital era, children are exposed to various types of media that can have both positive and negative impacts. The service method uses the Focus Group Discussion (FGD) method, which is the lecture method and training. This service involves 20 homemakers. The research results show that although most people in Enrekang Regency know the importance of child-friendly media, they still need help regarding technical knowledge, supervision, and limited digital infrastructure. The digital literacy campaign held in the area has positively impacted public awareness regarding digital risks and the importance of parental control. However, gaps in access to technology and understanding of comprehensive digital literacy still need to be addressed. This research suggests the need for collaboration between government, schools, and communities to strengthen digital literacy education and expand access to safe technology to create more effective child-friendly media. Keywords: Digital Skills; Child Friendly Media; Literacy Campaign, Enrekang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kecakapan digital masyarakat di Kabupaten Enrekang dalam menciptakan media ramah anak dan mendukung kampanye literasi digital. Di era digital yang terus berkembang, anak-anak dihadapkan pada berbagai jenis media yang dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Metode pengabdian dengan Metode Focus Group Discussion (FGD), ceramah, pelatihan. Pengabdian ini melibatkan ibu rumah tangga berjumlah 20 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar masyarakat di Kabupaten Enrekang menyadari pentingnya media yang ramah anak, mereka masih menghadapi tantangan dalam hal pengetahuan teknis, pengawasan, serta keterbatasan infrastruktur digital. Kampanye literasi digital yang diadakan di daerah tersebut telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai risiko digital dan pentingnya kontrol orang tua. Namun, kesenjangan dalam akses teknologi dan pemahaman tentang literasi digital yang komprehensif masih menjadi kendala yang signifikan. Penelitian ini menyarankan perlunya kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan komunitas untuk memperkuat pendidikan literasi digital dan memperluas akses teknologi yang aman, guna menciptakan media ramah anak yang lebih efektif di masa depan. Kata Kunci: Kecakapan Digital; Media Ramah Anak; Kampanye Literasi, Enrekang